{"title":"基于无线传感器的湿度水平进行灌溉","authors":"Emilia Hesti, S. a, Siswandi C","doi":"10.32502/digital.v5i2.4779","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kebanyakkan peduduk Indonesia yang dalam kesehariannya banyak mengkonsumsi satu kebutuhan pokok yaitu nasi. Oleh sebab itu beras merupakan suatu kebutuhan pokok yang penting untuk menghasilkan beras yang baik untuk diproses menjadi nasi yang enak dan pulen. Sawah yang dapat menghasilkan beras berkualitas baik adalah berasal dari sawah yang dirawat dengan baik juga. Pengairan Waduk dan Irigasi Sawah akan menjadi lebih efisien jika dilakukan dengan bantuan alat yang dapat bekerja secara otomatis. Alat Pengairan Waduk dan Irigasi ini dilengkapi dengan Humidity Sensor yang mampu mendeteksi keadaan sawah dengan tiga indikator, yaitu kering lembab dan basah, sehingga pengairan sawah lebih efisien. Kedua, alat ini dilengkapi oleh sensor flow sehingga alat ini dapat menghitung berapa banyak air yang melewati sensor tersebut dalam pengairan sawah, sehingga apabila jumlah air yang diperlukan untuk pengairan sawah sudah cukup maka otomatis air akan berhenti mengalir. Prinsip Kerja Alat yang dirancang ini merupakan sistem pengairan waduk dan irigasi berbasis wireless sensor network. Tiap sensor sumber pada WSN akan mengumpulkan data dari area yang dipantau, selanjutnya mengirimkan sinyal ke base station. Perancangan alat ini menggunakan mikrokontroler Arduino Mega2560 sebagai prosesor alat. Tegangan yang dikirim ke prosesor tadi memerintahkan mikrokontroler Arduino Mega2560 sebagai kendali dari alat tersebut. Sensor kelembaban (Humidity Sensor) alat ini akan mendeteksi tiga keadaan sawah apakah sawah dalam keadaan kering, lembab dan basah. Saat nilai kelembaban tanah sawah < 250 Rh (%) maka sawah dalam kondisi kering, saaat sawah > 250-500 Rh (%) sawah dalam keadaan lembab dan pada saat sawah > 500 Rh (%) sawah dalam keadaan basah. Ketiga kondisi tersebut akan tampil pada LCD dan akan akan dikirim data ke internet kemudian akan tampil grafik nilainya. Wireless Sensor Network digunakan untuk mengatur sistem kontrol dari penggunaan water flow sensor, modul SIM900 dari sisi Tx dan Rx.","PeriodicalId":33266,"journal":{"name":"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perancangan sistem pemantau untuk pengairan waduk dan irigasi berdasarkan tingkat kelembaban berbasis wireless sensor network\",\"authors\":\"Emilia Hesti, S. a, Siswandi C\",\"doi\":\"10.32502/digital.v5i2.4779\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kebanyakkan peduduk Indonesia yang dalam kesehariannya banyak mengkonsumsi satu kebutuhan pokok yaitu nasi. Oleh sebab itu beras merupakan suatu kebutuhan pokok yang penting untuk menghasilkan beras yang baik untuk diproses menjadi nasi yang enak dan pulen. Sawah yang dapat menghasilkan beras berkualitas baik adalah berasal dari sawah yang dirawat dengan baik juga. Pengairan Waduk dan Irigasi Sawah akan menjadi lebih efisien jika dilakukan dengan bantuan alat yang dapat bekerja secara otomatis. Alat Pengairan Waduk dan Irigasi ini dilengkapi dengan Humidity Sensor yang mampu mendeteksi keadaan sawah dengan tiga indikator, yaitu kering lembab dan basah, sehingga pengairan sawah lebih efisien. Kedua, alat ini dilengkapi oleh sensor flow sehingga alat ini dapat menghitung berapa banyak air yang melewati sensor tersebut dalam pengairan sawah, sehingga apabila jumlah air yang diperlukan untuk pengairan sawah sudah cukup maka otomatis air akan berhenti mengalir. Prinsip Kerja Alat yang dirancang