{"title":"Fraksi Larut Metanol Kulit Lidah Buaya (Aloe Vera) Sebagai Larvasida terhadap Larva Nyamuk Aedes Aegypti (Diptera: Culicidae)","authors":"Sari Rahmayanti, T. B. Satoto","doi":"10.26418/pipt.2021.15","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Penggunaan insektisida sintetis jangka panjang dapat menimbulkan berbagai permasalahan, untuk meminimalisir permasalahan tersebut dapat digunakan larvasida botani yang merupakan insektisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan sebagai pengendali larva Aedes sp. Tanaman lidah buaya (Aloe vera) berpotensi sebagai larvasida. Aloe vera mengandung aloin yang berfungsi sebagai penyembuh luka, obat pencahar, antibakteri dan insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan fraksi larut metanol terhadap midgut larva Ae. aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group, dengan menggunakan analisis probit untuk menilai toksisitas. Hewan coba yang digunakan adalah Ae. aegypti instar III dengan 675 sampel larva, setiap perlakuan mengandung 25 larva dalam 100 ml air. Penelitian dilakukan dengan sembilan perlakuan termasuk dosis yang digunakan adalah 10, 19, 36, 68.6, 130.3, 247.6 dan 500 bagian per juta (ppm), kontrol negatif (air dicampur pelarut tween 80 0.15%) dan kontrol positif (Temephos 0,02 ppm) dengan waktu pengamatan 24 jam. Kandungan aloin dalam fraksi terlarut metanol diidentifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Identifikasi kerusakan midgut larva Ae.aegypti diperiksa secara mikroskopis. Uji larvasida fraksi larut metanol menghasilkan nilai LC50 120.56 ppm dan LC90 875.2 ppm. Fraksi larut metanol kulit lidah buaya menyebabkan kerusakan morfologi organ midgut larva Ae. aegypti di daerah membran peritrofik dan mikrovili. Semakin tinggi dosis fraksi larut metanol, kerusakan yang terjadi semakin parah.","PeriodicalId":42469,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.2000,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26418/pipt.2021.15","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"MARINE & FRESHWATER BIOLOGY","Score":null,"Total":0}
Fraksi Larut Metanol Kulit Lidah Buaya (Aloe Vera) Sebagai Larvasida terhadap Larva Nyamuk Aedes Aegypti (Diptera: Culicidae)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Penggunaan insektisida sintetis jangka panjang dapat menimbulkan berbagai permasalahan, untuk meminimalisir permasalahan tersebut dapat digunakan larvasida botani yang merupakan insektisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan sebagai pengendali larva Aedes sp. Tanaman lidah buaya (Aloe vera) berpotensi sebagai larvasida. Aloe vera mengandung aloin yang berfungsi sebagai penyembuh luka, obat pencahar, antibakteri dan insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan fraksi larut metanol terhadap midgut larva Ae. aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group, dengan menggunakan analisis probit untuk menilai toksisitas. Hewan coba yang digunakan adalah Ae. aegypti instar III dengan 675 sampel larva, setiap perlakuan mengandung 25 larva dalam 100 ml air. Penelitian dilakukan dengan sembilan perlakuan termasuk dosis yang digunakan adalah 10, 19, 36, 68.6, 130.3, 247.6 dan 500 bagian per juta (ppm), kontrol negatif (air dicampur pelarut tween 80 0.15%) dan kontrol positif (Temephos 0,02 ppm) dengan waktu pengamatan 24 jam. Kandungan aloin dalam fraksi terlarut metanol diidentifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Identifikasi kerusakan midgut larva Ae.aegypti diperiksa secara mikroskopis. Uji larvasida fraksi larut metanol menghasilkan nilai LC50 120.56 ppm dan LC90 875.2 ppm. Fraksi larut metanol kulit lidah buaya menyebabkan kerusakan morfologi organ midgut larva Ae. aegypti di daerah membran peritrofik dan mikrovili. Semakin tinggi dosis fraksi larut metanol, kerusakan yang terjadi semakin parah.