{"title":"巨虎对虾壳基几丁质水净化生物混凝剂的制备及性能研究","authors":"K. Nisah, R. Rahmi","doi":"10.22373/EKW.V7I2.8229","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Giant tiger shrimp (Penaeus monodon) shells are solid waste that can be utilized for water purification by converting them into chitin-based biocoagulant. The extraction and deproteination of giant tiger shrimp shells (Penaeus monodon) resulted in 83.34% w/w, followed by a demineralization yield of 91.61% w/w product. Chitin extract was used as a biocoagulant using the Jar test method on a fixed variable of 1 L well water and the independent variables of chitin weight (mg) and stirring speed (rpm). The results showed that 15 mg/L chitin reduced the turbidity value of well water from 3.08-1.03 NTU and decreased the Total Dissolved Solids (TDS) from 555-500 mg/L, at 200 rpm and pH 8.4. In conclusion, our investigation proves that chitin derived from giant tiger shrimp shells can be used as a biocoagulant for water purification.Abstrak: Kulit udang merupakan limbah padat yang dapat digunakan untuk penjerniahan air, dengan mengonversi limbah tersebut menjadi biokoagulan berbasis chitin. Limbah kulit udang Windu (Penaeus monodon) diekstrak menjadi chitin sebagai bahan baku Biokoagulan dalam penjernihan air sumur. Proses ekstraksi kulit udang windu (Penaeus monodon) diperoleh rendemen sebesar 83,34% melalui proses deproteinasi, diperoleh rendemen sebanyak 91,61% melalui proses demineralisasi. Hasil ekstrak chitin digunakankan sebagai biokoagulan dengan metode Jar test pada variabel tetap sebesar 1 L air sumur dan variabel berubah adalah massa chitin dan waktu pengadukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 mgram/L chitin mampu menurunkan nilai kekeruhan air sumur dari 3,08-1,03 (NTU) dan menurunkan Total Dissolved Solids TDS dari 555-500 (mgram/L), dengan kecepatan rotasi 200 rpm untuk nilai pH 8,4. Kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa chitin yang diperoleh dari kulit udang windu dapat digunakan sebagai biokoagulan pada proses penjernihan air.","PeriodicalId":11527,"journal":{"name":"Elkawnie","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Preparation and Characterization of Giant Tiger Shrimp (Penaeus monodon) Shell-Based Chitin as Biocoagulant For Water Purification\",\"authors\":\"K. Nisah, R. Rahmi\",\"doi\":\"10.22373/EKW.V7I2.8229\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: Giant tiger shrimp (Penaeus monodon) shells are solid waste that can be utilized for water purification by converting them into chitin-based biocoagulant. The extraction and deproteination of giant tiger shrimp shells (Penaeus monodon) resulted in 83.34% w/w, followed by a demineralization yield of 91.61% w/w product. Chitin extract was used as a biocoagulant using the Jar test method on a fixed variable of 1 L well water and the independent variables of chitin weight (mg) and stirring speed (rpm). The results showed that 15 mg/L chitin reduced the turbidity value of well water from 3.08-1.03 NTU and decreased the Total Dissolved Solids (TDS) from 555-500 mg/L, at 200 rpm and pH 8.4. In conclusion, our investigation proves that chitin derived from giant tiger shrimp shells can be used as a biocoagulant for water purification.Abstrak: Kulit udang merupakan limbah padat yang dapat digunakan untuk penjerniahan air, dengan mengonversi limbah tersebut menjadi biokoagulan berbasis chitin. Limbah kulit udang Windu (Penaeus monodon) diekstrak menjadi chitin sebagai bahan baku Biokoagulan dalam penjernihan air sumur. Proses ekstraksi kulit udang windu (Penaeus monodon) diperoleh rendemen sebesar 83,34% melalui proses deproteinasi, diperoleh rendemen sebanyak 91,61% melalui proses demineralisasi. Hasil ekstrak chitin digunakankan sebagai biokoagulan dengan metode Jar test pada variabel tetap sebesar 1 L air sumur dan variabel berubah adalah massa chitin dan waktu pengadukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 mgram/L chitin mampu menurunkan nilai kekeruhan air sumur dari 3,08-1,03 (NTU) dan menurunkan Total Dissolved Solids TDS dari 555-500 (mgram/L), dengan kecepatan rotasi 200 rpm untuk nilai pH 8,4. Kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa chitin yang diperoleh dari kulit udang windu dapat digunakan sebagai biokoagulan pada proses penjernihan air.