Suraya Hani Zakaria, Mohammad Pu’ad Bebit, Mohd Sawari Rahim
{"title":"TANDA, PENANDA, DAN PETANDA DALAM KARTUN EDITORIAL JAMDIN BUYONG","authors":"Suraya Hani Zakaria, Mohammad Pu’ad Bebit, Mohd Sawari Rahim","doi":"10.21831/hum.v24i1.31302","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menganalisis isu sosial dengan lebih terperinci dalam karya kartun editorial Jamdin Buyong yang telah terbit dalam koranSabah Times pada tahun 1967. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam penyelidikan ini, pendekatan kualitatif akan digunakan dalam menganalisis kandungan (content analysis). Pengumpulan data dilakukan berdasarkan 3 sumber yaitu sumber primer, sekunder, dan sumber lisan. Sumber primer dalam penelitian ini adalah kartun editorial Jamdin Buyong. Sumber sekunder diperoleh darisumber-sumber berbentuk koran, buku-buku sejarah, jurnal, disertasi dan sebagainya. Sumber lisan (temubual) disifatkan sebagai sebuah saluran kepada pengkaji. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kajian ini ialah teknik menganalisis dokumen, dan data temubual. Hasil kajian ini membuktikan bahwa penghasilan kartun dalam bentuk representasi atau simbolik digunakan pelukis untuk membuat pernyataan kritikan yang bersifat lucu, tajam atau menyindir. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan, nasihat dan pengajaran kepada masyarakat yang menyandarkan nilai-nilai positif dan moral yang baik kepada masyarakat. Kandungan nilai-nilai dalam kartun ini memperlihatkan isu sosial pemuda dan pemudi yang berlaku sejak era tahun 60-an hingga kini.SIGNS, OBJECTS, AND INTERPRETANTS WITHIN JAMDIN BUYONG’S EDITORIAL CARTOONSThis study aims to analyse social issues contained in Jamdin Buyong's editorial cartoons, published in the Sabah Times newspaper in 1967, in details. This study employed a descriptive qualitative approach. Data were mainly collected from three sources, namely primary, secondary, and oral sources by using documentation techniques. The primary sourceswereJamdin Buyong's editorial cartoons while the secondarycamefrom newspapers, history books, journals, dissertations and so on. Lastly, the oral sources were obtained from reviewers. The results of this study indicated that cartoonswhich were made to containportrayalsor symbolswere used by cartoonists to deliver critiqueswhichwere funny, sharp or satirical.This was done to getmessages, advice and lessonsacrossto societiesupholding positive values and decentmorals. The values contained in the cartoons portrayedsocial issues experienced by young men and women since the 1960s era, yet are still relevant nowadays.","PeriodicalId":55711,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Humaniora","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/hum.v24i1.31302","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
TANDA, PENANDA, DAN PETANDA DALAM KARTUN EDITORIAL JAMDIN BUYONG
Penelitian ini bertujuan menganalisis isu sosial dengan lebih terperinci dalam karya kartun editorial Jamdin Buyong yang telah terbit dalam koranSabah Times pada tahun 1967. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam penyelidikan ini, pendekatan kualitatif akan digunakan dalam menganalisis kandungan (content analysis). Pengumpulan data dilakukan berdasarkan 3 sumber yaitu sumber primer, sekunder, dan sumber lisan. Sumber primer dalam penelitian ini adalah kartun editorial Jamdin Buyong. Sumber sekunder diperoleh darisumber-sumber berbentuk koran, buku-buku sejarah, jurnal, disertasi dan sebagainya. Sumber lisan (temubual) disifatkan sebagai sebuah saluran kepada pengkaji. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kajian ini ialah teknik menganalisis dokumen, dan data temubual. Hasil kajian ini membuktikan bahwa penghasilan kartun dalam bentuk representasi atau simbolik digunakan pelukis untuk membuat pernyataan kritikan yang bersifat lucu, tajam atau menyindir. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan, nasihat dan pengajaran kepada masyarakat yang menyandarkan nilai-nilai positif dan moral yang baik kepada masyarakat. Kandungan nilai-nilai dalam kartun ini memperlihatkan isu sosial pemuda dan pemudi yang berlaku sejak era tahun 60-an hingga kini.SIGNS, OBJECTS, AND INTERPRETANTS WITHIN JAMDIN BUYONG’S EDITORIAL CARTOONSThis study aims to analyse social issues contained in Jamdin Buyong's editorial cartoons, published in the Sabah Times newspaper in 1967, in details. This study employed a descriptive qualitative approach. Data were mainly collected from three sources, namely primary, secondary, and oral sources by using documentation techniques. The primary sourceswereJamdin Buyong's editorial cartoons while the secondarycamefrom newspapers, history books, journals, dissertations and so on. Lastly, the oral sources were obtained from reviewers. The results of this study indicated that cartoonswhich were made to containportrayalsor symbolswere used by cartoonists to deliver critiqueswhichwere funny, sharp or satirical.This was done to getmessages, advice and lessonsacrossto societiesupholding positive values and decentmorals. The values contained in the cartoons portrayedsocial issues experienced by young men and women since the 1960s era, yet are still relevant nowadays.