ini merupakan sistem pengairan waduk dan irigasi berbasis wireless sensor network. Tiap sensor sumber pada WSN akan mengumpulkan data dari area yang dipantau, selanjutnya mengirimkan sinyal ke base station. Perancangan alat ini menggunakan mikrokontroler Arduino Mega2560 sebagai prosesor alat. Tegangan yang dikirim ke prosesor tadi memerintahkan mikrokontroler Arduino Mega2560 sebagai kendali dari alat tersebut. Sensor kelembaban (Humidity Sensor) alat ini akan mendeteksi tiga keadaan sawah apakah sawah dalam keadaan kering, lembab dan basah. Saat nilai kelembaban tanah sawah < 250 Rh (%) maka sawah dalam kondisi kering, saaat sawah > 250-500 Rh (%) sawah dalam keadaan lembab dan pada saat sawah > 500 Rh (%) sawah dalam keadaan basah. Ketiga kondisi tersebut akan tampil pada LCD dan akan akan dikirim data ke internet kemudian akan tampil grafik nilainya. Wireless Sensor Network digunakan untuk mengatur sistem kontrol dari penggunaan water flow sensor, modul SIM900 dari sisi Tx dan Rx.\",\"PeriodicalId\":33266,\"journal\":{\"name\":\"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi\",\"volume\":\"39 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32502/digital.v5i2.4779\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Digital Zone Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32502/digital.v5i2.4779","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perancangan sistem pemantau untuk pengairan waduk dan irigasi berdasarkan tingkat kelembaban berbasis wireless sensor network
Kebanyakkan peduduk Indonesia yang dalam kesehariannya banyak mengkonsumsi satu kebutuhan pokok yaitu nasi. Oleh sebab itu beras merupakan suatu kebutuhan pokok yang penting untuk menghasilkan beras yang baik untuk diproses menjadi nasi yang enak dan pulen. Sawah yang dapat menghasilkan beras berkualitas baik adalah berasal dari sawah yang dirawat dengan baik juga. Pengairan Waduk dan Irigasi Sawah akan menjadi lebih efisien jika dilakukan dengan bantuan alat yang dapat bekerja secara otomatis. Alat Pengairan Waduk dan Irigasi ini dilengkapi dengan Humidity Sensor yang mampu mendeteksi keadaan sawah dengan tiga indikator, yaitu kering lembab dan basah, sehingga pengairan sawah lebih efisien. Kedua, alat ini dilengkapi oleh sensor flow sehingga alat ini dapat menghitung berapa banyak air yang melewati sensor tersebut dalam pengairan sawah, sehingga apabila jumlah air yang diperlukan untuk pengairan sawah sudah cukup maka otomatis air akan berhenti mengalir. Prinsip Kerja Alat yang dirancang ini merupakan sistem pengairan waduk dan irigasi berbasis wireless sensor network. Tiap sensor sumber pada WSN akan mengumpulkan data dari area yang dipantau, selanjutnya mengirimkan sinyal ke base station. Perancangan alat ini menggunakan mikrokontroler Arduino Mega2560 sebagai prosesor alat. Tegangan yang dikirim ke prosesor tadi memerintahkan mikrokontroler Arduino Mega2560 sebagai kendali dari alat tersebut. Sensor kelembaban (Humidity Sensor) alat ini akan mendeteksi tiga keadaan sawah apakah sawah dalam keadaan kering, lembab dan basah. Saat nilai kelembaban tanah sawah < 250 Rh (%) maka sawah dalam kondisi kering, saaat sawah > 250-500 Rh (%) sawah dalam keadaan lembab dan pada saat sawah > 500 Rh (%) sawah dalam keadaan basah. Ketiga kondisi tersebut akan tampil pada LCD dan akan akan dikirim data ke internet kemudian akan tampil grafik nilainya. Wireless Sensor Network digunakan untuk mengatur sistem kontrol dari penggunaan water flow sensor, modul SIM900 dari sisi Tx dan Rx.