{"title":"在印度尼西亚的10个电子游戏标题中,跨文化感知的背景","authors":"S. H. Yudhanto","doi":"10.33005/gestalt.v4i1.110","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian ini membahas tentang 10 judul video game buatan studio lokal yang terdapat di platform Steam. Ke-10 game menunjukan eksistensi industri game di Indonesia yang mulai menggeliat. Akan tetapi data yang dihimpun dari Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf 90 persen (dari game) yang dimainkan gamer lokal masih berupa game impor, dan persentase hasil penjualan developer lokal masih didominasi oleh penjualan yang berasal dari luar negeri sehingga beberapa IP dari produk lokal tersebut belum bisa menjadi bintang di rumah sendiri, developer-developer seperti Digital Happiness, Mojiken, Toge Production, dan Agate tersebut pun mengetahui dan paham dengan kondisi tersebut sehingga game-game tersebut dirancang penuh agar sesuai dengan selera global tapi dengan sentuhan elemen-elemen lokal sehingga game tersebut merupakan produk hasil dari transcultural karena di kembangkan dengan menggunakan refrerensi dari judul-judul game internasional untuk kemudian dilakukan duplikasi formul duplikasi tersebut mayoritas dari pengembang game Jepang. \nKajian ini meng-analisis persepsi dari “ formula “ tersebut kenapa video game lokal lebih bisa diterima di pasar global lewat Steam. Kajian dengan menggunakan data display yang di kembangkan dalam format tabel yang di komparasi dengan 10 judul game Jepang dengan pendekatan 6 komponen video game yaitu game world, game storyline, characters for video game, music, visuals, quality assurance untuk di lihat seberapa jauh kesamaan antara game Indonesia dan game Jepang yang sudah lahir terlebih dahulu untuk kemudian di narasikan dengan aspek transcultural untuk di tarik kesimpulan. hasil perpaduan keduanya itulah yang akan menjadi konteks kajian dalam video game Indonesia hasil developer lokal.","PeriodicalId":39470,"journal":{"name":"Gestalt","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Konteks Persepsi Transcultural Dalam 10 Judul Video Game Di Indonesia\",\"authors\":\"S. H. Yudhanto\",\"doi\":\"10.33005/gestalt.v4i1.110\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kajian ini membahas tentang 10 judul video game buatan studio lokal yang terdapat di platform Steam. Ke-10 game menunjukan eksistensi industri game di Indonesia yang mulai menggeliat. Akan tetapi data yang dihimpun dari Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf 90 persen (dari game) yang dimainkan gamer lokal masih berupa game impor, dan persentase hasil penjualan developer lokal masih didominasi oleh penjualan yang berasal dari luar negeri sehingga beberapa IP dari produk lokal tersebut belum bisa menjadi bintang di rumah sendiri, developer-developer seperti Digital Happiness, Mojiken, Toge Production, dan Agate tersebut pun mengetahui dan paham dengan kondisi tersebut sehingga game-game tersebut dirancang penuh agar sesuai dengan selera global tapi dengan sentuhan elemen-elemen lokal sehingga game tersebut merupakan produk hasil dari transcultural karena di kembangkan dengan menggunakan refrerensi dari judul-judul game internasional untuk kemudian dilakukan duplikasi formul duplikasi tersebut mayoritas dari pengembang game Jepang. \\nKajian ini meng-analisis persepsi dari “ formula “ tersebut kenapa video game lokal lebih bisa diterima di pasar global lewat Steam. Kajian dengan menggunakan data display yang di kembangkan dalam format tabel yang di komparasi dengan 10 judul game Jepang dengan pendekatan 6 komponen video game yaitu game world, game storyline, characters for video game, music, visuals, quality assurance untuk di lihat seberapa jauh kesamaan antara game Indonesia dan game Jepang yang sudah lahir terlebih dahulu untuk kemudian di narasikan dengan aspek transcultural untuk di tarik kesimpulan. hasil perpaduan keduanya itulah yang akan menjadi konteks kajian dalam video game Indonesia hasil developer lokal.\",\"PeriodicalId\":39470,\"journal\":{\"name\":\"Gestalt\",\"volume\":\"55 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Gestalt\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33005/gestalt.v4i1.110\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q4\",\"JCRName\":\"Psychology\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Gestalt","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33005/gestalt.v4i1.110","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"Psychology","Score":null,"Total":0}
Konteks Persepsi Transcultural Dalam 10 Judul Video Game Di Indonesia
Kajian ini membahas tentang 10 judul video game buatan studio lokal yang terdapat di platform Steam. Ke-10 game menunjukan eksistensi industri game di Indonesia yang mulai menggeliat. Akan tetapi data yang dihimpun dari Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf 90 persen (dari game) yang dimainkan gamer lokal masih berupa game impor, dan persentase hasil penjualan developer lokal masih didominasi oleh penjualan yang berasal dari luar negeri sehingga beberapa IP dari produk lokal tersebut belum bisa menjadi bintang di rumah sendiri, developer-developer seperti Digital Happiness, Mojiken, Toge Production, dan Agate tersebut pun mengetahui dan paham dengan kondisi tersebut sehingga game-game tersebut dirancang penuh agar sesuai dengan selera global tapi dengan sentuhan elemen-elemen lokal sehingga game tersebut merupakan produk hasil dari transcultural karena di kembangkan dengan menggunakan refrerensi dari judul-judul game internasional untuk kemudian dilakukan duplikasi formul duplikasi tersebut mayoritas dari pengembang game Jepang.
Kajian ini meng-analisis persepsi dari “ formula “ tersebut kenapa video game lokal lebih bisa diterima di pasar global lewat Steam. Kajian dengan menggunakan data display yang di kembangkan dalam format tabel yang di komparasi dengan 10 judul game Jepang dengan pendekatan 6 komponen video game yaitu game world, game storyline, characters for video game, music, visuals, quality assurance untuk di lihat seberapa jauh kesamaan antara game Indonesia dan game Jepang yang sudah lahir terlebih dahulu untuk kemudian di narasikan dengan aspek transcultural untuk di tarik kesimpulan. hasil perpaduan keduanya itulah yang akan menjadi konteks kajian dalam video game Indonesia hasil developer lokal.