\",\"PeriodicalId\":11527,\"journal\":{\"name\":\"Elkawnie\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Elkawnie\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22373/EKW.V7I2.8229\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Elkawnie","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/EKW.V7I2.8229","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:虎对虾(Penaeus monodon)壳是一种固体废物,可以将其转化为几丁质基生物混凝剂,用于水的净化。虎虾壳的脱蛋白率为83.34% w/w,脱矿率为91.61% w/w。以1 L井水为固定变量,甲壳素质量(mg)和搅拌速度(rpm)为自变量,采用瓶法测定甲壳素提取物作为生物混凝剂。结果表明,在200 rpm、pH 8.4条件下,15 mg/L甲壳素可使井水浊度值从3.08 ~ 1.03 NTU降低,总溶解固形物(TDS)从555 ~ 500 mg/L降低。综上所述,从虎虾壳中提取的几丁质可以作为生物混凝剂用于水的净化。摘要:Kulit udang merupakan limbah padat yang dapat digunakan untuk penjerniahan air, dengan mengonversi limbah tersebut menjadi生物胶凝基甲壳素。Limbah kulit udang Windu(对虾)diekstrak menjadi chitin sebagai bahan baku Biokoagulan dalam penjernihan air sumur。Proses ekstraksi kulit udang windu (Penaeus monodon) diperoleh renmen sebesar 83,34% melalui prodeproteinasi, diperoleh renmen sebanyak 91,61% melalui prodemineralisasi。Hasil ekstrak甲壳素digunakankan sebagai biokaguulan dengan方法Jar test pada variable tetap sebesar 1 L air sumur danvariable berubah adalah massa甲壳素danwaktu pengadukan。Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 mg /L甲壳素mampu menurunkan nilai kekeruhan air sumur dari 3,08-1,03 (NTU) dan menurunkan总溶解固体TDS dari 555-500 (mg /L), dengan keecepatan rotasi 200 rpm untuk nilai pH 8,4。kespulan, penelitian ini menunjukkan bahwa chitin yang diperoleh dari kulit udang windu dapat digunakan sebagai biokoagulan pada处理penjernihan空气。
Preparation and Characterization of Giant Tiger Shrimp (Penaeus monodon) Shell-Based Chitin as Biocoagulant For Water Purification
Abstract: Giant tiger shrimp (Penaeus monodon) shells are solid waste that can be utilized for water purification by converting them into chitin-based biocoagulant. The extraction and deproteination of giant tiger shrimp shells (Penaeus monodon) resulted in 83.34% w/w, followed by a demineralization yield of 91.61% w/w product. Chitin extract was used as a biocoagulant using the Jar test method on a fixed variable of 1 L well water and the independent variables of chitin weight (mg) and stirring speed (rpm). The results showed that 15 mg/L chitin reduced the turbidity value of well water from 3.08-1.03 NTU and decreased the Total Dissolved Solids (TDS) from 555-500 mg/L, at 200 rpm and pH 8.4. In conclusion, our investigation proves that chitin derived from giant tiger shrimp shells can be used as a biocoagulant for water purification.Abstrak: Kulit udang merupakan limbah padat yang dapat digunakan untuk penjerniahan air, dengan mengonversi limbah tersebut menjadi biokoagulan berbasis chitin. Limbah kulit udang Windu (Penaeus monodon) diekstrak menjadi chitin sebagai bahan baku Biokoagulan dalam penjernihan air sumur. Proses ekstraksi kulit udang windu (Penaeus monodon) diperoleh rendemen sebesar 83,34% melalui proses deproteinasi, diperoleh rendemen sebanyak 91,61% melalui proses demineralisasi. Hasil ekstrak chitin digunakankan sebagai biokoagulan dengan metode Jar test pada variabel tetap sebesar 1 L air sumur dan variabel berubah adalah massa chitin dan waktu pengadukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 mgram/L chitin mampu menurunkan nilai kekeruhan air sumur dari 3,08-1,03 (NTU) dan menurunkan Total Dissolved Solids TDS dari 555-500 (mgram/L), dengan kecepatan rotasi 200 rpm untuk nilai pH 8,4. Kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa chitin yang diperoleh dari kulit udang windu dapat digunakan sebagai biokoagulan pada proses penjernihan air.