{"title":"Pengaruh Rasio Campuran Surfaktan dan Rasio Campuran Surfaktan dengan Minyak Atsiri Cempaka Putih (Michelia alba DC.) Terhadap Karakteristik Mikroemulsi Sebagai Body Mist","authors":"Rossa Ayu Sutardianie, Lutfi Suhendra, N. Wartini","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i02.p01","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Essential oils are complex mixtures of volatile alcohol compounds and are produced as secondary metabolites in plants. Essential oils usually determine the characteristic aroma of the plant, white cempaka flowers contain 0.2 % essential oil obtained by distillation. The essential oil contained in white cempaka is shown to have antimicrobial activity. This study aims to determine the effect of the formulation of the ratio of the surfactant mixture Tween 80: Tween 20: Span 80 on the microemulsion characteristics of white cempaka essential oil as a body mist, determine the ratio of the surfactant mixture Tween 80 : Tween 20: Span 80 appropriately to obtain the microemulsion characteristics of white cempaka essential oil as a body mist, knowing the effect of the ratio of the mixture of surfactants and essential oil of white cempaka on the microemulsion characteristics of white cempaka essential oil as a body mist and determining the appropriate ratio of the mixture of white cempaka and essential oil to obtain the microemulsion characteristics of white cempaka essential oil as body mist . This experiment used a one-factor Complete Randomized Design (RAL). In this study, it was carried out in 2 stages. The first stage consists of a ratio of 20:80 tween surfactant mixtures: 80: span 80 with 5 levels, namely (97:2,27:0.25); (97:2,5:0,5); (97:2,25:0,75); (97:2:1) and (97:1,75:1,25) The second stage consists of a mixture of surfactants: white cempaka essential oil selected in the first stage consisting of 11 levels, namely (90:10) (87,5:12,5) (85:15) (82,5:17,5) (80:20) (77,5:22,5) (75:25) (72,5:27.5) (70:30) (67,5:32,5) (65:35). Stability tests were performed against centrifugation, pH and 8-week intermittent dilution with turbidity index parameters the turbidity index test was performed every 2 weeks, the damage rate was calculated using linear regression analysis. Turbidity index values below 1% and transparent appearance are expressed as stable microemulsions. The results showed that the ratio of nonionic surfactant mixtures of Tween 80, Tween20, Span80 at RS5 treatment (1.75,97,1.25) was the best result with the characteristics of the turbidity index value before testing, namely 0.241±0.020, after centrifugation 0.253±0.026. Meanwhile, the ratio of a mixture of surfactants and white cempaka essential oil in the SM6 treatment of 77.5: 22.5 was the best result with a transparent appearance, the turbidity index value before the test was 0.464±0.077 and after centrifugation 0.211±0.002. The best microemulsions are microemulsions that have the highest concentration of white cempaka oil. The microemulsion of white cempaka essential oil is stable against dilution using pH 4.5, pH 5.5, pH 6.5 and dilutions of 1:9, 1:49, and 1:99 during 8 weeks of storage. The size of the microemulsion droplets of white cempaka essential oil with an average of 40.0±24.0 nm with a polydispersion index value of 0.333. The microemulsion of white cempaka essential oil has an average potential zeta value of -1.2 and is stable for 8 weeks of storage. \nKeywords :Mikroemulsi, rasio, surfaktan, Michelia alba DC. \n \n \nPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio