{"title":"印尼日惹市废物银行系统废物管理的社会资本与影响","authors":"S. Haryanti, Sri Puji Ganefati, Sri Muryani","doi":"10.55981/jtl.2023.995","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nA waste bank is a waste treatment facility that practices the 3R (reuse, reduce, recycle) to treat waste from the source at the local level. The Waste Bank Plan is based on applying social capital and covers the core elements of social capital implementation: trust, norms, networks, reciprocity, and value. This study aims to explore the relationship between social capital and the social impact of waste management using a waste bank program in Yogyakarta, Indonesia. The article considered social impacts such as income growth, employment, and environmental health. The subjects of this study were 100 waste bank customers from his five locations in Yogyakarta. This study uses Spearman's correlation to analyze data in SPSS 16. The results indicate a weak correlation between social capital and social impact on income and employment growth. This is shown to have correlation coefficient (r) values of 0.111 and 0.095, respectively, with significant values of 0.346>0.05. Furthermore, the correlation between social capital and social impact on environmental health is very powerfull, with a coefficient value (r) of 0.454 at the significance level of 0.00<0.05. \n \nABSTRAK \nBank sampah adalah salah satu strategi pengelolaan sampah dengan penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam pengelolaan sampah di titik asal tingkat masyarakat. Model Pengelolaan sampah dengan bank sampah di wilayah kota Yogyakarta didasarkan pada penerapan modal sosial yang meliputi unsur-unsur yang menjadi inti dari pelaksanaan modal sosial (social capital) yaitu kepercayaan, norma, jaringan, resiprositas serta nilai. Keberadaan bank sampah akan menimbulkan manfaat ekonomi maupun dampak sosial khususnya bagi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini dalah untuk mengetahui hubungan antara modal sosial dan dampak sosial pengelolaan sampah dengan program bank sampah masyarakat kota Yogyakarta. Dampak sosial yang diteliti meliputi peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja serta kebersihan lingkungan. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode pengukuran, wawancara dan observasi di lima lokasi bank sampah Kota Yogyakarta dengan jumlah responden sebanyak 100 responden. Analisis data dengan menggunakan analisi korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan modal sosial dengan dampak sosial terhadap peningkatan pendapatan mempunyai hubungan yang lemah dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,111; terhadap penyerapan tenaga kerja mempunyai hubungan yang lemah dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,095 dengan taraf signifikan 0,346>0,05; terhadap kebersihan lingkungan mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,454 dengan taraf signifikan 0,00<0,05 (signifikan).","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"58 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"The Social Capital and Impact in Waste Management of the Waste Bank System in Yogyakarta Indonesia\",\"authors\":\"S. Haryanti, Sri Puji Ganefati, Sri Muryani\",\"doi\":\"10.55981/jtl.2023.995\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAK \\nA waste bank is a waste treatment facility that practices the 3R (reuse, reduce, recycle) to treat waste from the source at the local level. The Waste Bank Plan is based on applying social capital and covers the core elements of social capital implementation: trust, norms, networks, reciprocity, and value. This study aims to explore the relationship between social capital and the social impact of waste management using a waste bank program in Yogyakarta, Indonesia. The article considered social impacts such as income growth, employment, and environmental health. The subjects of this study were 100 waste bank customers from his five locations in Yogyakarta. This study uses Spearman's correlation to analyze data in SPSS 16. The results indicate a weak correlation between social capital and social impact on income and employment growth. This is shown to have correlation coefficient (r) values of 0.111 and 0.095, respectively, with significant values of 0.346>0.05. Furthermore, the correlation between social capital and social impact on environmental health is very powerfull, with a coefficient value (r) of 0.454 at the significance level of 0.00<0.05. \\n \\nABSTRAK \\nBank sampah adalah salah satu strategi pengelolaan sampah dengan penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam pengelolaan sampah di titik asal tingkat masyarakat. Model Pengelolaan sampah dengan bank sampah di wilayah kota Yogyakarta didasarkan pada penerapan modal sosial yang meliputi unsur-unsur yang menjadi inti dari pelaksanaan modal sosial (social capital) yaitu kepercayaan, norma, jaringan, resiprositas serta nilai. Keberadaan bank sampah akan menimbulkan manfaat ekonomi maupun dampak sosial khususnya bagi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini dalah untuk mengetahui hubungan antara modal sosial dan dampak sosial pengelolaan sampah dengan program bank sampah masyarakat kota Yogyakarta. Dampak sosial yang diteliti meliputi peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja serta kebersihan lingkungan. