{"title":"Kajian: Aplikasi Sel Punca Mesenkim pada Tata Laksana Klinis Penyakit Stroke","authors":"Ariyani Noviantari, Tati Febrianti","doi":"10.22435/mpk.v31i4.4465","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stroke is a neurodegenerative disease that can cause disability to death. Stroke therapy useing stem cells is starting to be considered as an alternative in terms of availability, propagation potential, and differentiation ability. Stem cells are cells that have the ability to reproduce (self-renewal), do not yet have a specific shape and functions (undifferentiated), but have the ability todifferentiate into other cells. One type of stem cell is mesenchymal stem cell (MSC) which can differentiate in vitro into other cells including neurons. In addition MSC can secrete various neurotrophic factors that can play a role in angiogenesis and synaptic formation, so that, it is relevant to stroke therapy. This paper describes the research and development of stem cell applications in stroke therapy through several research results. This paper is in the form of a literature review obtained through literature searches. The results showed that MSC is able to differentiate and replace damaged neurons after transplantation based on the results of studies in vitro, in vivo, and several clinical trials. The technique in the differentiation of MSCinto neurons is the addition of certain growth factors to the culture medium in vitro. Meanwhile, in vivo studies have shown that that administration of MSC can replace damaged cells, provide neuroprotective effect, induce axon growth, stimulate angiogenesis, and neurogenesis in stroke animal models using the middle cerebral artery occlusion (MCAO) method. Therefore, MSCs have the potential to treat degenerative diseases, especially stroke. From the results of clinical trials, it can be seen that stem cells are safe to give to stroke patients, there is clinical improvement, and neurological improvement, as well as a reduction in brain lesions. However, there are several challenges for the development and application of MSS for stroke therapy in the future such as concerns about tumorigenesis and high cost. \nAbstrak \nStroke adalah penyakit neurodegeneratif yang dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian. Terapi stroke menggunakan sel punca mulai dipikirkan sebagai alternatif dilihat dari aspek ketersediaan, potensi perbanyakan, dan kemampuan diferensiasinya. Sel punca merupakan sel yang memiliki kemampuan memperbanyak diri (self renewal), belum mempunyai bentuk dan fungsi yang spesifik (undifferentiated), namun memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lainnya. Salah satu jenis sel punca adalah sel punca mesenkim (SPM) yang dapat berdiferensiasi secara in vitro menjadi sel lain termasuk neuron. Selain itu, SPM dapat menyekresikan berbagai faktor neurotrofik yang dapat berperan dalam angiogenesis dan pembentukan sinaptik sehingga relevan terhadap terapi terhadap stroke. Tulisan ini menguraikan tentang penelitian dan pengembangan sel punca dalam terapi stroke melalui beberapa hasil penelitian. Tulisan ini berupa review literatur yang didapatkan melalui penelusuran pustaka. Hasilnya menunjukkan bahwa SPM mampu berdiferensiasi dan menggantikan neuron yang rusak setelah transplantasi berdasarkan hasil penelitian secara in vitro, in vivo, dan beberapa uji klinis. Teknik dalam diferensiasi SPM menjadi neuron adalah dengan penambahan faktor-faktor pertumbuhan tertentu ke dalam medium kultur secara in vitro. Sedangkan studi secara in vivo menunjukkan bahwa pemberian SPM dapat menggantikan sel yang rusak, memberi efek neuroprotektif, menginduksi pertumbuhan akson, menstimulasi angiogenesis, dan neurogenesis pada hewan model stroke dengan metode middle cerebral artery occlusion (MCAO). Oleh sebab itu, sel punca mesenkim berpotensi dalam terapi penyakit degeneratif terutama stroke. Dari hasil uji klinis terlihat bahwa sel punca aman diberikan kepada pasien stroke, terjadi perbaikan klinis, dan perbaikan neurologis, serta terjadi pengurangan lesi di otak. Namun, terdapat beberapa tantangan untuk pengembangan dan aplikasi SPM untuk terapi stroke dimasa mendatang, seperti kekhawatiran terjadinya tumorigenesis dan biaya yang cukup mahal.","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/mpk.v31i4.4465","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
