{"title":"抗凝剂对COVID-19患者D-Dimer值下降的影响","authors":"Feri Setiadi, Dealya Adira Panjaitan, Memy Aviatin","doi":"10.32667/ijid.v8i2.149","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang : COVID-19 diidentifikasi sebagai penyakit sistem pernapasan namun diketahui juga berperan dalam gangguan koagulasi darah. Peningkatan nilai D-dimer secara signifikan merupakan parameter koagulasi yang menandakan adanya hiperinflamasi dan menyebabkan terjadinya hiperkoagulasi. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh penggunaan antikoagulan berdasarkan jenis antikoagulan, rute, dan lama pemberian terhadap penurunan nilai D-dimer. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif secara retrospektif dengan desain cross sectional dan menggunakan metode total sampling. Subjek penelitian sebanyak 246 pasien rawat inap COVID-19 di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso periode Januari-Desember 2021. Hasil: Pemeriksaan D-dimer sebelum dan sesudah pemberian menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05) dimana rata-rata sebelum 1,477 mg/L dan sesudah 0,6806 mg/L dengan penurunan sebesar 0,778 mg/L. Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh dari variabel independen (penggunaan antikoagulan) terhadap variabel dependen (penurunan nilai D-dimer) (p<0,05) dimana variabel yang berpengaruh signifikan adalah jenis antikoagulan dan rute pemberian (p<0,05) serta diketahui bahwa jenis antikoagulan enoxaparin dan rute subkutan adalah yang paling baik dalam menurunkan nilai D-dimer. Kesimpulan: Dalam upaya mengatasi hiperkoagulasi pada pasien COVID-19, penggunaan antikoagulan dengan mempertimbangkan jenis dan rute pemberian akan memberikan pengaruh signifikan terhadap penurunan nilai D-dimer.","PeriodicalId":22572,"journal":{"name":"The Indonesian Journal of Infectious Diseases","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Penggunaan Antikoagulan Terhadap Penurunan Nilai D-Dimer pada Pasien COVID-19\",\"authors\":\"Feri Setiadi, Dealya Adira Panjaitan, Memy Aviatin\",\"doi\":\"10.32667/ijid.v8i2.149\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar Belakang : COVID-19 diidentifikasi sebagai penyakit sistem pernapasan namun diketahui juga berperan dalam gangguan koagulasi darah. Peningkatan nilai D-dimer secara signifikan merupakan parameter koagulasi yang menandakan adanya hiperinflamasi dan menyebabkan terjadinya hiperkoagulasi. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh penggunaan antikoagulan berdasarkan jenis antikoagulan, rute, dan lama pemberian terhadap penurunan nilai D-dimer. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif secara retrospektif dengan desain cross sectional dan menggunakan metode total sampling. Subjek penelitian sebanyak 246 pasien rawat inap COVID-19 di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso periode Januari-Desember 2021. Hasil: Pemeriksaan D-dimer sebelum dan sesudah pemberian menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05) dimana rata-rata sebelum 1,477 mg/L dan sesudah 0,6806 mg/L dengan penurunan sebesar 0,778 mg/L. Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh dari variabel independen (penggunaan antikoagulan) terhadap variabel dependen (penurunan nilai D-dimer) (p<0,05) dimana variabel yang berpengaruh signifikan adalah jenis antikoagulan dan rute pemberian (p<0,05) serta diketahui bahwa jenis antikoagulan enoxaparin dan rute subkutan adalah yang paling baik dalam menurunkan nilai D-dimer. Kesimpulan: Dalam upaya mengatasi hiperkoagulasi pada pasien COVID-19, penggunaan antikoagulan dengan mempertimbangkan jenis dan rute pemberian akan memberikan pengaruh signifikan terhadap penurunan nilai D-dimer.\",\"PeriodicalId\":22572,\"journal\":{\"name\":\"The Indonesian Journal of Infectious Diseases\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"The Indonesian Journal of Infectious Diseases\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32667/ijid.v8i2.149\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"The Indonesian Journal of Infectious Diseases","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32667/ijid.v8i2.149","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh Penggunaan Antikoagulan Terhadap Penurunan Nilai D-Dimer pada Pasien COVID-19
Latar Belakang : COVID-19 diidentifikasi sebagai penyakit sistem pernapasan namun diketahui juga berperan dalam gangguan koagulasi darah. Peningkatan nilai D-dimer secara signifikan merupakan parameter koagulasi yang menandakan adanya hiperinflamasi dan menyebabkan terjadinya hiperkoagulasi. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh penggunaan antikoagulan berdasarkan jenis antikoagulan, rute, dan lama pemberian terhadap penurunan nilai D-dimer. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif secara retrospektif dengan desain cross sectional dan menggunakan metode total sampling. Subjek penelitian sebanyak 246 pasien rawat inap COVID-19 di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso periode Januari-Desember 2021. Hasil: Pemeriksaan D-dimer sebelum dan sesudah pemberian menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05) dimana rata-rata sebelum 1,477 mg/L dan sesudah 0,6806 mg/L dengan penurunan sebesar 0,778 mg/L. Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh dari variabel independen (penggunaan antikoagulan) terhadap variabel dependen (penurunan nilai D-dimer) (p<0,05) dimana variabel yang berpengaruh signifikan adalah jenis antikoagulan dan rute pemberian (p<0,05) serta diketahui bahwa jenis antikoagulan enoxaparin dan rute subkutan adalah yang paling baik dalam menurunkan nilai D-dimer. Kesimpulan: Dalam upaya mengatasi hiperkoagulasi pada pasien COVID-19, penggunaan antikoagulan dengan mempertimbangkan jenis dan rute pemberian akan memberikan pengaruh signifikan terhadap penurunan nilai D-dimer.