{"title":"城市森林发展战略分析(朗萨森林公园案例研究)","authors":"Taufiq Kinandar, Tuti Arlita, Ashabul Anhar","doi":"10.17969/jimfp.v8i1.22665","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Kota Langsa, kota berkembang terletak sekitar 400 Km dari kota Banda Aceh. Kota langsa sebelumnya berstatus administratif berdasarkan keputusan Nomor 64 Tahun 1991 tentang pembentukan kota administratif. Langsa kemudian diberikan status kota oleh Undang – Undang Nomor 3 tahun 2001. Sebagian besar wilayah Kota Langsa dikelilingi perkebunan kelapa sawit serta terjadi alih fungsi lahan yang disebabkan oleh masyarakat guna untuk pemukiman serta pihak – pihak pengusaha. Guna mengatasi permasalahan tersebut, penerapan konsep hutan kota dalam perencanaan tata kota merupakan metode yang efektif dan efisien serta memberikan peluang bagi penerapan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode survei sosial. untuk mendapatkan data, baik faktor-faktor pendukung maupun faktor-faktor penghambat dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Responden yang diwawancarai adalah pihak pengelola dan pengunjung Taman Hutan Kota Langsa dengan jumlah 40 responden. Data dan informasi yang terkumpul selanjutnya diolah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengidentifikasi permasalahan eksternal dan internal serta implementasi pembangunan hutan Kota Langsa. Analisis SWOT untuk menentukan strategi dalam pembangunan hutan kota dengan tujuan mendapatkan strategi terbaik dalam pembangunan hutan Kota Langsa sesuai kondisi pada saat ini. Kemudian menghasilkan strategi pembangunan taman hutan kota langsa berada kuadran I atau berada pada posisi progresif strategi (+,+), dimana posisi ini menandakan sebuah pengelola Taman Hutan Kota Langsa memiliki banyak peluang, namun juga sangat memiliki kekuatan. Hal ini menunjukan bahwa program pengembangan strategi Taman Hutan Kota meski banyak peluang namun dapat memanfaatkan kekuatan dari faktor kekuatan internal untuk menghindari dan mengurangi ancaman eksternal. Adapun strategi yang dipilih sesuai dengan posisi kuadran I, yaitu strategi progresif. Penerapan strategi melalui pemanfaatan seluruh kekuatan internal yang dimiliki Taman Hutan Kota langsa untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Penguatan peran Pemerintah Daerah untuk pengelolaan hutan Langsa Provinsi Aceh melalui berbagai kegiatan edukasi dan advokasi penglolaan hutan kota. Perlunya peningkatan pemanfaatan sumberdaya manusia (masyarakat dan pemerintah) dan pemanfaatan lahan masyarakat setempat sehingga perekonomian masyarakat sekitar dapat ditingkatkan.Urban Forest Develoment Strategy Anallysis Case Study Langsa City Forest Park, Langsa City, Aceh ProvinceAbstract. Langsa City, a developing city located about 400 Km from the city of Banda Aceh. Langsa city previously had administrative status based on Decree No. 64/1991 on the formation of an administrative city. Langsa was then given the status of a city by Law No. 3 of 2001. Most of the area of Langsa City is surrounded by oil palm plantations and there has been a conversion of land caused by the community for settlement and business parties. In order to overcome these problems, the application of the concept of urban forest in urban planning is an effective and efficient method and provides opportunities for the application of the concept of environmentally sound development. This study uses a social survey method. to get data, both supporting factors and inhibiting factors were carried out by means of in-depth interviews. Respondents who were interviewed were the managers and visitors of Langsa City Forest Park with a total of 40 respondents. The data and information collected are then processed in accordance with the objectives to be achieved in this study. The data analysis used is descriptive analysis to identify external and internal problems as well as the implementation of Langsa City forest development. SWOT analysis to determine strategies in urban forest development with the aim of getting the best strategy in Langsa City forest development according to current conditions. Then produce a strategy for the development of the Langsa urban forest park in quadrant I or in a strategic progressive position (+,+), where this position indicates a manager of the Langsa City Forest Park has many opportunities, but also has great strength. This shows that the Urban Forest Park strategy development program, although there are many opportunities, can take advantage of the strengths of internal strength factors to avoid and reduce external threats. The strategy chosen is in accordance with the position of quadrant I, namely the progressive strategy. Implementation of the strategy through the use of all internal strengths owned by Langsa City Forest Park to take advantage of existing external opportunities. Strengthening the role of the Regional Government for the management of the Langsa forest in Aceh Province through various educational activities and advocacy for urban forest management.