审美价值苏菲主义在城市社区团结形成中的作用

I. Rohmah
{"title":"审美价值苏菲主义在城市社区团结形成中的作用","authors":"I. Rohmah","doi":"10.47313/PPL.V4I8.700","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"<p align=\"center\"><strong>Abstract</strong></p><p>Sufisme have long been rooted in some groups of Indonesian society. One thing that is unique to the Sufi community in metropolitan cities in Indonesia is that its adherents are not only Muslims but also non-Muslims. Research conducted by the researcher intends to examine the existence of Sufism in the urban community environment, the researcher also examines the aesthetic values of Sufism which are the attraction of urban society to follow Sufi teachings, and researchers conduct research on the solidarity of the community formed in urban communities in Indonesia . The location of this research is in the capital city of Indonesia, Jakarta. This study uses a type of phenomenological (qualitative) research method. Extracting field data using interview, observation, and documentation techniques. The results of the study explain that the teachings of Sufism still exist in urban communities that are in the midst of the life of the metropolitan city of Jakarta, Indonesia. The Sufism community that teaches Sufi teachings can be accepted by most urban communities. One of the driving factors that makes urban society to study the teachings of Sufism is the aesthetic value of Sufism, besides that the Sufism teachings are built in creating community solidarity among urban communities who are very heterogeneous in their socio-cultural background. Sufism aesthetic values can be obtained by adherents through various religiosity activities (dhikr, praying, preaching, <em>shalawat,</em> etc.) and the arts of Sufism (music, songs, dances, fashion creativity, etc.).</p><p> </p><p><strong>Keywords:</strong> Sufism, Aesthetics, <em>paguyuban</em>, Circle of Friends, Urban Communities.</p><p><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong>Abstrak</strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p>Sufisme telah lama mengakar dalam beberapa kelompok masyarakat Indonesia. Satu hal yang unik bagi komunitas sufi di kota-kota metropolitan di Indonesia adalah bahwa penganutnya tidak hanya Muslim tetapi juga non-Muslim. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bermaksud untuk menguji keberadaan komunitas sufi di lingkungan masyarakat perkotaan, peneliti juga meneliti nilai-nilai estetika sufisme yang merupakan daya tarik masyarakat perkotaan untuk mengikuti ajaran sufi, dan peneliti melakukan penelitian tentang solidaritas komunitas yang dibentuk di komunitas perkotaan di Indonesia. Lokasi penelitian ini adalah di ibu kota Indonesia, Jakarta. Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian fenomenologis (kualitatif). Penggalian data lapangan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ajaran sufisme masih ada di masyarakat perkotaan yang berada di tengah-tengah kehidupan kota metropolitan Jakarta, Indonesia. Komunitas sufi yang mengajarkan ajaran sufisme dapat diterima oleh sebagian besar komunitas perkotaan. Salah satu faktor pendorong yang membuat masyarakat urban mempelajari ajaran sufisme adalah nilai estetika sufisme, di samping itu ajaran sufisme dibangun dalam menciptakan solidaritas komunitas di antara masyarakat perkotaan yang sangat heterogen dalam latar belakang sosial budaya mereka. Nilai-nilai estetika sufisme dapat diperoleh oleh penganutnya melalui berbagai kegiatan religiusitas (dzikir, sholat, khotbah, shalawat, dll.) dan seni sufism (musik, lagu, tarian, kreativitas fasion atau busana, dll).</p><p> </p><p>Kata kunci: Sufisme, Estetika, paguyuban, Circle of Friends, Komunitas Kota.</p>","PeriodicalId":30812,"journal":{"name":"Wacana Jurnal Sosial dan Humaniora","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"AESTHETIC VALUES SUFISM IN FORMING OF THE SOLIDARITY IN URBAN COMMUNITY\",\"authors\":\"I. Rohmah\",\"doi\":\"10.47313/PPL.V4I8.700\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"<p align=\\\"center\\\"><strong>Abstract</strong></p><p>Sufisme have long been rooted in some groups of Indonesian society. One thing that is unique to the Sufi community in metropolitan cities in Indonesia is that its adherents are not only Muslims but also non-Muslims. Research conducted by the researcher intends to examine the existence of Sufism in the urban community environment, the researcher also examines the aesthetic values of Sufism which are the attraction of urban society to follow Sufi teachings, and researchers conduct research on the solidarity of the community formed in urban communities in Indonesia . The location of this research is in the capital city of Indonesia, Jakarta. This study uses a type of phenomenological (qualitative) research method. Extracting field data using interview, observation, and documentation techniques. The results of the study explain that the teachings of Sufism still exist in urban communities that are in the midst of the life of the metropolitan city of Jakarta, Indonesia. The Sufism community that teaches Sufi teachings can be accepted by most urban communities. One of the driving factors that makes urban society to study the teachings of Sufism is the aesthetic value of Sufism, besides that the Sufism teachings are built in creating community solidarity among urban communities who are very heterogeneous in their socio-cultural background. Sufism aesthetic values can be obtained by adherents through various religiosity activities (dhikr, praying, preaching, <em>shalawat,</em> etc.) and the arts of Sufism (music, songs, dances, fashion creativity, etc.).