{"title":"艾哈迈迪妇女的惩罚和纪律:以马塔兰过渡宿舍为例","authors":"A. Gaffar","doi":"10.30983/humanisme.v6i1.5307","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesian Ahmadiyya community (Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI)) in Lombok has taken refuge in Transito Dormitory in Mataram since 2006. Therefore, it is interesting to see how Ahmadi women experienced expulsion and fled to Transito Dormitory due to the differences in Ahmadiyya beliefs regarding Mirza Ghulam Ahmad as a prophet. This study aimed to observe the punishment and discipline they endured during expulsion and refuge in Transito Dormitory. This study used a qualitative method with a phenomenological approach and Michael Foucault's theory of punish and discipline. The results of this study revealed that Ahmadi women who took refuge in Transito Dormitory had difficulties in carrying out family functions. They had difficulties in managing all the household needs with limited facility. They were lack of water for cooking, washing, and other needs. This paper also showed that Ahmadi women who took refuge in Transito Dormitory experienced punishment and discipline through limited access and strict control mechanisms that forced them not to leave Transito Dormitory in MataramJamaah Ahmadiyah Indonesia Lombok telah mengungsi di Asrama Transito Mataram sejak tahun 2006. Oleh karena itu, menarik untuk dilihat bagaimana perempuan Ahmadiyah mengalami pengusiran hingga mengungsi di Asrama Transito Mataram karena perbedaan keyakinan Jamaah Ahmadiyah Indonesia mengenai Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penghukuman dan pendisiplinan yang mereka alami selama mengalami pengusiran dan pengalaman mengungsi di Asrama Transito. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan teori penghukuman dan pendisiplinan Michael Foucault. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa perempuan Ahmadiyah yang mengungsi di Asrama Transito mengalami kesulitan dalam menjalankan fungsi-fungsi keluarga, kesulitan dalam mengelola semua kebutuhan rumah tangga dengan fasilitas yang terbatas. Kekurangan air untuk memasak, mencuci dan kebutuhan lain. Tulisan ini juga menunjukkan bahwa Perempuan Ahmadiyah yang mengungsi di Asrama Transito mengalami penghukuman dan pendisiplinan melalui akses-akses yang serba terbatas serta mekanisme kontrol yang ketat yang memaksa mereka tidak bisa keluar dari Asrama Transito Mataram.","PeriodicalId":52683,"journal":{"name":"Humanisma Journal of Gender Studies","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"The Punishment and Dicipline of Ahmadi Women: A Case Study In Transito Dormitory In Mataram\",\"authors\":\"A. Gaffar\",\"doi\":\"10.30983/humanisme.v6i1.5307\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Indonesian Ahmadiyya community (Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI)) in Lombok has taken refuge in Transito Dormitory in Mataram since 2006. Therefore, it is interesting to see how Ahmadi women experienced expulsion and fled to Transito Dormitory due to the differences in Ahmadiyya beliefs regarding Mirza Ghulam Ahmad as a prophet. This study aimed to observe the punishment and discipline they endured during expulsion and refuge in Transito Dormitory. This study used a qualitative method with a phenomenological approach and Michael Foucault's theory of punish and discipline. The results of this study revealed that Ahmadi women who took refuge in Transito Dormitory had difficulties in carrying out family functions. They had difficulties in managing all the household needs with limited facility. They were lack of water for cooking, washing, and other needs. This paper also showed that Ahmadi women who took refuge in Transito Dormitory experienced punishment and discipline through limited access and strict control mechanisms that forced them not to leave Transito Dormitory in MataramJamaah Ahmadiyah Indonesia Lombok telah mengungsi di Asrama Transito Mataram sejak tahun 2006. Oleh karena itu, menarik untuk dilihat bagaimana perempuan Ahmadiyah mengalami pengusiran hingga mengungsi di Asrama Transito Mataram karena perbedaan keyakinan Jamaah Ahmadiyah Indonesia mengenai Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penghukuman dan pendisiplinan yang mereka alami selama mengalami pengusiran dan pengalaman mengungsi di Asrama Transito. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan teori penghukuman dan pendisiplinan Michael Foucault. