Alimuddin Tampa, Saadah Layly, H. Helmi, Nurul Fadhila Alimuddin
{"title":"初中学生的数字读写能力","authors":"Alimuddin Tampa, Saadah Layly, H. Helmi, Nurul Fadhila Alimuddin","doi":"10.15294/kreano.v13i2.37541","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to analyze the students’ numerical literacy ability in junior high schools based on their status (accreditation and state/non-state schools). This study used the descriptive quantitative method. The participants were 150 students randomly selected from 2 state junior high schools (SMPN) based on the accreditation levels (A B) and 1 non-state school (SMP). The instrument used was the modified result of the Numerical Literacy Ability test developed by the Center for Assessment and Learning (Pusmenjar) of the Ministry of Education and Culture. The collected data were analyzed using descriptive statistics. The research results indicated that: (1) the student’s numerical literacy skills in junior high schools were low for all domains and tended to be very low in geometry; (2) at the L1 level, students did not experience difficulties, but other levels did, especially L3; and (3) school status had no significant effect on the students' numerical literacy skills.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi numerasi siswa di SMP berdasarkan statusnya (akreditasi dan sekolah negeri/non negeri). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif descriptive. Peserta tersebut merupakan 150 siswa yang dipilih secara acak dari 2 SMPN Negeri (SMPN) berdasarkan jenjang akreditasi (A/B) dan 1 sekolah non negeri (SMP). Instrumen yang digunakan merupakan hasil modifikasi dari uji Kemampuan Literasi Numerasi yang dikembangkan oleh Pusat Pengkajian dan Pembelajaran (Pusmenjar) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan literasi numerasi siswa di sekolah menengah pertama rendah untuk semua domain dan cenderung sangat rendah dalam geometri; (2) pada jenjang L1, siswa tidak mengalami kesulitan, tetapi jenjang lain mengalami kesulitan, terutama L3; dan (3) status sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan literasi numerik siswa.","PeriodicalId":53318,"journal":{"name":"Kreano Jurnal Matematika KreatifInovatif","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"The Students' Numerical Literacy Ability in Junior High Schools\",\"authors\":\"Alimuddin Tampa, Saadah Layly, H. Helmi, Nurul Fadhila Alimuddin\",\"doi\":\"10.15294/kreano.v13i2.37541\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to analyze the students’ numerical literacy ability in junior high schools based on their status (accreditation and state/non-state schools). This study used the descriptive quantitative method. The participants were 150 students randomly selected from 2 state junior high schools (SMPN) based on the accreditation levels (A B) and 1 non-state school (SMP). The instrument used was the modified result of the Numerical Literacy Ability test developed by the Center for Assessment and Learning (Pusmenjar) of the Ministry of Education and Culture. The collected data were analyzed using descriptive statistics. The research results indicated that: (1) the student’s numerical literacy skills in junior high schools were low for all domains and tended to be very low in geometry; (2) at the L1 level, students did not experience difficulties, but other levels did, especially L3; and (3) school status had no significant effect on the students' numerical literacy skills.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi numerasi siswa di SMP berdasarkan statusnya (akreditasi dan sekolah negeri/non negeri). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif descriptive. Peserta tersebut merupakan 150 siswa yang dipilih secara acak dari 2 SMPN Negeri (SMPN) berdasarkan jenjang akreditasi (A/B) dan 1 sekolah non negeri (SMP). Instrumen yang digunakan merupakan hasil modifikasi dari uji Kemampuan Literasi Numerasi yang dikembangkan oleh Pusat Pengkajian dan Pembelajaran (Pusmenjar) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan literasi numerasi siswa di sekolah menengah pertama rendah untuk semua domain dan cenderung sangat rendah dalam geometri; (2) pada jenjang L1, siswa tidak mengalami kesulitan, tetapi jenjang lain mengalami kesulitan, terutama L3; dan (3) status sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan literasi numerik siswa.\",\"PeriodicalId\":53318,\"journal\":{\"name\":\"Kreano Jurnal Matematika KreatifInovatif\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Kreano Jurnal Matematika KreatifInovatif\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15294/kreano.v13i2.37541\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kreano Jurnal Matematika KreatifInovatif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/kreano.v13i2.37541","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
本研究旨在分析初中学生的数字读写能力,基于他们的身份(认证和公立/非公立学校)。本研究采用描述性定量方法。研究对象是根据认证等级(A - B)从2所公立初中(SMPN)和1所非公立学校(SMP)随机抽取的150名学生。使用的工具是由教育和文化部评估和学习中心(Pusmenjar)开发的数字读写能力测试的修改结果。收集的数据采用描述性统计进行分析。研究结果表明:(1)初中生的数字读写能力在各领域均较低,在几何方面往往很低;(2)在L1级别,学生没有遇到困难,但其他级别,特别是L3级别的学生遇到困难;(3)学校地位对学生的数字读写能力无显著影响。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis kemampuan literasi numerasi siswa di SMP berdasarkan statusnya (akreditasi dan sekolah negeri/non negeri)。Penelitian ini mongunakan方法定量描述。Peserta tersebut merupakan 150 siswa yang dipilih secara akak dari 2 SMPN Negeri (SMPN) berdasarkan jenjang akreditasi (A/B) dan 1 sekolah non Negeri (SMP)。仪表yang digunakan merupakan hasil modifikasi dari uji Kemampuan Literasi Numerasi yang dikembangkan oleh Pusat Pengkajian dan penbelajan (Pusmenjar) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan。数据杨迪昆普尔坎每日分析孟古那坎统计报表。Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) kemampuan literasi numerasi siswa di sekolah menengah pertama rendah untuk semua domain dan cenderung sangat rendah dalam geometri;(2) pada jenjang L1, siswa tidak mengalami kesulitan, tetapi jenjang lain mengalami kesulitan, terutama L3;Dan (3) status sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan literasi numerik siswa。
The Students' Numerical Literacy Ability in Junior High Schools
This study aims to analyze the students’ numerical literacy ability in junior high schools based on their status (accreditation and state/non-state schools). This study used the descriptive quantitative method. The participants were 150 students randomly selected from 2 state junior high schools (SMPN) based on the accreditation levels (A B) and 1 non-state school (SMP). The instrument used was the modified result of the Numerical Literacy Ability test developed by the Center for Assessment and Learning (Pusmenjar) of the Ministry of Education and Culture. The collected data were analyzed using descriptive statistics. The research results indicated that: (1) the student’s numerical literacy skills in junior high schools were low for all domains and tended to be very low in geometry; (2) at the L1 level, students did not experience difficulties, but other levels did, especially L3; and (3) school status had no significant effect on the students' numerical literacy skills.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi numerasi siswa di SMP berdasarkan statusnya (akreditasi dan sekolah negeri/non negeri). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif descriptive. Peserta tersebut merupakan 150 siswa yang dipilih secara acak dari 2 SMPN Negeri (SMPN) berdasarkan jenjang akreditasi (A/B) dan 1 sekolah non negeri (SMP). Instrumen yang digunakan merupakan hasil modifikasi dari uji Kemampuan Literasi Numerasi yang dikembangkan oleh Pusat Pengkajian dan Pembelajaran (Pusmenjar) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan literasi numerasi siswa di sekolah menengah pertama rendah untuk semua domain dan cenderung sangat rendah dalam geometri; (2) pada jenjang L1, siswa tidak mengalami kesulitan, tetapi jenjang lain mengalami kesulitan, terutama L3; dan (3) status sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan literasi numerik siswa.