campuran surfaktan Tween 80:Tween 20:Span 80 terhadap karakteristik mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih (Michelia Alba Dc.) sebagai body mist serta menentukan rasio campuran surfaktan Tween 80:Tween 20:Span 80 yang tepat untuk memperoleh karakteristik mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih sebagai body mist dan menentukan rasio campuran surfaktan dan minyak atsiri cempaka putih yang tepat untuk memperoleh karakteristik mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih sebagai body mist. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu factor. Pada penelitian ini dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama terdiri dari rasio campuran surfaktan tween 20: tween 80: span 80 dengan 5 taraf yaitu (97:2,27:0,25); (97:2,5:0,5); (97:2,25:0,75); (97:2:1) dan (97:1,75:1,25) Tahap kedua terdiri dari rasio campuran surfaktan: minyak atsiri cempaka putih yang terpilih pada tahap pertama yang terdiri dari 11 taraf yaitu (90:10) (87,5:12,5) (85:15) (82,5:17,5) (80:20) (77,5:22,5) (75:25) (72,5:27,5) (70:30) (67,5:32,5) (65:35). Uji stabilitas dilakukan terhadap gaya sentrifugasi, pH dan pengenceran sela ma 8 minggu dengan parameter indeks turbiditas pengujian indeks turbiditas dilakukan setiap 2 minggu, laju kerusakan dihitung menggunakan analisis regresi linier. Nilai indeks turbiditas dibawah 1% dan kenampakan transparan dinyatakan sebagai mikroemulsi yang stabil. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio campuran surfaktan nonionik Tween 80, Tween20, Span80 pada perlakuan RS5 (1,75,97,1,25) merupakan hasil terbaik dengan karakteristik nilai indeks turbiditas sebelum pengujian yaitu 0,241±0,020, sesudah sentrifugasi 0,253±0,026. Sedangkan, rasio campuran surfaktan dan minyak atsiri cempaka putih pada perlakuan SM6 77,5: 22,5 merupakan hasil terbaik dengan kenampakan transparan, nilai indeks turbidias sebelum pengujian 0,464±0,077 dan sesudah sentrifugasi 0,211±0,002. Mikroemulsi terbaik yaitu mikroemulsi yang memiliki konsentrasi minyak cempaka putih tertinggi. Mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih stabil terhadap pengenceran menggunakan pH 4,5, pH 5,5, pH 6,5 dan pengenceran 1:9, 1:49, dan 1:99 selama penyimpanan 8 minggu. Ukuran droplet mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih dengan rata-rata yaitu 40,0±24,0 nm dengan nilai indeks polidispersi yaitu 0,333. Mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih memiliki nilai zeta potensial rata-rata yaitu -1,2 dan stabil selama 8 minggu penyimpanan. \nKata kunci : Mikroemulsi, rasio, surfaktan, Michelia alba DC","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i02.p01","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
精油是挥发性酒精化合物的复杂混合物,在植物中作为次生代谢产物产生。精油通常决定了植物的特征香气,白色的天麻花含有0.2%的蒸馏得到的精油。白麻中所含的精油具有抗菌活性。本研究旨在确定表面活性剂混合物Tween 80: Tween 20: Span 80的配比对白香柏精油体雾微乳特性的影响,确定表面活性剂混合物Tween 80: Tween 20的配比:跨越80年获得适当的微乳液特性白cempaka精油身体雾,知道的效果的混合表面活性剂的比例和精油的白色cempaka白色cempaka精油的微乳液的特点作为肉体雾并确定适当的比例混合的白色cempaka和精油得到微乳液白cempaka精油身体雾的特点。本试验采用单因素完全随机设计(RAL)。本研究分2个阶段进行。第一阶段由表面活性剂混合物的比例为20:80组成:80:跨度80,共5级,即(97:2,27:25 .25);(97:2 5:0 5);(97:2 25:0 75);(97:2:1)和(97:1,75:1,25)第二阶段包括表面活性剂的混合物:在第一阶段中选择的白香柏精油,由11个级别组成,即(90:10)(87,5:12,5)(85:15)(82,5:17,5)(80:20)(77,5:22,5)(77,5:27 .5)(70:30)(67,5:32,5)(65:35)。用浊度指标参数对离心、pH和8周间歇稀释进行稳定性试验,浊度指标试验每2周进行一次,采用线性回归分析计算损伤率。浊度指数值低于1%,外观透明,表示为稳定的微乳。结果表明,非离子表面活性剂Tween 80、Tween20、Span80在RS5处理下的配比(1.75、97、1.25)最佳,试验前浊度指数值为0.241±0.020,离心后浊度指数值为0.253±0.026。SM6处理下,表面活性剂与白麻精油的配比为77.5:22.5,效果最佳,外观透明,试验前浊度指数为0.464±0.077,离心后浊度指数为0.211±0.002。