{"title":"Analisa Segmenting, Targeting, Positioning, dan Swot Sebagai Strategi Pemasaran Kopi Karlos (Studi pada Produsen Kopi Karlos Desa Donowarih Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang)","authors":"Maulidya Alfi A. Z","doi":"10.32781/cakrawala.v12i1.264","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kopi menjadi komoditas unggulan dalam sektor pertanian Indonesia. Salah satu daerah yang menjadi penghasil kopi terbesar adalah Malang, Jawa Timur. Kopi yang menjadi daya tarik dari kopi malang adalah Kopi Karlos. Kopi Karlos merupakan salah satu brand kopi kecamatanKarangploso, Malang dengan jenis kopi arabica. Namun, pemasaran biji kopi karlos terbilang sempit, yaitu secara business-to-business. Padahal, tingkat konsumsi kopi nasional meningkat dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) 7,7%. Penelitian ini mengambil judul Analisis Segmenting, Targeting, Positioning (STP) dan Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) sebagai Strategi Pemasaran Kopi Karlos. Penelitian menggunakan teori Segmenting, Targeting, dan Positioning serta Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat sebagai teori yang mewakili strategi pemasaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini dari hasil observasi, artikel, dan interview pemilik Cafe After Taste, Amstirdam Cafe & Roastry, dan Konsumen Kopi Karlos. Metode Analisis penelitian ini menggunakan metode analisis Miles, Hubberman, dan Saldana (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa segmenting dari Kopi Karlos memasarkan produknya di daerah pulau Jawa, dibedakan berdasarkan pengolahan dengan mengungulkan jenis Honey dengan rasa di akhir. Targeting Kopi Karlos yaitu konsumen dengan ekonomi menengah ke bawah, khususnya kalangan mahasiswa. Positioning Kopi Karlos yaitu produk kopi dengan cita rasa asam di akhir. Strength dari Kopi Karlos adalah tersedianya berbagai jenis kopi berdasarkan pengolahannya, salah satunya jenis Honey yang menjadi pembeda dari kopi lokal di dalam pasar kopi arabica.Weakness dari Kopi Karlos yaitu kurangnya konsistensi dalam pengolahan kopi pasca panen. Opportunity dari Kopi Karlos adalah meningkatnya penikmat kopi lokal, khususnya Kopi Karlos. Threat dari Kopi Karlos yaitu munculnya kompetitor dengan produk kopi lokal. Saran dari peneliti yaitu diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai strategi pemasaran kopi lokal dan perlunya penyediaan pelatihan mengenai pengolahan kopi pasca panen.","PeriodicalId":52186,"journal":{"name":"Cakrawala Pendidikan","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cakrawala Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32781/cakrawala.v12i1.264","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q2","JCRName":"Social Sciences","Score":null,"Total":0}
Analisa Segmenting, Targeting, Positioning, dan Swot Sebagai Strategi Pemasaran Kopi Karlos (Studi pada Produsen Kopi Karlos Desa Donowarih Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang)
Kopi menjadi komoditas unggulan dalam sektor pertanian Indonesia. Salah satu daerah yang menjadi penghasil kopi terbesar adalah Malang, Jawa Timur. Kopi yang menjadi daya tarik dari kopi malang adalah Kopi Karlos. Kopi Karlos merupakan salah satu brand kopi kecamatanKarangploso, Malang dengan jenis kopi arabica. Namun, pemasaran biji kopi karlos terbilang sempit, yaitu secara business-to-business. Padahal, tingkat konsumsi kopi nasional meningkat dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) 7,7%. Penelitian ini mengambil judul Analisis Segmenting, Targeting, Positioning (STP) dan Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) sebagai Strategi Pemasaran Kopi Karlos. Penelitian menggunakan teori Segmenting, Targeting, dan Positioning serta Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat sebagai teori yang mewakili strategi pemasaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini dari hasil observasi, artikel, dan interview pemilik Cafe After Taste, Amstirdam Cafe & Roastry, dan Konsumen Kopi Karlos. Metode Analisis penelitian ini menggunakan metode analisis Miles, Hubberman, dan Saldana (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa segmenting dari Kopi Karlos memasarkan produknya di daerah pulau Jawa, dibedakan berdasarkan pengolahan dengan mengungulkan jenis Honey dengan rasa di akhir. Targeting Kopi Karlos yaitu konsumen dengan ekonomi menengah ke bawah, khususnya kalangan mahasiswa. Positioning Kopi Karlos yaitu produk kopi dengan cita rasa asam di akhir. Strength dari Kopi Karlos adalah tersedianya berbagai jenis kopi berdasarkan pengolahannya, salah satunya jenis Honey yang menjadi pembeda dari kopi lokal di dalam pasar kopi arabica.Weakness dari Kopi Karlos yaitu kurangnya konsistensi dalam pengolahan kopi pasca panen. Opportunity dari Kopi Karlos adalah meningkatnya penikmat kopi lokal, khususnya Kopi Karlos. Threat dari Kopi Karlos yaitu munculnya kompetitor dengan produk kopi lokal. Saran dari peneliti yaitu diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai strategi pemasaran kopi lokal dan perlunya penyediaan pelatihan mengenai pengolahan kopi pasca panen.