{"title":"PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR PADA RANCANGAN BANGUNAN ISLAMIC CENTER WARUQO AL-BAA'ITS DI KABUPATEN SAMBAS","authors":"Sinthia Mutiara Putri, Theresia Pynkyawati","doi":"10.59970/jas.v14i2.59","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kabupaten Sambas merupakan sebuah kabupaten dengan penganut agama Islam terbanyak di Provinsi Kalimantan Barat. Islamic center memiliki fungsi yang lain yakni bisa sebagai tempat pendidikan agama Islam, sosial, ekonomi, maupun kebudayaan. Mengusung tema arsitektur neo-vernakular yakni salah satu konsep dari aliran postmodern. Neo-vernakular adalah gabungan dari dua konsep yang berbeda yaitu modern dan interpretasi dari arsitektur vernakular. Bangunan Islamic Center di Kabupaten Sambas yakni salah satu bangunan yang cocok menggunakan konsep neo-vernakular dikarenakan adanya budaya tradisional di daerah Kabupaten Sambas yang harus dijaga kelestariannya. Dengan adanya pandemi COVID-19, maka diberlakukannya protokol kesehatan serta adaptasi kebiasaan baru atau new normal. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, di mana diharapkan dapat mendeskripsikan penerapan arsitektur neo-vernakular. Adapun menggunakan ciri-ciri arsitektur neo-vernakular sebagai cara menganalisis studi kasus dan menghasilkan suatu deskripsi yang berhubungan dengan tema yang akan dirancang. Tujuan dari proyek ini adalah menerapkan unsur neo-vernakular pada desainnya dimana menghasilkan bentukan baru/tidak monoton yang diaplikasikan pada bentuk atap kurva linier lancip keatas terinspirasi dari rumah adat Betang dan menginterpretasikan kejadian batu Hajar Aswad yang kainnya diangkat keatas oleh perwakilan suku di Kota Mekkah serta pada fasadnya kental akan unsur vernakularnya yang menyerupai kain songket khas Dayak.","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59970/jas.v14i2.59","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR PADA RANCANGAN BANGUNAN ISLAMIC CENTER WARUQO AL-BAA'ITS DI KABUPATEN SAMBAS
Kabupaten Sambas merupakan sebuah kabupaten dengan penganut agama Islam terbanyak di Provinsi Kalimantan Barat. Islamic center memiliki fungsi yang lain yakni bisa sebagai tempat pendidikan agama Islam, sosial, ekonomi, maupun kebudayaan. Mengusung tema arsitektur neo-vernakular yakni salah satu konsep dari aliran postmodern. Neo-vernakular adalah gabungan dari dua konsep yang berbeda yaitu modern dan interpretasi dari arsitektur vernakular. Bangunan Islamic Center di Kabupaten Sambas yakni salah satu bangunan yang cocok menggunakan konsep neo-vernakular dikarenakan adanya budaya tradisional di daerah Kabupaten Sambas yang harus dijaga kelestariannya. Dengan adanya pandemi COVID-19, maka diberlakukannya protokol kesehatan serta adaptasi kebiasaan baru atau new normal. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, di mana diharapkan dapat mendeskripsikan penerapan arsitektur neo-vernakular. Adapun menggunakan ciri-ciri arsitektur neo-vernakular sebagai cara menganalisis studi kasus dan menghasilkan suatu deskripsi yang berhubungan dengan tema yang akan dirancang. Tujuan dari proyek ini adalah menerapkan unsur neo-vernakular pada desainnya dimana menghasilkan bentukan baru/tidak monoton yang diaplikasikan pada bentuk atap kurva linier lancip keatas terinspirasi dari rumah adat Betang dan menginterpretasikan kejadian batu Hajar Aswad yang kainnya diangkat keatas oleh perwakilan suku di Kota Mekkah serta pada fasadnya kental akan unsur vernakularnya yang menyerupai kain songket khas Dayak.