阅读印尼朝圣朝圣现象:了解塔巴鲁克和塔瓦苏尔的传统

Asmaran Asmaran
{"title":"阅读印尼朝圣朝圣现象:了解塔巴鲁克和塔瓦苏尔的传统","authors":"Asmaran Asmaran","doi":"10.18592/AL-BANJARI.V17I2.2128","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pilgrimage, tabarruk (seeking blessings) and tawassul (mediation) are three interrelated activities. A person who does such journey usually aims for the blessing of the Islamic scholars or the saints whose grave to be visited. This article analysed the phenomenon of Pilgrimage in Indonesia, especially in South Kalimantan.  Applying theological-normative approach, this study is expected to help the reader understand which activities of tawassul are allowed and which are not. Pilgrimage was once prohibited by Prophet Muhammad SAW, but, then allowed due to the reason that Moslems have possessed stronger faith.  Tabarruk and tawassul are somewhat prohibited. Based on the existed arguments, Tabarruk and tawassul is allowed in the sense that seeking blessings and meditating is on the virtues of the saints who have the privilege (karamah) from Allah SWT and believe that the will and consent is only from Allah SWT.Ziarah kubur, tabarruk (mencari berkah) dan tawassul (bermediasi) adalah tiga kegiatan yang saling berhubungan. Ketika seseorang berziarah kadang-kadang tujuannya adalah mencari berkah (tabarruk) sekaligus bermediasi (tawassul) dengan perantaraan berkah ulama atau wali yang berkubur di makam yang diziarahi. Tulisan ini bermaksud menganalisis fenomena ziarah wali yang marak di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan. Dengan pendekatan teologis-normatif, kajian ini diharapkan dapat membantu pembaca memahami mana aktivitas tawassul yang boleh dilakukan dan mana yang terlarang dengan alasan yang lebih kuat, berdasar dalil yang saheh atau mu’tabar. Ziarah awalnya pernah dilarang Nabi saw, kemudian dibolehkan karena orang Islam sudah kuat imannya. Tabarruk dan tawassul memang ada yang dilarang. Berdasarkan dalil-dalil yang ada, mencari berkah dan bermediasi pada prinsipnya dibolehkan asal jangan sampai mensyarikatkan Allah Swt, dalam arti ketika mencari berkah dan bermediasi kepada orang-orang saleh yang mendapat keistimewaan (karamah) dari Allah Swt bukan mereka itu yang mampu memberi mannfaat atau sebaliknya tetapi semuanya atas kekendak dan izin Allah Swt semata.","PeriodicalId":32130,"journal":{"name":"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":"{\"title\":\"MEMBACA FENOMENA ZIARAH WALI DI INDONESIA: MEMAHAMI TRADISI TABARRUK DAN TAWASSUL\",\"authors\":\"Asmaran Asmaran\",\"doi\":\"10.18592/AL-BANJARI.V17I2.2128\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pilgrimage, tabarruk (seeking blessings) and tawassul (mediation) are three interrelated activities. A person who does such journey usually aims for the blessing of the Islamic scholars or the saints whose grave to be visited. This article analysed the phenomenon of Pilgrimage in Indonesia, especially in South Kalimantan.  Applying theological-normative approach, this study is expected to help the reader understand which activities of tawassul are allowed and which are not. Pilgrimage was once prohibited by Prophet Muhammad SAW, but, then allowed due to the reason that Moslems have possessed stronger faith.  Tabarruk and tawassul are somewhat prohibited. Based on the existed arguments, Tabarruk and tawassul is allowed in the sense that seeking blessings and meditating is on the virtues of the saints who have the privilege (karamah) from Allah SWT and believe that the will and consent is only from Allah SWT.Ziarah kubur, tabarruk (mencari berkah) dan tawassul (bermediasi) adalah tiga kegiatan yang saling berhubungan. Ketika seseorang berziarah kadang-kadang tujuannya adalah mencari berkah (tabarruk) sekaligus bermediasi (tawassul) dengan perantaraan berkah ulama atau wali yang berkubur di makam yang diziarahi. Tulisan ini bermaksud menganalisis fenomena ziarah wali yang marak di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan. Dengan pendekatan teologis-normatif, kajian ini diharapkan dapat membantu pembaca memahami mana aktivitas tawassul yang boleh dilakukan dan mana yang terlarang dengan alasan yang lebih kuat, berdasar dalil yang saheh atau mu’tabar. Ziarah awalnya pernah dilarang Nabi saw, kemudian dibolehkan karena orang Islam sudah kuat imannya. Tabarruk dan tawassul memang ada yang dilarang. Berdasarkan dalil-dalil yang ada, mencari berkah dan bermediasi pada prinsipnya dibolehkan asal jangan sampai mensyarikatkan Allah Swt, dalam arti ketika mencari berkah dan bermediasi kepada orang-orang saleh yang mendapat keistimewaan (karamah) dari Allah Swt bukan mereka itu yang mampu memberi mannfaat atau sebaliknya tetapi semuanya atas kekendak dan izin Allah Swt semata.\",\"PeriodicalId\":32130,\"journal\":{\"name\":\"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman\",\"volume\":\"34 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"6\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18592/AL-BANJARI.V17I2.2128\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AlBanjari Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/AL-BANJARI.V17I2.2128","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6

