Jil Astriko Lametige, Hanny F. Sangian, Adey Tanauma, J. Rombang
{"title":"亚临界化方法的应用,接近生物柴油生产中的同位素","authors":"Jil Astriko Lametige, Hanny F. Sangian, Adey Tanauma, J. Rombang","doi":"10.35799/jmuo.9.1.2020.27081","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membuat biodiesel dengan bahan baku minyak kelapa dan minyak sawit dengan mencampurkan metanol sebagai pelarut dan KOH (kalium hidroksida) sebagai katalis. Proses transesterifikasi berarti mengambil molekul trigliserida atau asam lemak kompleks, menetralkan asam lemak bebas dengan menambahkan metil alkohol menjadi metil ester. Tahapan pertama yaitu membuat biodiesel dengan volume keseluruhan campuran bahan baku, pelarut dan katalis yaitu 575 ml dan 550 ml dengan tekanan maksimum 15 bar dan suhu maksimum 150 o C selama satu jam. Tahapan berikutnya menghitung yield yang diperoleh dari biodiesel yang dihasilkan kemudian dilakukan uji Gas Chromatography Mass Spectrometry dan selanjutnya dilakukan uji parameter bahan bakar. Hasil menunjukkan biodiesel dari minyak kelapa memperoleh yield 98,82% lebih besar daripada minyak sawit yang hanya memperoleh yield 92,38% , dan ditemukan komposisi C terbesar pada biodiesel dari minyak kelapa dengan volume keseluruhan campuran bahan 575 ml yaitu C 15 H 30 O 2 dengan luas area 27.10% sedangkan komposisi terbesar untuk biodiesel dengan volume keseluruhan campuran bahan 550 ml adalah C 15 H 30 O 2 dengan luas area 24.04%. Untuk biodiesel dari minyak sawit komposisi C terbesar yang terbentuk pada volume keseluruhan campuran bahan 575 ml yaitu C 19 H 36 O 2 dengan luas area 40.95% dan untuk volume keseluruhan campuran bahan 550 ml komposisi terbesar C 19 H 36 O 2 dengan luas area 40.88%. This study aims to make biodiesel with raw materials of coconut oil and palm oil by mixing methanol as a solvent and KOH (kalium hydroxide) as a catalyst. The process of transesterification means taking triglyceride molecules or complex fatty acids, neutralizing free fatty acids by adding methyl alcohol to methyl esters. The first stage is making biodiesel with an overall volume of a mixture of raw materials, solvents and catalysts of 575 ml and 550 ml with a maximum pressure of 15 bar and a maximum temperature of 150 o C for one hour. The next stage is calculating the yield obtained from the biodiesel produced then the Gas Chromatography Mass Spectrometry test and then to test the fuel parameters. The results show biodiesel from coconut oil yields 98.82% greater than palm oil which only yields 92.38% yield, and found the largest composition of C in biodiesel from coconut oil with a total volume of 575 ml mixture material, namely C 15 H 30 O 2 with an area of 27.10% while the largest composition for biodiesel with an overall volume of a mixture of 550 ml material is C 15 H 30 O 2 with an area of 24.04%. For biodiesel from composition C largest palm oil that is formed in the overall volume of the mixture of 575 ml, namely C 19 H 36 O 2 with an area of 40.95% and for the overall volume of the mixture of 550 ml the largest composition of C 19 H 36 O 2 with an area of 40.88%.","PeriodicalId":53333,"journal":{"name":"Jurnal MIPA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Penerapan Metode Transesterifikasi Subkritis Mendekati Isokorik dalam Pembuatan Biodiesel\",\"authors\":\"Jil Astriko Lametige, Hanny F. Sangian, Adey Tanauma, J. Rombang\",\"doi\":\"10.35799/jmuo.9.1.2020.27081\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk membuat biodiesel dengan bahan baku minyak kelapa dan minyak sawit dengan mencampurkan metanol sebagai