阿拉伯语在多元文化观点中解决冲突的作用得到了振兴

Rohmatun Lukluk Isnaini
{"title":"阿拉伯语在多元文化观点中解决冲突的作用得到了振兴","authors":"Rohmatun Lukluk Isnaini","doi":"10.21831/JPPFA.V6I1.22554","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini bermaksud menghadirkan kembali peran bahasa Arab sebagai bahasa yang dapat mempersatukan umat. Dalam penelitian ini diketahui adanya disfungsi peran bahasa Arab sebagai bahasa internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa dan bahasa resmi 25 negara di benua Asia-Afrika. Bahasa Arab tidak dapat menjembatani berbagai konflik diantara negara-negara Arab yang dikenal sebagai masyarakat multikultural. Melalui penelitian kualitatif yang bersifat studi literatur dapat digambarkan secara jelas, objektif, sistematis, analitis dan kritis untuk melakukan revitalisasi peran bahasa Arab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran bahasa Arab perlu direvitalisasi melalui perspektif multikultural untuk mengatasi konflik berkepanjangan di negara-negara Arab. Berikut adalah beberapa tahapan revitalisasi peran bahasa Arab untuk mengatasi konflik dalam perspektif multikultural; 1) menegaskan kembali tentang urgensi bahasa Arab sebagai bahasa Agama Islam yang mempunyai substansi penting dalam mengajarkan nilai-nilai kebaikan terutama tentang kesadaran multikultural yang termaktub dalam Alquran dan sunnah; 2) mendeklarasikan kembali tentang posisi bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara yang harus digunakan sesuai dengan ketentuan bahasa Arab fusha secara massif dan konsekuen; 3) memperkuat komitmen berbahasa Arab dengan baik dan benar dalam berkomunikasi yang disesuaikan dengan etika dan moral; 4) mengutamakan penggunaan bahasa Arab dalam berbagai forum pendidikan dan pemerintahan tanpa mengesampingkan penggunaan bahasa asing Inggris atau Perancis; 5) menggunakan bahasa Arab fusha secara lisan maupun tulisan agar meminimalisir penggunaan bahasa Arab ‘amiyyah yang berbeda dari suatu negara dan antar negara.Kata kunci: Peran bahasa Arab, revitalisasi, multikultural REVITALISASI PERAN BAHASA ARAB UNTUK MENGATASI KONFLIK DALAM PERSPEKTIF MULTIKULTURALAbstractThis paper intends to bring back the role of Arabic as a language that can unite the people. In this study, there was a dysfunction of the role of Arabic as the international language of the United Nations and the official language of 25 countries in the Asia-Africa continent. Arabic cannot bridge various conflicts between Arab countries known as multicultural societies. Through qualitative research with the character of literature, it can be described clearly, objectively, systematically, analytically and critically to revitalize the role of Arabic. The results of the study show that the role of Arabic language needs to be revitalized through a multicultural perspective to overcome prolonged conflicts in Arab countries. The following are some stages of revitalizing the role of Arabic to overcome conflicts in a multicultural perspective; 1) reaffirming the urgency of Arabic as the language of Islam that has important substance in teaching good values, especially about multicultural awareness embodied in the Qur'an and the sunnah; 2) re-declare the position of Arabic as the official language of the country that must be used in accordance with the provisions of the Arabic language in a massive and consistent manner; 3) strengthen the commitment in Arabic properly and correctly in communicating in accordance with ethics and morals; 4) prioritizing the use of Arabic in various educational and government forums without prejudice to the use of English or French foreign languages; 5) using Arabic fusha both verbally and in writing to minimize the use of Arabic ‘amiyyah which is different from one country and between countries.Keywords: The role of Arabic, revitalization, multicultural","PeriodicalId":30921,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi","volume":"147 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"Revitalisasi peran bahasa Arab untuk mengatasi konflik dalam perspektif multikultural\",\"authors\":\"Rohmatun Lukluk Isnaini\",\"doi\":\"10.21831/JPPFA.V6I1.22554\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tulisan ini bermaksud menghadirkan kembali peran bahasa Arab sebagai bahasa yang dapat mempersatukan umat. Dalam