Penentuan Strategi Pemenuhan Permintaan dan Perbaikan Tata Letak Produk di Gudang (Studi Kasus Toko X)

Pemenuhan permintaan konsumen merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan oleh sebuah perusahaan untuk memenangkan persaingan yang semakin kompetitif. Strategi yang tepat dibutuhkan untuk dapat memenuhi tujuan tersebut dan menciptakan total biaya persediaan yang minimum. Di masa pandemik COVID-19 ini, produk kebersihan menjadi produk yang memiliki permintaan yang cukup tinggi sehingga mendorong munculnya toko-toko baru yang menjual produk kebersihan. Salah satunya adalah Toko X yang menjual produk-produk kebersihan, seperti sabun cuci, disinfektan, dan lain-lain. Masalah yang dihadapi yaitu adanya ketidaksesuaian antara besar permintaan konsumen dengan kuantitas produk yang datang. Pada saat ini, Toko X mengendalikan persediaan menggunakan Metode Optional sesuai kebijakan yang diterapkan toko sehingga menyebabkan tingginya biaya simpan. Penelitian ini mengusulkan 2 strategi pengendalian persediaan, dimana pada setiap strategi mempertimbangkan Metode Q, P, dan Optional, serta dipilih metode terbaik berdasarkan total biaya persediaan minimum. Pada strategi pertama, toko memesan semua produk kepada supplier, apabila terdapat kekurangan akan memproduksi sejumlah 50 jerigen. Pada strategi kedua, toko selalu memproduksi 4 jenis produk menggunakan metode EPQ, sedangkan sisanya akan dipesan kepada supplier. Selanjutnya berdasarkan strategi terpilih, diusulkan tata letak produk dalam gudang menggunakan Class-Based Dedicated Storage Policy. Dari hasil yang diperoleh, terpilih strategi 2 dengan metode Q yang menghasilkan penghematan pada biaya simpan dan biaya produksi, walaupun terjadi peningkatan pada biaya pesan dan biaya kekurangan. Penghematan total biaya per 6 bulan yang didapatkan sebesar Rp 3.716.543,35 atau 60,79%. Dengan penerapan tata letak produk usulanmaka produk-produk nampak tertata baik dan rapi, sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengambilan dan penempatannya.