确定殖民建筑表面的建筑元素

Abdurrahman Aziz Sofyan, Ardhiana Muhsin, Muhammad Eldy Fajri Abdurrahman, Moh. Hasbi Assidiq, Fauzan Akbar Andia
{"title":"确定殖民建筑表面的建筑元素","authors":"Abdurrahman Aziz Sofyan, Ardhiana Muhsin, Muhammad Eldy Fajri Abdurrahman, Moh. Hasbi Assidiq, Fauzan Akbar Andia","doi":"10.59970/jas.v15i1.117","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Banyaknya bangunan di perkotaan bagi sebagian masyarakat awam hanya terlihat sama saja dan tidak ada keistimewaan apapun. Banyak orang menggunakan bangunan tersebut, tanpa menyadari bahwa bangunan tersebut merupakan cagar budaya dengan nilai sejarah. Masyarakat sekitar seringkali menikmatinya bahkan tidak terlibat dalam upaya pelestarian sehingga dapat berdampak pada ke orisinalitas sebuah bangunan. Pada kenyataannya seringkali masyarakat yang mengelola tempat bangunan cagar budaya merubah bagian dari bangunan lama dengan material baru yang tentu menghilangkan karakteristik warisan benda cagar budaya. Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Pengelolaan mencakup tindakan yang terkoordinasi untuk menjaga, meningkatkan, dan memanfaatkan Cagar Budaya melalui kebijakan yang mengatur perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara maksimal. Dalam hal melindungi bangunan cagar budaya perlu dilakukan identifikasi karakteristik arsitektural yang termasuk bagian cagar budaya agar dapat terlindungi keasliannya sehingga bisa dilakukan rekomendasi tindakan pelestarian. (Antariksa, 2017) Bangunan dengan Studi kasus Stasiun Cimahi, Kota Cimahi dipilih sebagai bangunan yang akan diidentifikasi termasuk bagian cagar budaya atau tidak karena sampai saat ini belum terdaftar sebagai bangunan cagar budaya. Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik arsitektural kolonial pada fasad Stasiun Cimahi, dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Hadi (2016)","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"IDENTIFIKASI ELEMEN ARSITEKTUR PADA FASAD BANGUNAN KOLONIAL\",\"authors\":\"Abdurrahman Aziz Sofyan, Ardhiana Muhsin, Muhammad Eldy Fajri Abdurrahman, Moh. Hasbi Assidiq, Fauzan Akbar Andia\",\"doi\":\"10.59970/jas.v15i1.117\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Banyaknya bangunan di perkotaan bagi sebagian masyarakat awam hanya terlihat sama saja dan tidak ada keistimewaan apapun. Banyak orang menggunakan bangunan tersebut, tanpa menyadari bahwa bangunan tersebut merupakan cagar budaya dengan nilai sejarah. Masyarakat sekitar seringkali menikmatinya bahkan tidak terlibat dalam upaya pelestarian sehingga dapat berdampak pada ke orisinalitas sebuah bangunan. Pada kenyataannya seringkali masyarakat yang mengelola tempat bangunan cagar budaya merubah bagian dari bangunan lama dengan material baru yang tentu menghilangkan karakteristik warisan benda cagar budaya. Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Pengelolaan mencakup tindakan yang terkoordinasi untuk menjaga, meningkatkan, dan memanfaatkan Cagar Budaya melalui kebijakan yang mengatur perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara maksimal. Dalam hal melindungi bangunan cagar budaya perlu dilakukan identifikasi karakteristik arsitektural yang termasuk bagian cagar budaya agar dapat terlindungi keasliannya sehingga bisa dilakukan rekomendasi tindakan pelestarian. (Antariksa, 2017) Bangunan dengan Studi kasus Stasiun Cimahi, Kota Cimahi dipilih sebagai bangunan yang akan diidentifikasi termasuk bagian cagar budaya atau tidak karena sampai saat ini belum terdaftar sebagai bangunan cagar budaya. Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik arsitektural kolonial pada fasad Stasiun Cimahi, dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Hadi (2016)\",\"PeriodicalId\":31830,\"journal\":{\"name\":\"Langkau Betang Jurnal Arsitektur\",\"volume\":\"28 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Langkau Betang Jurnal Arsitektur\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.59970/jas.v15i1.117\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59970/jas.v15i1.117","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

对一些普通市民来说,城市中的许多建筑看起来都一样,没有什么特别之处。许多人使用它,没有意识到它是一个有历史价值的保护区。周边社区经常享受甚至不参与保护工作,从而对建筑的原创性产生影响。事实上,管理保护区建筑的人经常会用新的材料改造旧建筑,以消除保护区遗产的特征。根据2010年《印度尼西亚共和国保护区法》第11号规定,管理包括通过协调规划、实施和监督的政策来维护、提高和利用保护区,其主要目的是最大限度地促进社会福利。在保护保护区建筑方面,必须确定居留区的建筑特征,以保护其真实性,以便对保护行动提出建议。(航天局,2017年)一座以Cimahi站为案例研究的建筑,Cimahi市被选为该建筑,是否被认为是该建筑的一部分,因为到目前为止,它还没有被列为该建筑。本研究采用定性描述性分析方法,以确定殖民地建筑的特征,fasad站Cimahi,参考Hadi提出的理论(2016)
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
IDENTIFIKASI ELEMEN ARSITEKTUR PADA FASAD BANGUNAN KOLONIAL
Banyaknya bangunan di perkotaan bagi sebagian masyarakat awam hanya terlihat sama saja dan tidak ada keistimewaan apapun. Banyak orang menggunakan bangunan tersebut, tanpa menyadari bahwa bangunan tersebut merupakan cagar budaya dengan nilai sejarah. Masyarakat sekitar seringkali menikmatinya bahkan tidak terlibat dalam upaya pelestarian sehingga dapat berdampak pada ke orisinalitas sebuah bangunan. Pada kenyataannya seringkali masyarakat yang mengelola tempat bangunan cagar budaya merubah bagian dari bangunan lama dengan material baru yang tentu menghilangkan karakteristik warisan benda cagar budaya. Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Pengelolaan mencakup tindakan yang terkoordinasi untuk menjaga, meningkatkan, dan memanfaatkan Cagar Budaya melalui kebijakan yang mengatur perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara maksimal. Dalam hal melindungi bangunan cagar budaya perlu dilakukan identifikasi karakteristik arsitektural yang termasuk bagian cagar budaya agar dapat terlindungi keasliannya sehingga bisa dilakukan rekomendasi tindakan pelestarian. (Antariksa, 2017) Bangunan dengan Studi kasus Stasiun Cimahi, Kota Cimahi dipilih sebagai bangunan yang akan diidentifikasi termasuk bagian cagar budaya atau tidak karena sampai saat ini belum terdaftar sebagai bangunan cagar budaya. Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik arsitektural kolonial pada fasad Stasiun Cimahi, dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Hadi (2016)
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
16
审稿时长
10 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信