</p><p> </p><p><strong>Keywords:</strong> Sufism, Aesthetics, <em>paguyuban</em>, Circle of Friends, Urban Communities.</p><p><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong>Abstrak</strong></p><p align=\\\"center\\\"><strong> </strong></p><p>Sufisme telah lama mengakar dalam beberapa kelompok masyarakat Indonesia. Satu hal yang unik bagi komunitas sufi di kota-kota metropolitan di Indonesia adalah bahwa penganutnya tidak hanya Muslim tetapi juga non-Muslim. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bermaksud untuk menguji keberadaan komunitas sufi di lingkungan masyarakat perkotaan, peneliti juga meneliti nilai-nilai estetika sufisme yang merupakan daya tarik masyarakat perkotaan untuk mengikuti ajaran sufi, dan peneliti melakukan penelitian tentang solidaritas komunitas yang dibentuk di komunitas perkotaan di Indonesia. Lokasi penelitian ini adalah di ibu kota Indonesia, Jakarta. Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian fenomenologis (kualitatif). Penggalian data lapangan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ajaran sufisme masih ada di masyarakat perkotaan yang berada di tengah-tengah kehidupan kota metropolitan Jakarta, Indonesia. Komunitas sufi yang mengajarkan ajaran sufisme dapat diterima oleh sebagian besar komunitas perkotaan. Salah satu faktor pendorong yang membuat masyarakat urban mempelajari ajaran sufisme adalah nilai estetika sufisme, di samping itu ajaran sufisme dibangun dalam menciptakan solidaritas komunitas di antara masyarakat perkotaan yang sangat heterogen dalam latar belakang sosial budaya mereka. Nilai-nilai estetika sufisme dapat diperoleh oleh penganutnya melalui berbagai kegiatan religiusitas (dzikir, sholat, khotbah, shalawat, dll.) dan seni sufism (musik, lagu, tarian, kreativitas fasion atau busana, dll).</p><p> </p><p>Kata kunci: Sufisme, Estetika, paguyuban, Circle of Friends, Komunitas Kota.</p>\",\"PeriodicalId\":30812,\"journal\":{\"name\":\"Wacana Jurnal Sosial dan Humaniora\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-06-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Wacana Jurnal Sosial dan Humaniora\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47313/PPL.V4I8.700\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wacana Jurnal Sosial dan Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47313/PPL.V4I8.700","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要苏菲派在印尼社会的某些群体中根深蒂固。在印度尼西亚的大城市里,苏菲派社区的一个独特之处在于,它的信徒不仅是穆斯林,也是非穆斯林。研究者的研究旨在考察苏菲主义在城市社区环境中的存在,研究者还考察了苏菲主义的审美价值,这是城市社会追随苏菲教义的吸引力,研究者还对印度尼西亚城市社区中形成的社区的团结进行了研究。这项研究的地点是在印度尼西亚的首都雅加达。本研究采用一种现象学(定性)研究方法。使用访谈、观察和文档技术提取现场数据。这项研究的结果解释了苏菲主义的教义仍然存在于印度尼西亚首都雅加达的城市社区中。传授苏菲教义的苏菲团体可以被大多数城市社区所接受。苏菲主义的美学价值是促使城市社会学习苏菲主义教义的驱动因素之一,此外,苏菲主义教义的建立是为了在社会文化背景非常不同的城市社区之间建立社区团结。信徒可以通过各种宗教活动(dhikr、祈祷、讲道、shalawat等)和苏菲主义艺术(音乐、歌曲、舞蹈、时尚创意等)获得苏菲主义的审美价值。关键词:苏菲主义,美学,八卦版,朋友圈,城市社区[摘要]印度尼西亚,Sufisme telah lama mengakar dalam beberapa kelompok masyarakat。Satu hal yang unik bagi komunitas sufi di kota-kota metropolitan di Indonesia adalah bahwa penganutnya tidak hanya穆斯林tetapi juga非穆斯林。peneliti yang dilakukan oleh peneliti bermaksud untuk menguji keberadaan komunitas sufi di lingkungan masyarakat perkotaan, peneliti juga meneliti nilai estetika sufme yang merupakan daya tarik masyarakat perkotaan untuk mengikuti ajaran sufi, dan peneliti melakukan peneliti solaritas komunitas yang diakukuk di komunitas perkotaan di Indonesia。印度尼西亚雅加达,Lokasi penelitian ini adalah di ibu kota。Penelitian ini menggunakan jenis memede Penelitian现象学(质)。彭家联的数据、观测、数据、文献。Hasil penelitian menjelaskan bahwa ajaran sufisme masih ada di masyarakat perkotaan yang berada di tengah-tengah kehidupan kota大都会雅加达,印度尼西亚。Komunitas sufi yang mengajarkan ajaran sufisme dapat diterima oleh sebagian besar Komunitas perkotaan。Salah satu fakto pendorong yang,成员masyarakat城市成员,成员ajajan sufme adalah nilai estetika sufme,抽样成员ajaran sufme dibanangun dalam menciptakan solidaritas komunitas di antara masyarakat perkotaan yang sangat heterogen dalam latar belakang社会成员budaya mereka。Nilai-nilai estetika sufisme dapat diperoleh oleh penganutnya melalui berbagai kegiatan religiusitas (dzikir, sholat, khotbah, shalawat, dll)和seni sufiism(音乐,lagu, tarian,创意,时尚和busana, dll)。Kata kunci: Sufisme, Estetika, paguyuban, Circle of Friends, Komunitas Kota。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
AESTHETIC VALUES SUFISM IN FORMING OF THE SOLIDARITY IN URBAN COMMUNITY

