{"title":"穿着内裤的运动鞋重新解析","authors":"Nita Trismaya","doi":"10.36806/jsrw.v8i2.90","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sneakers menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban untuk beragam kegiatan, utamanya yang dilakukan di lapangan. Namun, ketika sneakers dipilih menjadi pelengkap busana bergaya etnik seperti kebaya, maka definisi sneakers bergerak menuju wilayah yang lebih luas. Ada gejala sosial dibalik alas kaki ini yang menyandang simbol modern (baca:Barat) yang mengglobal. Permasalahan ini dianalisa menggunakan teori transformasi budaya untuk menafsir ulang sneakers yang kini menjadi bagian dari identitas ke-Indonesia-an melalui berkain-kebaya.","PeriodicalId":17523,"journal":{"name":"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Menafsir Ulang Pemakaian Sneakers Berkain-Kebaya\",\"authors\":\"Nita Trismaya\",\"doi\":\"10.36806/jsrw.v8i2.90\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sneakers menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban untuk beragam kegiatan, utamanya yang dilakukan di lapangan. Namun, ketika sneakers dipilih menjadi pelengkap busana bergaya etnik seperti kebaya, maka definisi sneakers bergerak menuju wilayah yang lebih luas. Ada gejala sosial dibalik alas kaki ini yang menyandang simbol modern (baca:Barat) yang mengglobal. Permasalahan ini dianalisa menggunakan teori transformasi budaya untuk menafsir ulang sneakers yang kini menjadi bagian dari identitas ke-Indonesia-an melalui berkain-kebaya.\",\"PeriodicalId\":17523,\"journal\":{\"name\":\"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-07-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36806/jsrw.v8i2.90\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36806/jsrw.v8i2.90","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Sneakers menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban untuk beragam kegiatan, utamanya yang dilakukan di lapangan. Namun, ketika sneakers dipilih menjadi pelengkap busana bergaya etnik seperti kebaya, maka definisi sneakers bergerak menuju wilayah yang lebih luas. Ada gejala sosial dibalik alas kaki ini yang menyandang simbol modern (baca:Barat) yang mengglobal. Permasalahan ini dianalisa menggunakan teori transformasi budaya untuk menafsir ulang sneakers yang kini menjadi bagian dari identitas ke-Indonesia-an melalui berkain-kebaya.