{"title":"与中转站周围居民的听力障碍有关的噪音水平","authors":"Linardita Ferial, Lailani Fitria, R. Wulandari","doi":"10.33746/fhj.v9i01.311","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Aktivitas di terminal bus dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, salah satunya kebisingan. Tingkat kebisingan yang tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan manusia, terutama gangguan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kebisingan dengan gangguan pendengaran penduduk di sekitar Terminal Bus Pakupatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional analitik dengan desain cross sectional. Survei dilakukan di enam perumahan sekitar Terminal Bus Pakupatan Kota Serang, Banten dari Januari hingga Mei 2018. Sampel untuk penelitian ini adalah 100 responden yang menggunakan teknik proportional random sampling. Tingkat kebisingan penduduk di sekitar Terminal Pakupatan mencapai 81,09 desibel, melebihi baku mutu kebisingan 55 desibel pada tahun 1996 Nomor 48 dari Kementerian Lingkungan Hidup. Variabel confounding meliputi umur, jenis kelamin, riwayat kesehatan, jenis pekerjaan, merokok, minum minuman keras, dan lama tinggal responden. Jenis pekerjaan dan lama tinggal merupakan variabel perancu dari korelasi antara tingkat kebisingan dan gangguan pendengaran. Nilai Odds Rasio (OR) untuk jenis pekerjaan adalah 0,267 dan lama tinggal adalah 0,365, sehingga perlu diterapkan jalur hijau atau menanam pohon. Penduduk yang terpapar kebisingan >70dB memiliki risiko 4,673 kali lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kebisingan 70dB setelah dikontrol dengan variabel lama tinggal dan variabel kerja.","PeriodicalId":12205,"journal":{"name":"Faletehan Health Journal","volume":"53 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Tingkat Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran Penduduk di Sekitar Terminal Pakupatan\",\"authors\":\"Linardita Ferial, Lailani Fitria, R. Wulandari\",\"doi\":\"10.33746/fhj.v9i01.311\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Aktivitas di terminal bus dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, salah satunya kebisingan. Tingkat kebisingan yang tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan manusia, terutama gangguan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kebisingan dengan gangguan pendengaran penduduk di sekitar Terminal Bus Pakupatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional analitik dengan desain cross sectional. Survei dilakukan di enam perumahan sekitar Terminal Bus Pakupatan Kota Serang, Banten dari Januari hingga Mei 2018. Sampel untuk penelitian ini adalah 100 responden yang menggunakan teknik proportional random sampling. Tingkat kebisingan penduduk di sekitar Terminal Pakupatan mencapai 81,09 desibel, melebihi baku mutu kebisingan 55 desibel pada tahun 1996 Nomor 48 dari Kementerian Lingkungan Hidup. Variabel confounding meliputi umur, jenis kelamin, riwayat kesehatan, jenis pekerjaan, merokok, minum minuman keras, dan lama tinggal responden. Jenis pekerjaan dan lama tinggal merupakan variabel perancu dari korelasi antara tingkat kebisingan dan gangguan pendengaran. Nilai Odds Rasio (OR) untuk jenis pekerjaan adalah 0,267 dan lama tinggal adalah 0,365, sehingga perlu diterapkan jalur hijau atau menanam pohon. Penduduk yang terpapar kebisingan >70dB memiliki risiko 4,673 kali lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kebisingan 70dB setelah dikontrol dengan variabel lama tinggal dan variabel kerja.\",\"PeriodicalId\":12205,\"journal\":{\"name\":\"Faletehan Health Journal\",\"volume\":\"53 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-03-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Faletehan Health Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33746/fhj.v9i01.311\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Faletehan Health Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33746/fhj.v9i01.311","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hubungan Tingkat Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran Penduduk di Sekitar Terminal Pakupatan
Aktivitas di terminal bus dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, salah satunya kebisingan. Tingkat kebisingan yang tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan manusia, terutama gangguan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kebisingan dengan gangguan pendengaran penduduk di sekitar Terminal Bus Pakupatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional analitik dengan desain cross sectional. Survei dilakukan di enam perumahan sekitar Terminal Bus Pakupatan Kota Serang, Banten dari Januari hingga Mei 2018. Sampel untuk penelitian ini adalah 100 responden yang menggunakan teknik proportional random sampling. Tingkat kebisingan penduduk di sekitar Terminal Pakupatan mencapai 81,09 desibel, melebihi baku mutu kebisingan 55 desibel pada tahun 1996 Nomor 48 dari Kementerian Lingkungan Hidup. Variabel confounding meliputi umur, jenis kelamin, riwayat kesehatan, jenis pekerjaan, merokok, minum minuman keras, dan lama tinggal responden. Jenis pekerjaan dan lama tinggal merupakan variabel perancu dari korelasi antara tingkat kebisingan dan gangguan pendengaran. Nilai Odds Rasio (OR) untuk jenis pekerjaan adalah 0,267 dan lama tinggal adalah 0,365, sehingga perlu diterapkan jalur hijau atau menanam pohon. Penduduk yang terpapar kebisingan >70dB memiliki risiko 4,673 kali lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kebisingan 70dB setelah dikontrol dengan variabel lama tinggal dan variabel kerja.