Miftakhur Rohmah, Sigit Priyono, Resti Septika Sari
{"title":"分析导致高中学习者误解的因素","authors":"Miftakhur Rohmah, Sigit Priyono, Resti Septika Sari","doi":"10.30599/utility.v7i01.2165","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Miskonsepsi dapat terjadi karena adanya kesalahan pengolahan konsep antara pendidik dan peserta didik. Maksud dari kesalahan pengolahan konsep yaitu adanya ketidak sesuaian antara penyampaian konsep oleh guru dengan penerimaan konsep yang diolah oleh peserta didik. Miskonsepsi dipandang sebagai faktor utama yang dapat menghambat peserta didik dan rujukan bagi pendidik dalam pembelajaran dan pengajaran. Penelitian ini merupakan suatu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel berdasarkan purposive sampling dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yakni 2 SMA Negeri dan 2 SMA Swasta yang dijadikan sampel penelitian. Tujuan dari peneltian yakni untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi peserta didik di tingkat SMA. Berdasarkan hasil penelitian miskonsepsi pada peserta didik disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu karakteristik materi pembelajaran, pengetahuan yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, minat dan motivasi untuk belajar yang kurang dari dalam diri siswa, kemampuan dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru, dan pemakaian buku teks yang kurang maksimal. Faktor yang paling dominan terjadinya miskonsepsi adalah faktor interistik yang ada pada diri siswa sendiri yakni pengolahan pengetahuan yang sudah diterima dan menjadi suatu pengetahuan yang baru dibentuk, sehingga konsep kesalahan menelaah diawal akan mendominasi kekeliruan terjadinya miskonsepsi.","PeriodicalId":23437,"journal":{"name":"UTILITY: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMA\",\"authors\":\"Miftakhur Rohmah, Sigit Priyono, Resti Septika Sari\",\"doi\":\"10.30599/utility.v7i01.2165\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Miskonsepsi dapat terjadi karena adanya kesalahan pengolahan konsep antara pendidik dan peserta didik. Maksud dari kesalahan pengolahan konsep yaitu adanya ketidak sesuaian antara penyampaian konsep oleh guru dengan penerimaan konsep yang diolah oleh peserta didik. Miskonsepsi dipandang sebagai faktor utama yang dapat menghambat peserta didik dan rujukan bagi pendidik dalam pembelajaran dan pengajaran. Penelitian ini merupakan suatu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel berdasarkan purposive sampling dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yakni 2 SMA Negeri dan 2 SMA Swasta yang dijadikan sampel penelitian. Tujuan dari peneltian yakni untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi peserta didik di tingkat SMA. Berdasarkan hasil penelitian miskonsepsi pada peserta didik disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu karakteristik materi pembelajaran, pengetahuan yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, minat dan motivasi untuk belajar yang kurang dari dalam diri siswa, kemampuan dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru, dan pemakaian buku teks yang kurang maksimal. Faktor yang paling dominan terjadinya miskonsepsi adalah faktor interistik yang ada pada diri siswa sendiri yakni pengolahan pengetahuan yang sudah diterima dan menjadi suatu pengetahuan yang baru dibentuk, sehingga konsep kesalahan menelaah diawal akan mendominasi kekeliruan terjadinya miskonsepsi.\",\"PeriodicalId\":23437,\"journal\":{\"name\":\"UTILITY: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"UTILITY: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30599/utility.v7i01.2165\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"UTILITY: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30599/utility.v7i01.2165","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMA
Miskonsepsi dapat terjadi karena adanya kesalahan pengolahan konsep antara pendidik dan peserta didik. Maksud dari kesalahan pengolahan konsep yaitu adanya ketidak sesuaian antara penyampaian konsep oleh guru dengan penerimaan konsep yang diolah oleh peserta didik. Miskonsepsi dipandang sebagai faktor utama yang dapat menghambat peserta didik dan rujukan bagi pendidik dalam pembelajaran dan pengajaran. Penelitian ini merupakan suatu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel berdasarkan purposive sampling dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yakni 2 SMA Negeri dan 2 SMA Swasta yang dijadikan sampel penelitian. Tujuan dari peneltian yakni untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi peserta didik di tingkat SMA. Berdasarkan hasil penelitian miskonsepsi pada peserta didik disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu karakteristik materi pembelajaran, pengetahuan yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, minat dan motivasi untuk belajar yang kurang dari dalam diri siswa, kemampuan dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru, dan pemakaian buku teks yang kurang maksimal. Faktor yang paling dominan terjadinya miskonsepsi adalah faktor interistik yang ada pada diri siswa sendiri yakni pengolahan pengetahuan yang sudah diterima dan menjadi suatu pengetahuan yang baru dibentuk, sehingga konsep kesalahan menelaah diawal akan mendominasi kekeliruan terjadinya miskonsepsi.