Komang Eka, Dana Suputra, W. Gede, Sedana Yoga, G. Ayu, Lani Triani
{"title":"价值过高的咖啡粉生产CV。咖啡","authors":"Komang Eka, Dana Suputra, W. Gede, Sedana Yoga, G. Ayu, Lani Triani","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i02.p04","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Provinsi Bali merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia, dengan jumlah produksi sebanyak 15.649 ton. Terdapat tiga daerah penghasil kopi yang cukup besar di Provinsi Bali, yaitu Kabupaten Bangli dengan penghasil kopi sebanyak 2.173 ton yang sebagian besar berada di kecamatan Kintamani. Kabupaten Tabanan dengan penghasil kopi sebanyak 5.588 ton yang sebagian besar berada di kecamatan Pupuan. Kabupaten Buleleng menghasilkan kopi robusta 5.379 ton serta kopi arabika 1.114 ton, dimana sebagian besar berada di kecamatan Banjar dan Kubutambahan (Badan Pusat Statistik, 2021). Pembentukan nilai tambah sangat penting dalam pengolahan produk kopi karena dapat meningkatkan pendapatan bagi produsen. Nilai tambah adalah pertambahan nilai suatu produk karena adanya proses pengolahan, pengangkutan maupun penyimpanan dalam suatu produksi. CV. Kopi Kak Dukuh merupakan suatu industri rumah tangga yang bergerak dibidang industri kopi. Industri ini melakukan proses pengolahan biji kopi (green bean) hingga menjadi kopi bubuk. Proses pengolahan tersebut menghasilkan pertambahan nilai pada produk kopi sehingga dapat dilakukan perhitungan nilai tambah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses produksi dan nilai tambah dari biji kopi hingga kopi bubuk di CV. Kopi Kak Dukuh. Metode yang digunakan untuk menghitung nilai tambah produk kopi adalah metode Hayami. Hasil penelitian ini menunjukkan proses produksi kopi bubuk terdiri dari proses sortasi, timbang, sangrai, jeda I, giling, jeda II dan kemas. Kemudian untuk nilai tambah pada kopi robusta bubuk menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 16.197/kg dengan rasio sebesar 34% dan kopi blend menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 53.833/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 46%.","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"NALISIS NILAI TAMBAH KOPI BUBUK PRODUKSI CV. KOPI KAK DUKUH\",\"authors\":\"Komang Eka, Dana Suputra, W. Gede, Sedana Yoga, G. Ayu, Lani Triani\",\"doi\":\"10.24843/jrma.2023.v11.i02.p04\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Provinsi Bali merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia, dengan jumlah produksi sebanyak 15.649 ton. Terdapat tiga daerah penghasil kopi yang cukup besar di Provinsi Bali, yaitu Kabupaten Bangli dengan penghasil kopi sebanyak 2.173 ton yang sebagian besar berada di kecamatan Kintamani. Kabupaten Tabanan dengan penghasil kopi sebanyak 5.588 ton yang sebagian besar berada di kecamatan Pupuan. Kabupaten Buleleng menghasilkan kopi robusta 5.379 ton serta kopi arabika 1.114 ton, dimana sebagian besar berada di kecamatan Banjar dan Kubutambahan (Badan Pusat Statistik, 2021). Pembentukan nilai tambah sangat penting dalam pengolahan produk kopi karena dapat meningkatkan pendapatan bagi produsen. Nilai tambah adalah pertambahan nilai suatu produk karena adanya proses pengolahan, pengangkutan maupun penyimpanan dalam suatu produksi. CV. Kopi Kak Dukuh merupakan suatu industri rumah tangga yang bergerak dibidang industri kopi. Industri ini melakukan proses pengolahan biji kopi (green bean) hingga menjadi kopi bubuk. Proses pengolahan tersebut menghasilkan pertambahan nilai pada produk kopi sehingga dapat dilakukan perhitungan nilai tambah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses produksi dan nilai tambah dari biji kopi hingga kopi bubuk di CV. Kopi Kak Dukuh. Metode yang digunakan untuk menghitung nilai tambah produk kopi adalah metode Hayami. Hasil penelitian ini menunjukkan proses produksi kopi bubuk terdiri dari proses sortasi, timbang, sangrai, jeda I, giling, jeda II dan kemas. Kemudian untuk nilai tambah pada kopi robusta bubuk menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 16.197/kg dengan rasio sebesar 34% dan kopi blend menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 53.833/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 46%.\",\"PeriodicalId\":17779,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI\",\"volume\":\"30 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i02.p04\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i02.p04","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
NALISIS NILAI TAMBAH KOPI BUBUK PRODUKSI CV. KOPI KAK DUKUH
Provinsi Bali merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia, dengan jumlah produksi sebanyak 15.649 ton. Terdapat tiga daerah penghasil kopi yang cukup besar di Provinsi Bali, yaitu Kabupaten Bangli dengan penghasil kopi sebanyak 2.173 ton yang sebagian besar berada di kecamatan Kintamani. Kabupaten Tabanan dengan penghasil kopi sebanyak 5.588 ton yang sebagian besar berada di kecamatan Pupuan. Kabupaten Buleleng menghasilkan kopi robusta 5.379 ton serta kopi arabika 1.114 ton, dimana sebagian besar berada di kecamatan Banjar dan Kubutambahan (Badan Pusat Statistik, 2021). Pembentukan nilai tambah sangat penting dalam pengolahan produk kopi karena dapat meningkatkan pendapatan bagi produsen. Nilai tambah adalah pertambahan nilai suatu produk karena adanya proses pengolahan, pengangkutan maupun penyimpanan dalam suatu produksi. CV. Kopi Kak Dukuh merupakan suatu industri rumah tangga yang bergerak dibidang industri kopi. Industri ini melakukan proses pengolahan biji kopi (green bean) hingga menjadi kopi bubuk. Proses pengolahan tersebut menghasilkan pertambahan nilai pada produk kopi sehingga dapat dilakukan perhitungan nilai tambah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses produksi dan nilai tambah dari biji kopi hingga kopi bubuk di CV. Kopi Kak Dukuh. Metode yang digunakan untuk menghitung nilai tambah produk kopi adalah metode Hayami. Hasil penelitian ini menunjukkan proses produksi kopi bubuk terdiri dari proses sortasi, timbang, sangrai, jeda I, giling, jeda II dan kemas. Kemudian untuk nilai tambah pada kopi robusta bubuk menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 16.197/kg dengan rasio sebesar 34% dan kopi blend menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 53.833/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 46%.