penelitian ini diketahui adanya disfungsi peran bahasa Arab sebagai bahasa internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa dan bahasa resmi 25 negara di benua Asia-Afrika. Bahasa Arab tidak dapat menjembatani berbagai konflik diantara negara-negara Arab yang dikenal sebagai masyarakat multikultural. Melalui penelitian kualitatif yang bersifat studi literatur dapat digambarkan secara jelas, objektif, sistematis, analitis dan kritis untuk melakukan revitalisasi peran bahasa Arab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran bahasa Arab perlu direvitalisasi melalui perspektif multikultural untuk mengatasi konflik berkepanjangan di negara-negara Arab. Berikut adalah beberapa tahapan revitalisasi peran bahasa Arab untuk mengatasi konflik dalam perspektif multikultural; 1) menegaskan kembali tentang urgensi bahasa Arab sebagai bahasa Agama Islam yang mempunyai substansi penting dalam mengajarkan nilai-nilai kebaikan terutama tentang kesadaran multikultural yang termaktub dalam Alquran dan sunnah; 2) mendeklarasikan kembali tentang posisi bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara yang harus digunakan sesuai dengan ketentuan bahasa Arab fusha secara massif dan konsekuen; 3) memperkuat komitmen berbahasa Arab dengan baik dan benar dalam berkomunikasi yang disesuaikan dengan etika dan moral; 4) mengutamakan penggunaan bahasa Arab dalam berbagai forum pendidikan dan pemerintahan tanpa mengesampingkan penggunaan bahasa asing Inggris atau Perancis; 5) menggunakan bahasa Arab fusha secara lisan maupun tulisan agar meminimalisir penggunaan bahasa Arab ‘amiyyah yang berbeda dari suatu negara dan antar negara.Kata kunci: Peran bahasa Arab, revitalisasi, multikultural REVITALISASI PERAN BAHASA ARAB UNTUK MENGATASI KONFLIK DALAM PERSPEKTIF MULTIKULTURALAbstractThis paper intends to bring back the role of Arabic as a language that can unite the people. In this study, there was a dysfunction of the role of Arabic as the international language of the United Nations and the official language of 25 countries in the Asia-Africa continent. Arabic cannot bridge various conflicts between Arab countries known as multicultural societies. Through qualitative research with the character of literature, it can be described clearly, objectively, systematically, analytically and critically to revitalize the role of Arabic. The results of the study show that the role of Arabic language needs to be revitalized through a multicultural perspective to overcome prolonged conflicts in Arab countries. The following are some stages of revitalizing the role of Arabic to overcome conflicts in a multicultural perspective; 1) reaffirming the urgency of Arabic as the language of Islam that has important substance in teaching good values, especially about multicultural awareness embodied in the Qur'an and the sunnah; 2) re-declare the position of Arabic as the official language of the country that must be used in accordance with the provisions of the Arabic language in a massive and consistent manner; 3) strengthen the commitment in Arabic properly and correctly in communicating in accordance with ethics and morals; 4) prioritizing the use of Arabic in various educational and government forums without prejudice to the use of English or French foreign languages; 5) using Arabic fusha both verbally and in writing to minimize the use of Arabic ‘amiyyah which is different from one country and between countries.Keywords: The role of Arabic, revitalization, multicultural\",\"PeriodicalId\":30921,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi\",\"volume\":\"147 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-02-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21831/JPPFA.V6I1.22554\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/JPPFA.V6I1.22554","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4

摘要