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Strategi Pembangunan Hutan Kota ( Studi Kasus Taman Hutan Kota Langsa)\",\"authors\":\"Taufiq Kinandar, Tuti Arlita, Ashabul Anhar\",\"doi\":\"10.17969/jimfp.v8i1.22665\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak. Kota Langsa, kota berkembang terletak sekitar 400 Km dari kota Banda Aceh. Kota langsa sebelumnya berstatus administratif berdasarkan keputusan Nomor 64 Tahun 1991 tentang pembentukan kota administratif. Langsa kemudian diberikan status kota oleh Undang – Undang Nomor 3 tahun 2001. Sebagian besar wilayah Kota Langsa dikelilingi perkebunan kelapa sawit serta terjadi alih fungsi lahan yang disebabkan oleh masyarakat guna untuk pemukiman serta pihak – pihak pengusaha. Guna mengatasi permasalahan tersebut, penerapan konsep hutan kota dalam perencanaan tata kota merupakan metode yang efektif dan efisien serta memberikan peluang bagi penerapan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode survei sosial. untuk mendapatkan data, baik faktor-faktor pendukung maupun faktor-faktor penghambat dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Responden yang diwawancarai adalah pihak pengelola dan pengunjung Taman Hutan Kota Langsa dengan jumlah 40 responden. Data dan informasi yang terkumpul selanjutnya diolah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengidentifikasi permasalahan eksternal dan internal serta implementasi pembangunan hutan Kota Langsa. Analisis SWOT untuk menentukan strategi dalam pembangunan hutan kota dengan tujuan mendapatkan strategi terbaik dalam pembangunan hutan Kota Langsa sesuai kondisi pada saat ini. Kemudian menghasilkan strategi pembangunan taman hutan kota langsa berada kuadran I atau berada pada posisi progresif strategi (+,+), dimana posisi ini menandakan sebuah pengelola Taman Hutan Kota Langsa memiliki banyak peluang, namun juga sangat memiliki kekuatan. Hal ini menunjukan bahwa program pengembangan strategi Taman Hutan Kota meski banyak peluang namun dapat memanfaatkan kekuatan dari faktor kekuatan internal untuk menghindari dan mengurangi ancaman eksternal. Adapun strategi yang dipilih sesuai dengan posisi kuadran I, yaitu strategi progresif. Penerapan strategi melalui pemanfaatan seluruh kekuatan internal yang dimiliki Taman Hutan Kota langsa untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Penguatan peran Pemerintah Daerah untuk pengelolaan hutan Langsa Provinsi Aceh melalui berbagai kegiatan edukasi dan advokasi penglolaan hutan kota. Perlunya peningkatan pemanfaatan sumberdaya manusia (masyarakat dan pemerintah) dan pemanfaatan lahan masyarakat setempat sehingga perekonomian masyarakat sekitar dapat ditingkatkan.Urban Forest Develoment Strategy Anallysis Case Study Langsa City Forest Park, Langsa City, Aceh ProvinceAbstract. Langsa City, a developing city located about 400 Km from the city of Banda Aceh. Langsa city previously had administrative status based on Decree No. 64/1991 on the formation of an administrative city. Langsa was then given the status of a city by Law No. 3 of 2001. Most of the area of Langsa City is surrounded by oil palm plantations and there has been a conversion of land caused by the community for settlement and business parties. In order to overcome these problems, the application of the concept of urban forest in urban planning is an effective and efficient method and provides opportunities for the application of the concept of environmentally sound development. This study uses a social survey method. to get data, both supporting factors and inhibiting factors were carried out by means of in-depth interviews. Respondents who were interviewed were the managers and visitors of Langsa City Forest Park with a total of 40 respondents. The data and information collected are then processed in accordance with the objectives to be achieved in this study. The data analysis used is descriptive analysis to identify external and internal problems as well as the implementation of Langsa City forest development. SWOT analysis to determine strategies in urban forest development with the aim of getting the best strategy in Langsa City forest development according to current conditions. Then produce a strategy for the development of the Langsa urban forest park in quadrant I or in a strategic progressive position (+,+), where this position indicates a manager of the Langsa City Forest Park has many opportunities, but also has great strength. This shows that the Urban Forest Park strategy development program, although there are many opportunities, can take advantage of the strengths of internal strength factors to avoid and reduce external threats. The strategy chosen is in accordance with the position of quadrant I, namely the progressive strategy. Implementation of the strategy through the use of all internal strengths owned by Langsa City Forest Park to take advantage of existing external opportunities. Strengthening the role of the Regional Government for the management of the Langsa forest in Aceh Province through various educational activities and advocacy for urban forest management.\",\"PeriodicalId\":17799,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian\",\"volume\":\"34 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17969/jimfp.v8i1.22665\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v8i1.22665","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Strategi Pembangunan Hutan Kota ( Studi Kasus Taman Hutan Kota Langsa)