最好的微乳是含有最高浓度的白蚕油的微乳。白麻精油微乳在pH为4.5、pH为5.5、pH为6.5和1:9、1:49、1:99的稀释条件下,在8周的贮存时间内均保持稳定。白麻精油微乳滴粒径平均为40.0±24.0 nm,多分散指数为0.333。白天麻精油微乳液的平均电位zeta值为-1.2,在8周内保持稳定。关键词:乳香,乳香,面霜,白含笑。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio campuran surfaktan 80: 20:Span 80: terhadap karakteristik mikroemulsi minyak atsika campuran surfaki (Michelia Alba Dc.) sebagai体雾serta menakteristik mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih sebagai体雾danmenentukan rasio campuran surfakan danminyak atsiri cempaka putih yang tepat untuk mempereoleh karakteristik microemulsiMinyak用sebagai身体喷雾攻击cempaka puti。Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)状态因子。padpadpenelitian ini dilaksanakan dalam 2 taha。Tahap pertama terdiri dari rasio campuran surfaktan t20: t80: span 80登干5 tarafyitu (97:2,27:0,25);(97:2 5:0 5);(97:2 25:0 75);(97:2:1) dan (97:1,75:1,25) Tahap kedua terdiri dari rasio campuran surfaktan: minyak atsiri cempaka putih yang terpilih pada Tahap pertama yang terdiri dari 11 taraf yaitu(90:10)(87,5:12,5)(85:15)(82,5:17,5)(80:20)(77,5:22,5)(75:25)(72,5:27,5)(70:30)(67,5:32,5)(65:35)。Uji stabilitas dilakukan terhadap gaya sentrifugasi, pH . danpengenceran and sela ma 8明谷邓安参数指标浊度企鹅指标浊度dilakukan设置2明谷,laju kerusakan dihitung menggunakan分析回归线性。Nilai指数浊度为1%,但kenampakan透明,dinyatakan sebagai微乳化剂yang稳定。Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio campuran surfaktan nonionik Tween 80, Tween20, Span80 pada perlakuan RS5 (1,75,97,1,25) merupakan Hasil terbaik dengan karakteristik nilai indeks turbiditas sebelum penguin yitu 0,241±0,020,sesudah sentrifugasi 0,253±0,026。 精油是挥发性酒精化合物的复杂混合物,在植物中作为次生代谢产物产生。精油通常决定了植物的特征香气,白色的天麻花含有0.2%的蒸馏得到的精油。白麻中所含的精油具有抗菌活性。本研究旨在确定表面活性剂混合物Tween 80: Tween 20: Span 80的配比对白香柏精油体雾微乳特性的影响,确定表面活性剂混合物Tween 80: Tween 20的配比:跨越80年获得适当的微乳液特性白cempaka精油身体雾,知道的效果的混合表面活性剂的比例和精油的白色cempaka白色cempaka精油的微乳液的特点作为肉体雾并确定适当的比例混合的白色cempaka和精油得到微乳液白cempaka精油身体雾的特点。本试验采用单因素完全随机设计(RAL)。本研究分2个阶段进行。第一阶段由表面活性剂混合物的比例为20:80组成:80:跨度80,共5级,即(97:2,27:25 .25);(97:2 5:0 5);(97:2 25:0 75);(97:2:1)和(97:1,75:1,25)第二阶段包括表面活性剂的混合物:在第一阶段中选择的白香柏精油,由11个级别组成,即(90:10)(87,5:12,5)(85:15)(82,5:17,5)(80:20)(77,5:22,5)(77,5:27 .5)(70:30)(67,5:32,5)(65:35)。用浊度指标参数对离心、pH和8周间歇稀释进行稳定性试验,浊度指标试验每2周进行一次,采用线性回归分析计算损伤率。浊度指数值低于1%,外观透明,表示为稳定的微乳。结果表明,非离子表面活性剂Tween 80、Tween20、Span80在RS5处理下的配比(1.75、97、1.25)最佳,试验前浊度指数值为0.241±0.020,离心后浊度指数值为0.253±0.026。SM6处理下,表面活性剂与白麻精油的配比为77.5:22.5,效果最佳,外观透明,试验前浊度指数为0.464±0.077,离心后浊度指数为0.211±0.002。最好的微乳是含有最高浓度的白蚕油的微乳。白麻精油微乳在pH为4.5、pH为5.5、pH为6.5和1:9、1:49、1:99的稀释条件下,在8周的贮存时间内均保持稳定。白麻精油微乳滴粒径平均为40.0±24.0 nm,多分散指数为0.333。白天麻精油微乳液的平均电位zeta值为-1.2,在8周内保持稳定。关键词:乳香,乳香,面霜,白含笑。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio campuran surfaktan 80: 20:Span 80: terhadap karakteristik mikroemulsi minyak atsika campuran surfaki (Michelia Alba Dc.) sebagai体雾serta menakteristik mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih sebagai体雾danmenentukan rasio campuran surfakan danminyak atsiri cempaka putih yang tepat untuk mempereoleh karakteristik microemulsiMinyak用sebagai身体喷雾攻击cempaka puti。Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)状态因子。padpadpenelitian ini dilaksanakan dalam 2 taha。Tahap pertama terdiri dari rasio campuran surfaktan t20: t80: span 80登干5 tarafyitu (97:2,27:0,25);(97:2 5:0 5);(97:2 25:0 75);(97:2:1) dan (97:1,75:1,25) Tahap kedua terdiri dari rasio campuran surfaktan: minyak atsiri cempaka putih yang terpilih pada Tahap pertama yang terdiri dari 11 taraf yaitu(90:10)(87,5:12,5)(85:15)(82,5:17,5)(80:20)(77,5:22,5)(75:25)(72,5:27,5)(70:30)(67,5:32,5)(65:35)。