摘要

朝圣、tabarruk(寻求祝福)和tawassul(冥想)是三种相互关联的活动。这样做的人通常是为了得到伊斯兰学者或圣人的祝福,因为他们要去瞻仰他们的坟墓。本文分析了印尼,特别是南加里曼丹的朝圣现象。运用神学规范的方法,本研究旨在帮助读者了解哪些活动是允许的,哪些是不允许的。先知穆罕默德曾禁止朝觐,但后来允许,因为穆斯林拥有更坚定的信仰。塔巴鲁克和塔瓦苏尔在某种程度上是被禁止的。基于现有的争论,Tabarruk和tawassul是被允许的,因为寻求祝福和冥想是圣人的美德,他们拥有来自安拉SWT的特权(karamah),并相信意志和同意只来自安拉SWT。Ziarah kubur, tabarruk (mencari berkah) dan tawassul (bermediasi) adalah tiga kegiatan yang saling berhubungan。Ketika seseorang berziarah kadang-kadang tujuannya adalah menari berkah(塔巴鲁克)sekaligus bermediasi(塔瓦苏尔)dengan perantaraan berkah ulama atau wali yang berkubur di makam yang diziarahi。印度尼西亚,加里曼丹,斯里兰卡。邓加地区的地质-规范,邓加地区的地质-规范,邓加地区的地质-规范,邓加地区的地质-规范,邓加地区的地质-规范,邓加地区的地质-规范。Ziarah awalnya pernah dilarang Nabi saw, kemudian dibolehkan karena orang Islam sudah kuat imannya。Tabarruk dan tawassul memang ada yang dilarang。我的意思是,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
MEMBACA FENOMENA ZIARAH WALI DI INDONESIA: MEMAHAMI TRADISI TABARRUK DAN TAWASSUL
Pilgrimage, tabarruk (seeking blessings) and tawassul (mediation) are three interrelated activities. A person who does such journey usually aims for the blessing of the Islamic scholars or the saints whose grave to be visited. This article analysed the phenomenon of Pilgrimage in Indonesia, especially in South Kalimantan.  Applying theological-normative approach, this study is expected to help the reader understand which activities of tawassul are allowed and which are not. Pilgrimage was once prohibited by Prophet Muhammad SAW, but, then allowed due to the reason that Moslems have possessed stronger faith.  Tabarruk and tawassul are somewhat prohibited. Based on the existed arguments, Tabarruk and tawassul is allowed in the sense that seeking blessings and meditating is on the virtues of the saints who have the privilege (karamah) from Allah SWT and believe that the will and consent is only from Allah SWT.Ziarah kubur, tabarruk (mencari berkah) dan tawassul (bermediasi) adalah tiga kegiatan yang saling berhubungan. Ketika seseorang berziarah kadang-kadang tujuannya adalah mencari berkah (tabarruk) sekaligus bermediasi (tawassul) dengan perantaraan berkah ulama atau wali yang berkubur di makam yang diziarahi. Tulisan ini bermaksud menganalisis fenomena ziarah wali yang marak di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan. Dengan pendekatan teologis-normatif, kajian ini diharapkan dapat membantu pembaca memahami mana aktivitas tawassul yang boleh dilakukan dan mana yang terlarang dengan alasan yang lebih kuat, berdasar dalil yang saheh atau mu’tabar. Ziarah awalnya pernah dilarang Nabi saw, kemudian dibolehkan karena orang Islam sudah kuat imannya. Tabarruk dan tawassul memang ada yang dilarang. Berdasarkan dalil-dalil yang ada, mencari berkah dan bermediasi pada prinsipnya dibolehkan asal jangan sampai mensyarikatkan Allah Swt, dalam arti ketika mencari berkah dan bermediasi kepada orang-orang saleh yang mendapat keistimewaan (karamah) dari Allah Swt bukan mereka itu yang mampu memberi mannfaat atau sebaliknya tetapi semuanya atas kekendak dan izin Allah Swt semata.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信