Abstrak. Kota Langsa, kota berkembang terletak sekitar 400 Km dari kota Banda Aceh. Kota langsa sebelumnya berstatus administratif berdasarkan keputusan Nomor 64 Tahun 1991 tentang pembentukan kota administratif. Langsa kemudian diberikan status kota oleh Undang – Undang Nomor 3 tahun 2001. Sebagian besar wilayah Kota Langsa dikelilingi perkebunan kelapa sawit serta terjadi alih fungsi lahan yang disebabkan oleh masyarakat guna untuk pemukiman serta pihak – pihak pengusaha. Guna mengatasi permasalahan tersebut, penerapan konsep hutan kota dalam perencanaan tata kota merupakan metode yang efektif dan efisien serta memberikan peluang bagi penerapan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode survei sosial. untuk mendapatkan data, baik faktor-faktor pendukung maupun faktor-faktor penghambat dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Responden yang diwawancarai adalah pihak pengelola dan pengunjung Taman Hutan Kota Langsa dengan jumlah 40 responden. Data dan informasi yang terkumpul selanjutnya diolah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengidentifikasi permasalahan eksternal dan internal serta implementasi pembangunan hutan Kota Langsa. Analisis SWOT untuk menentukan strategi dalam pembangunan hutan kota dengan tujuan mendapatkan strategi terbaik dalam pembangunan hutan Kota Langsa sesuai kondisi pada saat ini. Kemudian menghasilkan strategi pembangunan taman hutan kota langsa berada kuadran I atau berada pada posisi progresif strategi (+,+), dimana posisi ini menandakan sebuah pengelola Taman Hutan Kota Langsa memiliki banyak peluang, namun juga sangat memiliki kekuatan. Hal ini menunjukan bahwa program pengembangan strategi Taman Hutan Kota meski banyak peluang namun dapat memanfaatkan kekuatan dari faktor kekuatan internal untuk menghindari dan mengurangi ancaman eksternal. Adapun strategi yang dipilih sesuai dengan posisi kuadran I, yaitu strategi progresif. Penerapan strategi melalui pemanfaatan seluruh kekuatan internal yang dimiliki Taman Hutan Kota langsa untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Penguatan peran Pemerintah Daerah untuk pengelolaan hutan Langsa Provinsi Aceh melalui berbagai kegiatan edukasi dan advokasi penglolaan hutan kota. Perlunya peningkatan pemanfaatan sumberdaya manusia (masyarakat dan pemerintah) dan pemanfaatan lahan masyarakat setempat sehingga perekonomian masyarakat sekitar dapat ditingkatkan.Urban Forest Develoment Strategy Anallysis Case Study Langsa City Forest Park, Langsa City, Aceh ProvinceAbstract. Langsa City, a developing city located about 400 Km from the city of Banda Aceh. Langsa city previously had administrative status based on Decree No. 64/1991 on the formation of an administrative city. Langsa was then given the status of a city by Law No. 3 of 2001. Most of the area of Langsa City is surrounded by oil palm plantations and there has been a conversion of land caused by the community for settlement and business parties. In order to overcome these problems, the application of the concept of urban forest in urban planning is an effective and efficient method and provides opportunities for the application of the concept of environmentally sound development. This study uses a social survey method. to get data, both supporting factors and inhibiting factors were carried out by means of in-depth interviews. Respondents who were interviewed were the managers and visitors of Langsa City Forest Park with a total of 40 respondents. The data and information collected are then processed in accordance with the objectives to be achieved in this study. The data analysis used is descriptive analysis to identify external and internal problems as well as the implementation of Langsa City forest development. SWOT analysis to determine strategies in urban forest development with the aim of getting the best strategy in Langsa City forest development according to current conditions. Then produce a strategy for the development of the Langsa urban forest park in quadrant I or in a strategic progressive position (+,+), where this position indicates a manager of the Langsa City Forest Park has many opportunities, but also has great strength. This shows that the Urban Forest Park strategy development program, although there are many opportunities, can take advantage of the strengths of internal strength factors to avoid and reduce external threats. The strategy chosen is in accordance with the position of quadrant I, namely the progressive strategy. Implementation of the strategy through the use of all internal strengths owned by Langsa City Forest Park to take advantage of existing external opportunities. Strengthening the role of the Regional Government for the management of the Langsa forest in Aceh Province through various educational activities and advocacy for urban forest management.