Uji stabilitas dilakukan terhadap gaya sentrifugasi, pH . danpengenceran and sela ma 8明谷邓安参数指标浊度企鹅指标浊度dilakukan设置2明谷,laju kerusakan dihitung menggunakan分析回归线性。Nilai指数浊度为1%,但kenampakan透明,dinyatakan sebagai微乳化剂yang稳定。Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio campuran surfaktan nonionik Tween 80, Tween20, Span80 pada perlakuan RS5 (1,75,97,1,25) merupakan Hasil terbaik dengan karakteristik nilai indeks turbiditas sebelum penguin yitu 0,241±0,020,sesudah sentrifugasi 0,253±0,026。 与此同时,surfaktan和精油混合比例cempaka SM6待遇上的白色77.5:22.5透明是最好的光溜溜的结果时,分类索引值测试之前turbidias 0.464±0.077离心前后0.211±0,002。最好的微乳液是含有最高浓度的白色cempaka油的微乳液。在8周的储存过程中,用pH 4.5、pH 5.5、pH 6.5和1:9、1:49和1:99抑制白粉稀释。平均droplet大小的白色mikroemulsi精油cempaka即40,0±polidispersi即0.333分类索引值的24.0 nm。白色稀乳化油的平均zeta价值为- 1.2,在8周的储存过程中保持稳定。关键词:微乳化,比率,代孕,Michelia alba DC 与此同时,surfaktan和精油混合比例cempaka SM6待遇上的白色77.5:22.5透明是最好的光溜溜的结果时,分类索引值测试之前turbidias 0.464±0.077离心前后0.211±0,002。最好的微乳液是含有最高浓度的白色cempaka油的微乳液。在8周的储存过程中,用pH 4.5、pH 5.5、pH 6.5和1:9、1:49和1:99抑制白粉稀释。平均droplet大小的白色mikroemulsi精油cempaka即40,0±polidispersi即0.333分类索引值的24.0 nm。白色稀乳化油的平均zeta价值为- 1.2,在8周的储存过程中保持稳定。关键词:微乳化,比率,代孕,Michelia alba DC
Pengaruh Rasio Campuran Surfaktan dan Rasio Campuran Surfaktan dengan Minyak Atsiri Cempaka Putih (Michelia alba DC.) Terhadap Karakteristik Mikroemulsi Sebagai Body Mist
Essential oils are complex mixtures of volatile alcohol compounds and are produced as secondary metabolites in plants. Essential oils usually determine the characteristic aroma of the plant, white cempaka flowers contain 0.2 % essential oil obtained by distillation. The essential oil contained in white cempaka is shown to have antimicrobial activity. This study aims to determine the effect of the formulation of the ratio of the surfactant mixture Tween 80: Tween 20: Span 80 on the microemulsion characteristics of white cempaka essential oil as a body mist, determine the ratio of the surfactant mixture Tween 80 : Tween 20: Span 80 appropriately to obtain the microemulsion characteristics of white cempaka essential oil as a body mist, knowing the effect of the ratio of the mixture of surfactants and essential oil of white cempaka on the microemulsion characteristics of white cempaka essential oil as a body mist and determining the appropriate ratio of the mixture of white cempaka and essential oil to obtain the microemulsion characteristics of white cempaka essential oil as body mist . This experiment used a one-factor Complete Randomized Design (RAL). In this study, it was carried out in 2 stages. The first stage consists of a ratio of 20:80 tween surfactant mixtures: 80: span 80 with 5 levels, namely (97:2,27:0.25); (97:2,5:0,5); (97:2,25:0,75); (97:2:1) and (97:1,75:1,25) The second stage consists of a mixture of surfactants: white cempaka essential oil selected in the first stage consisting of 11 levels, namely (90:10) (87,5:12,5) (85:15) (82,5:17,5) (80:20) (77,5:22,5) (75:25) (72,5:27.5) (70:30) (67,5:32,5) (65:35). Stability tests were performed against centrifugation, pH and 8-week intermittent dilution with turbidity index parameters the turbidity index test was performed every 2 weeks, the damage rate was calculated using linear regression analysis. Turbidity index values below 1% and transparent appearance are expressed as stable microemulsions. The results showed that the ratio of nonionic surfactant mixtures of Tween 80, Tween20, Span80 at RS5 treatment (1.75,97,1.25) was the best result with the characteristics of the turbidity index value before testing, namely 0.241±0.020, after