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode pengukuran, wawancara dan observasi di lima lokasi bank sampah Kota Yogyakarta dengan jumlah responden sebanyak 100 responden. Analisis data dengan menggunakan analisi korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan modal sosial dengan dampak sosial terhadap peningkatan pendapatan mempunyai hubungan yang lemah dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,111; terhadap penyerapan tenaga kerja mempunyai hubungan yang lemah dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,095 dengan taraf signifikan 0,346>0,05; terhadap kebersihan lingkungan mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,454 dengan taraf signifikan 0,00<0,05 (signifikan).\",\"PeriodicalId\":31853,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan\",\"volume\":\"58 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.995\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.995","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要废物银行是一个废物处理设施,实践3R(再利用,减少,回收),从源头处理废物在地方一级。废物银行计划以运用社会资本为基础,涵盖了社会资本实施的核心要素:信任、规范、网络、互惠和价值。本研究旨在探讨社会资本和废物管理的社会影响之间的关系,利用废物银行计划在日惹,印度尼西亚。这篇文章考虑了收入增长、就业和环境健康等社会影响。这项研究的对象是来自他在日惹的五个地点的100名废物银行客户。本研究使用Spearman’s correlation在SPSS 16中分析数据。结果表明,社会资本与社会对收入和就业增长的影响之间的相关性较弱。相关系数(r)分别为0.111和0.095,显著值为0.346 bb0 0.05。此外,社会资本与社会对环境健康的影响之间的相关性非常强,在显著性水平为0.000,05时,系数值(r)为0.454;Terhadap kebersihan lingkungan mempunyai hubungan Yang cukup kuat dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,454 dengan taraf signikan 0, 000 <0,05 (signikan)。
The Social Capital and Impact in Waste Management of the Waste Bank System in Yogyakarta Indonesia
ABSTRAK
A waste bank is a waste treatment facility that practices the 3R (reuse, reduce, recycle) to treat waste from the source at the local level. The Waste Bank Plan is based on applying social capital and covers the core elements of social capital implementation: trust, norms, networks, reciprocity, and value. This study aims to explore the relationship between social capital and the social impact of waste management using a waste bank program in Yogyakarta, Indonesia. The article considered social impacts such as income growth, employment, and environmental health. The subjects of this study were 100 waste bank customers from his five locations in Yogyakarta. This study uses Spearman's correlation to analyze data in SPSS 16. The results indicate a weak correlation between social capital and social impact on income and employment growth. This is shown to have correlation coefficient (r) values of 0.111 and 0.095, respectively, with significant values of 0.346>0.05. Furthermore, the correlation between social capital and social impact on environmental health is very powerfull, with a coefficient value (r) of 0.454 at the significance level of 0.00<0.05.
ABSTRAK
Bank sampah adalah salah satu strategi pengelolaan sampah dengan penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam pengelolaan sampah di titik asal tingkat masyarakat. Model Pengelolaan sampah dengan bank sampah di wilayah kota Yogyakarta didasarkan pada penerapan modal sosial yang meliputi unsur-unsur yang menjadi inti dari pelaksanaan modal sosial (social capital) yaitu kepercayaan, norma, jaringan, resiprositas serta nilai. Keberadaan bank sampah akan menimbulkan manfaat ekonomi maupun dampak sosial khususnya bagi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini dalah untuk mengetahui hubungan antara modal sosial dan dampak sosial pengelolaan sampah dengan program bank sampah masyarakat kota Yogyakarta. Dampak sosial yang diteliti meliputi peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja serta kebersihan lingkungan. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode pengukuran, wawancara dan observasi di lima lokasi bank sampah Kota Yogyakarta dengan jumlah responden sebanyak 100 responden. Analisis data dengan menggunakan analisi korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan modal sosial dengan dampak sosial terhadap peningkatan pendapatan mempunyai hubungan yang lemah dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,111; terhadap penyerapan tenaga kerja mempunyai hubungan yang lemah dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,095 dengan taraf signifikan 0,346>0,05; terhadap kebersihan lingkungan mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,454 dengan taraf signifikan 0,00<0,05 (signifikan).