它将阿拉伯语重新发挥团结人民的作用。该研究表明,阿拉伯语作为联合国国际语言和亚裔大陆25个国家的官方语言发挥了作用。阿拉伯语无法弥合多元文化社会之间的冲突。通过研究文献的定性研究,可以清楚地、客观地、系统地、分析性地和批判性地描述阿拉伯语在复兴中的作用。研究结果表明,阿拉伯语在解决阿拉伯国家长期冲突方面的作用需要通过多元文化视角加以纠正。以下是阿拉伯语在多元文化观点中解决冲突的几个复苏阶段;1)重申阿拉伯语作为一种伊斯兰教语言的紧迫性,这种语言在传授善的价值方面具有重要组成部分,特别是在《古兰经》和《逊尼派》中所载的多元文化意识方面;2)根据马萨阿拉伯语和阿克萨语的规定,重申阿拉伯语作为国家官方语言的地位;3)在符合伦理和道德的交流中,加强阿拉伯语正确和正确的承诺;4)重视在教育和政府论坛上使用阿拉伯语,而不排除使用英语或法语的外语;在口语和书面上使用“fusha”阿拉伯语,以尽量将不同国家和国家之间使用的“amiyyah”语言降到最低。关键词:阿拉伯语的作用,复兴,多元文化的复兴阿拉伯语在多文化文化层的观点上解决冲突的作用,这篇论文的目的是将阿拉伯语的角色带回一种可以团结人民的语言。在这项研究中,阿拉伯语的角色被证明是联合国的国际语言和亚太大陆25个国家的官方语言。阿拉伯国家之间的阿拉伯不能连接多种文化社会。通过专业化研究的专业化研究,它可以描绘清楚、客观、系统、分析和批判的阿拉伯语角色。研究表明,阿拉伯语言的角色需要通过多种文化的视角来振荡阿拉伯国家的冲突。以下是阿拉伯语的角色在多元文化的视角中被复兴的一些阶段;1)重申阿拉伯语的紧迫性,就像伊斯兰语一样2)重新评估阿拉伯语的位置,就像该国官方语言一样,必须在很大程度上与阿拉伯语的条款和谐相处;(3)阿拉伯语的力量,与道德和道德的交流和谐一致;4)在不同的教育和政府中,阿拉伯语的使用是优先考虑的;5)我们使用阿拉伯语词汇来消除阿拉伯语amiyyah的使用,这与其他国家不同。阿拉伯语的角色,复兴,多元文化
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Revitalisasi peran bahasa Arab untuk mengatasi konflik dalam perspektif multikultural
Tulisan ini bermaksud menghadirkan kembali peran bahasa Arab sebagai bahasa yang dapat mempersatukan umat. Dalam penelitian ini diketahui adanya disfungsi peran bahasa Arab sebagai bahasa internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa dan bahasa resmi 25 negara di benua Asia-Afrika. Bahasa Arab tidak dapat menjembatani berbagai konflik diantara negara-negara Arab yang dikenal sebagai masyarakat multikultural. Melalui penelitian kualitatif yang bersifat studi literatur dapat digambarkan secara jelas, objektif, sistematis, analitis dan kritis untuk melakukan revitalisasi peran bahasa Arab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran bahasa Arab perlu direvitalisasi melalui perspektif multikultural untuk mengatasi konflik berkepanjangan di negara-negara Arab. Berikut adalah beberapa tahapan revitalisasi peran bahasa Arab untuk mengatasi konflik dalam perspektif multikultural; 1) menegaskan kembali tentang urgensi bahasa Arab sebagai bahasa Agama Islam yang mempunyai substansi penting dalam mengajarkan nilai-nilai kebaikan terutama tentang kesadaran multikultural yang termaktub dalam Alquran dan sunnah; 2) mendeklarasikan kembali tentang posisi bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara yang harus digunakan sesuai dengan ketentuan bahasa Arab fusha secara massif dan konsekuen; 3) memperkuat komitmen berbahasa Arab dengan baik dan benar dalam berkomunikasi yang disesuaikan dengan etika dan moral; 4) mengutamakan penggunaan bahasa Arab dalam berbagai forum pendidikan dan pemerintahan tanpa mengesampingkan penggunaan bahasa asing Inggris atau Perancis; 5) menggunakan bahasa Arab fusha secara lisan maupun tulisan agar meminimalisir penggunaan bahasa Arab ‘amiyyah yang berbeda dari suatu negara dan antar negara.Kata kunci: Peran bahasa Arab, revitalisasi, multikultural REVITALISASI PERAN BAHASA ARAB UNTUK MENGATASI KONFLIK DALAM PERSPEKTIF MULTIKULTURALAbstractThis paper intends to bring back the role of Arabic as a language that can unite the people. In this study, there was a dysfunction of the role of Arabic as the international language of the United Nations and the official language of 25 countries in the Asia-Africa continent. Arabic cannot bridge various conflicts between Arab countries known as multicultural societies. Through qualitative research with the character of literature, it can be described clearly, objectively, systematically, analytically and critically to revitalize the role of Arabic. The results of the study show that the role of Arabic language needs to be revitalized through a multicultural perspective to overcome prolonged conflicts in Arab countries. The following are some stages of revitalizing the role of Arabic to overcome conflicts in a multicultural perspective; 1) reaffirming the urgency of Arabic as the language of Islam that has important substance in teaching good values, especially about multicultural awareness embodied in the Qur'an and the sunnah; 2) re-declare the position of Arabic as the official language of the country that must be used in accordance with the provisions of the Arabic language in a massive and consistent manner; 3) strengthen the commitment in Arabic properly and correctly in communicating in accordance with ethics and morals; 4) prioritizing the use of Arabic in various educational and government forums without prejudice to the use of English or French foreign languages; 5) using Arabic fusha both verbally and in writing to minimize the use of Arabic ‘amiyyah which is different from one country and between countries.Keywords: The role of Arabic, revitalization, multicultural
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
3
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信