centrifugation 0.253±0.026. Meanwhile, the ratio of a mixture of surfactants and white cempaka essential oil in the SM6 treatment of 77.5: 22.5 was the best result with a transparent appearance, the turbidity index value before the test was 0.464±0.077 and after centrifugation 0.211±0.002. The best microemulsions are microemulsions that have the highest concentration of white cempaka oil. The microemulsion of white cempaka essential oil is stable against dilution using pH 4.5, pH 5.5, pH 6.5 and dilutions of 1:9, 1:49, and 1:99 during 8 weeks of storage. The size of the microemulsion droplets of white cempaka essential oil with an average of 40.0±24.0 nm with a polydispersion index value of 0.333. The microemulsion of white cempaka essential oil has an average potential zeta value of -1.2 and is stable for 8 weeks of storage.
Keywords :Mikroemulsi, rasio, surfaktan, Michelia alba DC.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio campuran surfaktan Tween 80:Tween 20:Span 80 terhadap karakteristik mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih (Michelia Alba Dc.) sebagai body mist serta menentukan rasio campuran surfaktan Tween 80:Tween 20:Span 80 yang tepat untuk memperoleh karakteristik mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih sebagai body mist dan menentukan rasio campuran surfaktan dan minyak atsiri cempaka putih yang tepat untuk memperoleh karakteristik mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih sebagai body mist. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu factor. Pada penelitian ini dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama terdiri dari rasio campuran surfaktan tween 20: tween 80: span 80 dengan 5 taraf yaitu (97:2,27:0,25); (97:2,5:0,5); (97:2,25:0,75); (97:2:1) dan (97:1,75:1,25) Tahap kedua terdiri dari rasio campuran surfaktan: minyak atsiri cempaka putih yang terpilih pada tahap pertama yang terdiri dari 11 taraf yaitu (90:10) (87,5:12,5) (85:15) (82,5:17,5) (80:20) (77,5:22,5) (75:25) (72,5:27,5) (70:30) (67,5:32,5) (65:35). Uji stabilitas dilakukan terhadap gaya sentrifugasi, pH dan pengenceran sela ma 8 minggu dengan parameter indeks turbiditas pengujian indeks turbiditas dilakukan setiap 2 minggu, laju kerusakan dihitung menggunakan analisis regresi linier. Nilai indeks turbiditas dibawah 1% dan kenampakan transparan dinyatakan sebagai mikroemulsi yang stabil. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio campuran surfaktan nonionik Tween 80, Tween20, Span80 pada perlakuan RS5 (1,75,97,1,25) merupakan hasil terbaik dengan karakteristik nilai indeks turbiditas sebelum pengujian yaitu 0,241±0,020, sesudah sentrifugasi 0,253±0,026. Sedangkan, rasio campuran surfaktan dan minyak atsiri cempaka putih pada perlakuan SM6 77,5: 22,5 merupakan hasil terbaik dengan kenampakan transparan, nilai indeks turbidias sebelum pengujian 0,464±0,077 dan sesudah sentrifugasi 0,211±0,002. Mikroemulsi terbaik yaitu mikroemulsi yang memiliki konsentrasi minyak cempaka putih tertinggi. Mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih stabil terhadap pengenceran menggunakan pH 4,5, pH 5,5, pH 6,5 dan pengenceran 1:9, 1:49, dan 1:99 selama penyimpanan 8 minggu. Ukuran droplet mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih dengan rata-rata yaitu 40,0±24,0 nm dengan nilai indeks polidispersi yaitu 0,333. Mikroemulsi minyak atsiri cempaka putih memiliki nilai zeta potensial rata-rata yaitu -1,2 dan stabil selama 8 minggu penyimpanan.
Kata kunci : Mikroemulsi, rasio, surfaktan, Michelia alba DC