pelarut dan KOH (kalium hidroksida) sebagai katalis. Proses transesterifikasi berarti mengambil molekul trigliserida atau asam lemak kompleks, menetralkan asam lemak bebas dengan menambahkan metil alkohol menjadi metil ester. Tahapan pertama yaitu membuat biodiesel dengan volume keseluruhan campuran bahan baku, pelarut dan katalis yaitu 575 ml dan 550 ml dengan tekanan maksimum 15 bar dan suhu maksimum 150 o C selama satu jam. Tahapan berikutnya menghitung yield yang diperoleh dari biodiesel yang dihasilkan kemudian dilakukan uji Gas Chromatography Mass Spectrometry dan selanjutnya dilakukan uji parameter bahan bakar. Hasil menunjukkan biodiesel dari minyak kelapa memperoleh yield 98,82% lebih besar daripada minyak sawit yang hanya memperoleh yield 92,38% , dan ditemukan komposisi C terbesar pada biodiesel dari minyak kelapa dengan volume keseluruhan campuran bahan 575 ml yaitu C 15 H 30 O 2 dengan luas area 27.10% sedangkan komposisi terbesar untuk biodiesel dengan volume keseluruhan campuran bahan 550 ml adalah C 15 H 30 O 2 dengan luas area 24.04%. Untuk biodiesel dari minyak sawit komposisi C terbesar yang terbentuk pada volume keseluruhan campuran bahan 575 ml yaitu C 19 H 36 O 2 dengan luas area 40.95% dan untuk volume keseluruhan campuran bahan 550 ml komposisi terbesar C 19 H 36 O 2 dengan luas area 40.88%. This study aims to make biodiesel with raw materials of coconut oil and palm oil by mixing methanol as a solvent and KOH (kalium hydroxide) as a catalyst. The process of transesterification means taking triglyceride molecules or complex fatty acids, neutralizing free fatty acids by adding methyl alcohol to methyl esters. The first stage is making biodiesel with an overall volume of a mixture of raw materials, solvents and catalysts of 575 ml and 550 ml with a maximum pressure of 15 bar and a maximum temperature of 150 o C for one hour. The next stage is calculating the yield obtained from the biodiesel produced then the Gas Chromatography Mass Spectrometry test and then to test the fuel parameters. The results show biodiesel from coconut oil yields 98.82% greater than palm oil which only yields 92.38% yield, and found the largest composition of C in biodiesel from coconut oil with a total volume of 575 ml mixture material, namely C 15 H 30 O 2 with an area of 27.10% while the largest composition for biodiesel with an overall volume of a mixture of 550 ml material is C 15 H 30 O 2 with an area of 24.04%. For biodiesel from composition C largest palm oil that is formed in the overall volume of the mixture of 575 ml, namely C 19 H 36 O 2 with an area of 40.95% and for the overall volume of the mixture of 550 ml the largest composition of C 19 H 36 O 2 with an area of 40.88%.\",\"PeriodicalId\":53333,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal MIPA\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-01-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal MIPA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35799/jmuo.9.1.2020.27081\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal MIPA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35799/jmuo.9.1.2020.27081","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