Abstract

Sufisme have long been rooted in some groups of Indonesian society. One thing that is unique to the Sufi community in metropolitan cities in Indonesia is that its adherents are not only Muslims but also non-Muslims. Research conducted by the researcher intends to examine the existence of Sufism in the urban community environment, the researcher also examines the aesthetic values of Sufism which are the attraction of urban society to follow Sufi teachings, and researchers conduct research on the solidarity of the community formed in urban communities in Indonesia . The location of this research is in the capital city of Indonesia, Jakarta. This study uses a type of phenomenological (qualitative) research method. Extracting field data using interview, observation, and documentation techniques. The results of the study explain that the teachings of Sufism still exist in urban communities that are in the midst of the life of the metropolitan city of Jakarta, Indonesia. The Sufism community that teaches Sufi teachings can be accepted by most urban communities. One of the driving factors that makes urban society to study the teachings of Sufism is the aesthetic value of Sufism, besides that the Sufism teachings are built in creating community solidarity among urban communities who are very heterogeneous in their socio-cultural background. Sufism aesthetic values can be obtained by adherents through various religiosity activities (dhikr, praying, preaching, shalawat, etc.) and the arts of Sufism (music, songs, dances, fashion creativity, etc.).

 

Keywords: Sufism, Aesthetics, paguyuban, Circle of Friends, Urban Communities.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Abstrak

 

Sufisme telah lama mengakar dalam beberapa kelompok masyarakat Indonesia. Satu hal yang unik bagi komunitas sufi di kota-kota metropolitan di Indonesia adalah bahwa penganutnya tidak hanya Muslim tetapi juga non-Muslim. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bermaksud untuk menguji keberadaan komunitas sufi di lingkungan masyarakat perkotaan, peneliti juga meneliti nilai-nilai estetika sufisme yang merupakan daya tarik masyarakat perkotaan untuk mengikuti ajaran sufi, dan peneliti melakukan penelitian tentang solidaritas komunitas yang dibentuk di komunitas perkotaan di Indonesia. Lokasi penelitian ini adalah di ibu kota Indonesia, Jakarta. Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian fenomenologis (kualitatif). Penggalian data lapangan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ajaran sufisme masih ada di masyarakat perkotaan yang berada di tengah-tengah kehidupan kota metropolitan Jakarta, Indonesia. Komunitas sufi yang mengajarkan ajaran sufisme dapat diterima oleh sebagian besar komunitas perkotaan. Salah satu faktor pendorong yang membuat masyarakat urban mempelajari ajaran sufisme adalah nilai estetika sufisme, di samping itu ajaran sufisme dibangun dalam menciptakan solidaritas komunitas di antara masyarakat perkotaan yang sangat heterogen dalam latar belakang sosial budaya mereka. Nilai-nilai estetika sufisme dapat diperoleh oleh penganutnya melalui berbagai kegiatan religiusitas (dzikir, sholat, khotbah, shalawat, dll.) dan seni sufism (musik, lagu, tarian, kreativitas fasion atau busana, dll).

 

Kata kunci: Sufisme, Estetika, paguyuban, Circle of Friends, Komunitas Kota.

求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
10 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信