{"title":"Dinamika Konflik antar Wahabi dan Aswaja di Aceh","authors":"Cut Lusi Chairun Nisak, Tuthi’ Mazidar Rohmah","doi":"10.22373/sinthop.v2i1.2774","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article aims to discuss the dynamics of the conflict between Aswaja and Wahabi ideologies in Aceh, utilizing a literature review approach. The data for this article were obtained from relevant literature sources, including books and scholarly journals. The study reveals that religious conflicts in Aceh have occurred in various historical periods. These conflicts involve differing perspectives and have resulted in tensions among groups in Aceh, including the rejection of religious figures, the dissolution of religious gatherings, and debates on religious practices. The conflicts are closely related to the social and political context of Aceh, as well as the differing interpretations of religion between the exclusive Wahabi ideology and the inclusive Aswaja ideology. Aswaja, following the Shafi'i school of thought, has a distinct cultural emphasis on celebrating religious traditions, while Wahabi ideology opposes such practices and considers those who do not adhere to their ideology as infidels. In summary, the conflicts are driven by divergent views on religious practices, interpretations of religion, and beliefs in the existence of God. \nAbstrak \nArtikel ini bertujuan untuk mendiskusikan tentang dinamika konflik antara paham aswaja dan wahabi di Aceh dengan menggunakan pendekatan kajian literatur. Data dalam artikel ini diperoleh dari literatur-literatur berupa buku dan jurnal ilmiah yang relevan. Kajian ini menunjukkan dinamika konflik keagamaan di Aceh telah terjadi dalam beberapa periode sejarah. Konflik ini melibatkan perbedaan pandangan dan telah menyebabkan ketegangan antar kelompok di Aceh yang mencakup penolakan terhadap tokoh agama, pembubaran pengajian, dan perdebatan tentang praktik keagamaan. Konflik ini terkait dengan konteks sosial dan politik Aceh, serta perbedaan interpretasi agama antara paham Wahabi yang eksklusif dan paham Aswaja yang inklusif. Paham Aswaja, yang mengikuti mazhab Syafi'i, memiliki budaya yang berbeda dengan paham Wahabi. Aswaja menekankan nilai-nilai budaya seperti merayakan tradisi keagamaan, sementara Wahabi menentang praktik-praktik tersebut dan mengkafirkan mereka yang tidak sejalan dengan paham mereka. \n \n ","PeriodicalId":34697,"journal":{"name":"Fikri","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fikri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/sinthop.v2i1.2774","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本文旨在讨论亚齐阿斯瓦贾和瓦哈比意识形态之间冲突的动态,利用文献综述的方法。本文的数据来自相关文献来源,包括书籍和学术期刊。研究表明,亚齐的宗教冲突发生在不同的历史时期。这些冲突涉及不同的观点,并导致亚齐各团体之间的紧张关系,包括拒绝宗教人士,解散宗教集会,以及就宗教习俗进行辩论。这些冲突与亚齐的社会和政治背景密切相关,也与排外的瓦哈比意识形态和包容的阿斯瓦贾意识形态之间对宗教的不同解释密切相关。Aswaja遵循Shafi'i思想学派,其独特的文化强调庆祝宗教传统,而Wahabi意识形态反对这种做法,并认为那些不坚持其意识形态的人是异教徒。总之,冲突是由对宗教习俗的不同看法、对宗教的解释以及对上帝存在的信仰所驱动的。[摘要]文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学,文学。数据分析:文献分析、文献分析、文献分析、文献分析、文献分析、文献分析。在亚齐省,我的名字是menunjukkan dinamika konflik keagamaan。Konflik ini melibatkan perbedaan pandangan dantelah menyebabkan ketegangan antar kelompok di Aceh yang menakup penolakan terhadap tokoh agama, pembubaran pengajian, dan perdebatan tentang praktik keagaman。在亚齐省,我们为社会和政治做准备,我们为社会和政治做准备,我们为社会和政治做准备。Paham Aswaja, yang mengikuti mazhab Syafi'i, memoriliki budaya yang berbeda dengan Paham Wahabi。阿斯瓦贾·梅内坎坎·尼莱·尼莱budaya seperti merayakan tradisi keagamaan, sementara Wahabi menentang praktik-praktik tersebut dan mengkafirkan mereka yang tidak sejalan dengan pahammereka。
This article aims to discuss the dynamics of the conflict between Aswaja and Wahabi ideologies in Aceh, utilizing a literature review approach. The data for this article were obtained from relevant literature sources, including books and scholarly journals. The study reveals that religious conflicts in Aceh have occurred in various historical periods. These conflicts involve differing perspectives and have resulted in tensions among groups in Aceh, including the rejection of religious figures, the dissolution of religious gatherings, and debates on religious practices. The conflicts are closely related to the social and political context of Aceh, as well as the differing interpretations of religion between the exclusive Wahabi ideology and the inclusive Aswaja ideology. Aswaja, following the Shafi'i school of thought, has a distinct cultural emphasis on celebrating religious traditions, while Wahabi ideology opposes such practices and considers those who do not adhere to their ideology as infidels. In summary, the conflicts are driven by divergent views on religious practices, interpretations of religion, and beliefs in the existence of God.
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan tentang dinamika konflik antara paham aswaja dan wahabi di Aceh dengan menggunakan pendekatan kajian literatur. Data dalam artikel ini diperoleh dari literatur-literatur berupa buku dan jurnal ilmiah yang relevan. Kajian ini menunjukkan dinamika konflik keagamaan di Aceh telah terjadi dalam beberapa periode sejarah. Konflik ini melibatkan perbedaan pandangan dan telah menyebabkan ketegangan antar kelompok di Aceh yang mencakup penolakan terhadap tokoh agama, pembubaran pengajian, dan perdebatan tentang praktik keagamaan. Konflik ini terkait dengan konteks sosial dan politik Aceh, serta perbedaan interpretasi agama antara paham Wahabi yang eksklusif dan paham Aswaja yang inklusif. Paham Aswaja, yang mengikuti mazhab Syafi'i, memiliki budaya yang berbeda dengan paham Wahabi. Aswaja menekankan nilai-nilai budaya seperti merayakan tradisi keagamaan, sementara Wahabi menentang praktik-praktik tersebut dan mengkafirkan mereka yang tidak sejalan dengan paham mereka.