该研究的目的是将棕榈油和棕榈油的原料混合甲醇作为溶剂,并将氢氧化钾作为催化剂。transesteri过程fi给意味着采取甘油三酯分子或复杂的脂肪酸,中和自由脂肪酸加入甲基酒精成为甲酯。第一阶段是用原材料、溶剂和催化剂的总容量为575毫升和550毫升,最大压力为15条,最高温度为1小时150摄氏度。下一阶段是计算从生物柴油中获得的污染物,然后进行质谱学气系测定,然后对燃料参数进行进一步的测试。结果显示生物柴油的椰子油获得收益98,82%大于棕榈油只获得收益92,38%,发现C最大的生物柴油组分混合整个椰子油的体积575 30毫升即15 C H O 2材料和10%的面积27。而与整体体积最大的生物柴油混合材料成分550毫升是C 15 30 H O 2的面积24 . 04%。对于在575毫升的材料混合物中形成的最大的C -柴油化合物是c19 - H - 36 - 2,面积为40.95%,大面积为88.8。这些研究表明,将生物柴油与姜黄油和棕榈油的原料混合作为溶剂和胶质作为催化剂。变性的过程意味着接受分子或对等淀粉过氧化氢ads,消除对乙醇酒精对乙醇的免费脂肪acids的中和。第一阶段是用大量的原始材料、溶剂和550毫升的混合物、15毫升的最大压力和150毫升的最高温度进行生物柴油的生产。接下来的阶段是计算从生物柴油生产中获得的可溶性物质的检验然后再测试燃料组件。results秀生物柴油从椰子油yields 98。82%大只比palm oil哪种yields 92。38%收益,和发现的最大composition of在生物柴油从椰子油与C .物质总量的575 ml mixture的C, namely 15 30 H O 2 with an 27 10%。而《最大的区域为生物柴油composition with an工作服of a mixture of 550毫升的容量是C 15 30 H O 2材料用24 . 04%的一个区域。来自composition C最大的生物柴油的palm oil就是formed in 575工作服mixture之卷》2毫升,namely C 19 36 H O an 40。95%的地区和为mixture工作服卷》《最大550毫升的composition of C 19 36 H O 2用40的区域的88%。
Penerapan Metode Transesterifikasi Subkritis Mendekati Isokorik dalam Pembuatan Biodiesel
Penelitian ini bertujuan untuk membuat biodiesel dengan bahan baku minyak kelapa dan minyak sawit dengan mencampurkan metanol sebagai pelarut dan KOH (kalium hidroksida) sebagai katalis. Proses transesterifikasi berarti mengambil molekul trigliserida atau asam lemak kompleks, menetralkan asam lemak bebas dengan menambahkan metil alkohol menjadi metil ester. Tahapan pertama yaitu membuat biodiesel dengan volume keseluruhan campuran bahan baku, pelarut dan katalis yaitu 575 ml dan 550 ml dengan tekanan maksimum 15 bar dan suhu maksimum 150 o C selama satu jam. Tahapan berikutnya menghitung yield yang diperoleh dari biodiesel yang dihasilkan kemudian dilakukan uji Gas Chromatography Mass Spectrometry dan selanjutnya dilakukan uji parameter bahan bakar. Hasil menunjukkan biodiesel dari minyak kelapa memperoleh yield 98,82% lebih besar daripada minyak sawit yang hanya memperoleh yield 92,38% , dan ditemukan komposisi C terbesar pada biodiesel dari minyak kelapa dengan volume keseluruhan campuran bahan 575 ml yaitu C 15 H 30 O 2 dengan luas area 27.10% sedangkan komposisi terbesar untuk biodiesel dengan volume keseluruhan campuran bahan 550 ml adalah C 15 H 30 O 2 dengan luas area 24.04%. Untuk biodiesel dari minyak sawit komposisi C terbesar yang terbentuk pada volume keseluruhan campuran bahan 575 ml yaitu C 19 H 36 O 2 dengan luas area 40.95% dan untuk volume keseluruhan campuran bahan 550 ml komposisi terbesar C 19 H 36 O 2 dengan luas area 40.88%. This study aims to make biodiesel with raw materials of coconut oil and palm oil by mixing methanol as a solvent and KOH (kalium hydroxide) as a catalyst. The process of transesterification means taking triglyceride molecules or complex fatty acids, neutralizing free fatty acids by adding methyl alcohol to methyl esters. The first stage is making biodiesel with an overall volume of a mixture of raw materials, solvents and catalysts of 575 ml and 550 ml with a maximum pressure of 15 bar and a maximum temperature of 150 o C for one hour. The next stage is calculating the yield obtained from the biodiesel produced then the Gas Chromatography Mass Spectrometry test and then to test the fuel parameters. The results show biodiesel from coconut oil yields 98.82% greater than palm oil which only yields 92.38% yield, and found the largest composition of C in biodiesel from coconut oil with a total volume of 575 ml mixture material, namely C 15 H 30 O 2 with an area of 27.10% while the largest composition for biodiesel with an overall volume of a mixture of 550 ml material is C 15 H 30 O 2 with an area of 24.04%. For biodiesel from composition C largest palm oil that is formed in the overall volume of the mixture of 575 ml, namely C 19 H 36 O 2 with an area of 40.95% and for the overall volume of the mixture of 550 ml the largest composition of C 19 H 36 O 2 with an area of 40.88%.