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa perempuan Ahmadiyah yang mengungsi di Asrama Transito mengalami kesulitan dalam menjalankan fungsi-fungsi keluarga, kesulitan dalam mengelola semua kebutuhan rumah tangga dengan fasilitas yang terbatas. Kekurangan air untuk memasak, mencuci dan kebutuhan lain. Tulisan ini juga menunjukkan bahwa Perempuan Ahmadiyah yang mengungsi di Asrama Transito mengalami penghukuman dan pendisiplinan melalui akses-akses yang serba terbatas serta mekanisme kontrol yang ketat yang memaksa mereka tidak bisa keluar dari Asrama Transito Mataram.\",\"PeriodicalId\":52683,\"journal\":{\"name\":\"Humanisma Journal of Gender Studies\",\"volume\":\"9 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Humanisma Journal of Gender Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30983/humanisme.v6i1.5307\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Humanisma Journal of Gender Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30983/humanisme.v6i1.5307","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
自2006年以来,龙目岛的印尼艾哈迈迪亚教派(Jamaah Ahmadiyah Indonesia, JAI)一直在马塔兰的Transito宿舍避难。因此,有趣的是,艾哈迈迪妇女如何经历驱逐,并逃到Transito宿舍,因为艾哈迈迪亚信仰的差异,米尔扎Ghulam艾哈迈德是先知。本研究旨在观察他们在特兰西托宿舍被驱逐和避难期间所遭受的惩罚和纪律。本研究采用现象学的定性方法和福柯的惩罚与纪律理论。这项研究的结果显示,在Transito宿舍避难的艾哈迈迪妇女在履行家庭职能方面有困难。在设备有限的情况下,他们难以满足家庭的所有需求。他们缺乏做饭、洗衣和其他需要的水。这篇论文也显示,在Transito宿舍避难的Ahmadi女性会受到惩罚和纪律约束,限制进入,严格的控制机制迫使她们不能离开MataramJamaah Ahmadiyah Indonesia的Transito宿舍,龙目telah mengungsi di Asrama Transito Mataram sejak tahun 2006。印度尼西亚,印尼,印尼,印尼,印尼,印尼,印尼,印尼,印尼,印尼,印尼,印尼,印尼,印尼,印尼,印尼,印度,印尼,印尼,印度,印尼,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度,印度Penelitian ini bertujuan untuk melihan penhukuman dan pendiplplinan yang mereka alami selama mengalami pengusiran dan pengalaman mengungsi di Asrama Transito。对福柯的理论进行了分析,认为他的方法是质量论,是现象学。哈西尔penelitian ini mengungkapkan bahwa perempuan Ahmadiyah yang mengungisi di Asrama transto mengalami kesulitan dalam menjalankan真菌-真菌- keluarga, kesulitan dalam mengelola semua kebutuhan rumah tangan fasilitas yang terbatas。克库兰干空气,克库兰干空气,克库兰干空气。图里桑尼juga menunjukkan bahwa Perempuan Ahmadiyah yang mengungsi di Asrama Transito mengalami penghukuman dan pendispliinan melalui akses-akses yang serba terbatas serta mekanisme control yang ketat yang memaksa mereka tiak bisa keluar dari Asrama Transito Mataram。
The Punishment and Dicipline of Ahmadi Women: A Case Study In Transito Dormitory In Mataram
Indonesian Ahmadiyya community (Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI)) in Lombok has taken refuge in Transito Dormitory in Mataram since 2006. Therefore, it is interesting to see how Ahmadi women experienced expulsion and fled to Transito Dormitory due to the differences in Ahmadiyya beliefs regarding Mirza Ghulam Ahmad as a prophet. This study aimed to observe the punishment and discipline they endured during expulsion and refuge in Transito Dormitory. This study used a qualitative method with a phenomenological approach and Michael Foucault's theory of punish and discipline. The results of this study revealed that Ahmadi women who took refuge in Transito Dormitory had difficulties in carrying out family functions. They had difficulties in managing all the household needs with limited facility. They were lack of water for cooking, washing, and other needs. This paper also showed that Ahmadi women who took refuge in Transito Dormitory experienced punishment and discipline through limited access and strict control mechanisms that forced them not to leave Transito Dormitory in MataramJamaah Ahmadiyah Indonesia Lombok telah mengungsi di Asrama Transito Mataram sejak tahun 2006. Oleh karena itu, menarik untuk dilihat bagaimana perempuan Ahmadiyah mengalami pengusiran hingga mengungsi di Asrama Transito Mataram karena perbedaan keyakinan Jamaah Ahmadiyah Indonesia mengenai Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penghukuman dan pendisiplinan yang mereka alami selama mengalami pengusiran dan pengalaman mengungsi di Asrama Transito. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan teori penghukuman dan pendisiplinan Michael Foucault. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa perempuan Ahmadiyah yang mengungsi di Asrama Transito mengalami kesulitan dalam menjalankan fungsi-fungsi keluarga, kesulitan dalam mengelola semua kebutuhan rumah tangga dengan fasilitas yang terbatas. Kekurangan air untuk memasak, mencuci dan kebutuhan lain. Tulisan ini juga menunjukkan bahwa Perempuan Ahmadiyah yang mengungsi di Asrama Transito mengalami penghukuman dan pendisiplinan melalui akses-akses yang serba terbatas serta mekanisme kontrol yang ketat yang memaksa mereka tidak bisa keluar dari Asrama Transito Mataram.