中风是一种神经退行性疾病,可导致残疾甚至死亡。从可用性、繁殖潜力和分化能力的角度来看,使用干细胞治疗中风开始被认为是一种替代方法。干细胞是具有繁殖能力(自我更新)的细胞,尚未具有特定的形状和功能(未分化),但具有分化成其他细胞的能力。一种干细胞是间充质干细胞(MSC),它可以在体外分化成包括神经元在内的其他细胞。此外,间充质干细胞还能分泌多种神经营养因子,参与血管生成和突触形成,因此与脑卒中治疗有关。本文通过几项研究成果介绍了干细胞在脑卒中治疗中的应用研究进展。本文采用文献综述的形式,通过文献检索获得。基于体外、体内及多项临床试验的研究结果表明,MSC在移植后能够分化和替代受损神经元。骨髓间充质干细胞向神经元分化的技术是在体外培养基中加入一定的生长因子。同时,体内研究表明,采用大脑中动脉闭塞(MCAO)方法的脑卒中动物模型中,给药间充质干细胞可以替代受损细胞,提供神经保护作用,诱导轴突生长,刺激血管生成和神经发生。因此,间充质干细胞具有治疗退行性疾病,特别是中风的潜力。从临床试验的结果可以看出,干细胞用于中风患者是安全的,有临床改善,神经系统改善,以及脑部病变的减少。然而,未来MSS在脑卒中治疗中的发展和应用还面临着一些挑战,如肿瘤发生和成本高。【摘要】脑卒中可引起神经退行性阳痿,可引起脑卒中、脑卒中、脑卒中和脑卒中。Terapi stroke menggunakan sel punca mulai dipikirkan sebagai alternate dililihat dari speak ketersediaan, potential perbanyakan, dan kemampuan difference asinya。Sel punca merupakan Sel yang memiliki kemampuan memperbanyak diri(自我更新),belum mempunyai bentuk dan fungsi yang spesfik(未分化),namun memiliki kemampuan untuk berdifersiasi menjadi Sel lainnya。Salah satu jenis sel punca adalah sel punca mesenkim (SPM) yang dapat berberdisisias secara离体menjadi sel termasuk神经元。Selain itu, SPM, dapat menyekresikan, berbagai, neurotrofik, dapat berperan血管生成,pembentukan, sinaptik, sega,相关性,terhadap, terhadap卒中。图里桑尼蒙古莱坎tentang penelitian danpengembangan selpunca dalam terapi卒中melalui beberapa hasil penelitian。土立三省、省、省、省、省、省文献综述。猕猴神经元的体外移植,猕猴神经元的体内移植,猕猴神经元的体外移植,猕猴神经元的体外移植。在离体培养基培养中,细胞因子-因子对细胞因子的影响。脑卒中登干脑中动脉闭塞(MCAO)模型脑卒中登干脑中动脉闭塞(MCAO)的研究退行性畸形瘤脑卒中的研究。Dari hasil uji klinis terlihat bahwa sel punca aman diberikan kepada pasen卒中,terjadi perbaikan klinis, dan perbaikan神经学,serta terjadi pengurangan lesi di tak。Namun, terdapat beberapa tantangan untuk pengembangan dan applikasi SPM untuk terapi卒中dimasa mendatang, serperti kekhawatiran terjadinya肿瘤发生dan biaya yang cucuup mahal。
Kajian: Aplikasi Sel Punca Mesenkim pada Tata Laksana Klinis Penyakit Stroke
Stroke is a neurodegenerative disease that can cause disability to death. Stroke therapy useing stem cells is starting to be considered as an alternative in terms of availability, propagation potential, and differentiation ability. Stem cells are cells that have the ability to reproduce (self-renewal), do not yet have a specific shape and functions (undifferentiated), but have the ability todifferentiate into other cells. One type of stem cell is mesenchymal stem cell (MSC) which can differentiate in vitro into other cells including neurons. In addition MSC can secrete various neurotrophic factors that can play a role in angiogenesis and synaptic formation, so that, it is relevant to stroke therapy. This paper describes the research and development of stem cell applications in stroke therapy through several research results. This paper is in the form of a literature review obtained through literature searches. The results showed that MSC is able to differentiate and replace damaged neurons after transplantation based on the results of studies in vitro, in vivo, and several clinical trials. The technique in the differentiation of MSCinto neurons is the addition of certain growth factors to the culture medium in vitro. Meanwhile, in vivo studies have shown that that administration of MSC can replace damaged cells, provide neuroprotective effect, induce axon growth, stimulate angiogenesis, and neurogenesis in stroke animal models using the middle cerebral artery occlusion (MCAO) method. Therefore, MSCs have the potential to treat degenerative diseases, especially stroke. From the results of clinical trials, it can be seen that stem cells are safe to give to stroke patients, there is clinical improvement, and neurological improvement, as well as a reduction in brain lesions. However, there are several challenges for the development and application of MSS for stroke therapy in the future such as concerns about tumorigenesis and high cost.
Abstrak
Stroke adalah penyakit neurodegeneratif yang dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian. Terapi stroke menggunakan sel punca mulai dipikirkan sebagai alternatif dilihat dari aspek ketersediaan, potensi perbanyakan, dan kemampuan diferensiasinya. Sel punca merupakan sel yang memiliki kemampuan memperbanyak diri (self renewal), belum mempunyai bentuk dan fungsi yang spesifik (undifferentiated), namun memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lainnya. Salah satu jenis sel punca adalah sel punca mesenkim (SPM) yang dapat berdiferensiasi secara in vitro menjadi sel lain termasuk neuron. Selain itu, SPM dapat menyekresikan berbagai faktor neurotrofik yang dapat berperan dalam angiogenesis dan pembentukan sinaptik sehingga relevan terhadap terapi terhadap stroke. Tulisan ini menguraikan tentang penelitian dan pengembangan sel punca dalam terapi stroke melalui beberapa hasil penelitian. Tulisan ini berupa review literatur yang didapatkan melalui penelusuran pustaka. Hasilnya menunjukkan bahwa SPM mampu berdiferensiasi dan menggantikan neuron yang rusak setelah transplantasi berdasarkan hasil penelitian secara in vitro, in vivo, dan beberapa uji klinis. Teknik dalam diferensiasi SPM menjadi neuron adalah dengan penambahan faktor-faktor pertumbuhan tertentu ke dalam medium kultur secara in vitro. Sedangkan studi secara in vivo menunjukkan bahwa pemberian SPM dapat menggantikan sel yang rusak, memberi efek neuroprotektif, menginduksi pertumbuhan akson, menstimulasi angiogenesis, dan neurogenesis pada hewan model stroke dengan metode middle cerebral artery occlusion (MCAO). Oleh sebab itu, sel punca mesenkim berpotensi dalam terapi penyakit degeneratif terutama stroke. Dari hasil uji klinis terlihat bahwa sel punca aman diberikan kepada pasien stroke, terjadi perbaikan klinis, dan perbaikan neurologis, serta terjadi pengurangan lesi di otak. Namun, terdapat beberapa tantangan untuk pengembangan dan aplikasi SPM untuk terapi stroke dimasa mendatang, seperti kekhawatiran terjadinya tumorigenesis dan biaya yang cukup mahal.