{"title":"Optimasi Karbopol dan Gliserin pada Sediaan Gel Dispersi Padat Ibuprofen Secara Simplex Lattice Design","authors":"Rochmadani Wahyu Aji Pangestu, Siti Aisiyah, Nuraini Harmastuti","doi":"10.37013/jf.v9i2.104","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ibuprofen merupakan obat golongan Non Steroid AntiInflamantory Drug (NSAID) yang berfungsi sebagai pengobatan nyeri atau inflamasi. Ibuprofen adalah obat golongan Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II dengan karakteristik kelarutan rendah dan permeabilitasnya tinggi. Dispersi padat dapat meningkatkan kelarutan. Ibuprofen memiliki berbagai efek samping sehingga perlu dibuat rute lain yaitu sediaan topikal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi karbopol sebagai basis gel dan gliserin sebagai senyawa peningkat penetrasi terhadap mutu fisik dan pelepasan zat aktifnya serta untuk menentukan formula paling optimum. Penelitian ini menggunakan metode simplex lattice design dengan 2 faktor yakni karbopol dan gliserin pada formula 1 ; formula 2 ; formula 3 secara berurutan 100%:0% ; 50%:50% ; 0%:100%. Pembuatan dispersi padat dengan metode peleburan, kemudian dilakukan uji FTIR lalu dibuat sediaan gel dispersi padat ibuprofen-PEG 6000. Uji pelepasan zat dilakukan dengan menggunakan alat sel difusi franz dengan membran selofan, kemudian dilakukan penentuan formula optimum berdasarkan counterplot yang diperoleh dari Design Expert 10.0.1 trial version dengan parameter titik kritis daya lekat, viskositas dan penetrasi zat. Hasil penelitian menunjukan bahwa karbopol dan gliserin mempengaruhi mutu fisik dan pelepasan obat dalam sediaan gel. Gliserin lebih mempengaruhi pelepasan obat. Proporsi karbopol 1,011% dan gliserin 7,489% menghasilkan formula optimum dengan mutu fisik dan pelepasan obat paling baik.","PeriodicalId":17954,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy)","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37013/jf.v9i2.104","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
布洛芬是一种非甾体抗炎药物,用于治疗疼痛或炎症。布洛芬是一种biopharfen Classification System (BCS),具有低溶特性和高渗透性。固体分散可以增加溶液。布洛芬有很多副作用,所以需要另一种方法是局部剂型。本研究旨在确定碳水化合物化合物作为凝胶基和甘油作为一种促进物质质量和活性物质释放的化合物的作用,并确定其最佳配方。本研究采用了配方1中两种含碳水化合物和甘油的简单设计方法;公式2;公式3的顺序100%:0%;50%: 50%;0%: 100%。用冶炼方法制造固体分散剂,然后进行FTIR测试,然后生成密集型布供给-品种6000。通过使用弗朗茨的透明薄膜扩散细胞工具进行排泄试验,然后根据从设计Expert阅者10.0.1试验版本中获得的具有粘性、粘性和渗透性参数的最佳配方测定。研究结果表明,碳水化合物和甘油影响凝胶的生理质量和药物的释放。甘油对药物的释放有更大的影响。碳水化合物的比例为1011%和甘油7.489%,提供了最佳的物理品质和药物释放配方。
Optimasi Karbopol dan Gliserin pada Sediaan Gel Dispersi Padat Ibuprofen Secara Simplex Lattice Design
Ibuprofen merupakan obat golongan Non Steroid AntiInflamantory Drug (NSAID) yang berfungsi sebagai pengobatan nyeri atau inflamasi. Ibuprofen adalah obat golongan Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II dengan karakteristik kelarutan rendah dan permeabilitasnya tinggi. Dispersi padat dapat meningkatkan kelarutan. Ibuprofen memiliki berbagai efek samping sehingga perlu dibuat rute lain yaitu sediaan topikal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi karbopol sebagai basis gel dan gliserin sebagai senyawa peningkat penetrasi terhadap mutu fisik dan pelepasan zat aktifnya serta untuk menentukan formula paling optimum. Penelitian ini menggunakan metode simplex lattice design dengan 2 faktor yakni karbopol dan gliserin pada formula 1 ; formula 2 ; formula 3 secara berurutan 100%:0% ; 50%:50% ; 0%:100%. Pembuatan dispersi padat dengan metode peleburan, kemudian dilakukan uji FTIR lalu dibuat sediaan gel dispersi padat ibuprofen-PEG 6000. Uji pelepasan zat dilakukan dengan menggunakan alat sel difusi franz dengan membran selofan, kemudian dilakukan penentuan formula optimum berdasarkan counterplot yang diperoleh dari Design Expert 10.0.1 trial version dengan parameter titik kritis daya lekat, viskositas dan penetrasi zat. Hasil penelitian menunjukan bahwa karbopol dan gliserin mempengaruhi mutu fisik dan pelepasan obat dalam sediaan gel. Gliserin lebih mempengaruhi pelepasan obat. Proporsi karbopol 1,011% dan gliserin 7,489% menghasilkan formula optimum dengan mutu fisik dan pelepasan obat paling baik.