阿卜杜拉·王统一诗歌的宗教虔诚

E. Prasetyo, Tantan Hermansah
{"title":"阿卜杜拉·王统一诗歌的宗教虔诚","authors":"E. Prasetyo, Tantan Hermansah","doi":"10.22236/komunika.v10i1.10079","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nPenelitian ini ditulis karena untuk menjawab pertanyaan, bagaimana makna religiusitas yang terkandung dalam puisi Penyatuan karya Abdullah Wong jika diteliti dengan perspektif metafora dan simbol hermeneutika Paul Ricoeur? Metafora seperti apa yang terkandung dalam puisi Penyatuan karya Abdullah Wong? Simbol religiusitas apa saja yang terkandung dalam puisi tersebut? Dan sejauh mana hermeneutika Paul Ricoeur dapat membongkar makna religiusitas dalam puisi Penyatuan karya Abdullah Wong? Artikel ini tergolong dalam penelitian kualitatif deskriptif. Fokus penelitian ini pada metafora dan simbol dengan menggunakan perspektif teori hermeneutika Paul Ricoeur (Ricoeur, 1991: 75) pada puisi Penyatuan karya Abdullah Wong. Puisi Penyatuan, karya Abdullah Wong adalah puisi yang bernuansa religi. Puisi tersebut terdapat dalam sebuah novel dengan berjudul “Mada: Sebuah Nama yang Terbalik”. Puisi memiliki perbedaan dengan pusi-puisi lainnya. Selain terdapat dalam sebuah novel, puisi ini juga dijadikan sebuah lagu (kidung) yang bernuansakan etnik jawa. Selain itu, puisi ini menjadi embrio, ide cerita pertunjukan teater oleh salah satu komunitas teater di Jakarta, yaitu Lab Teater Ciputat, dengan judul “Mada”. Hasil penelitian yang didapat adalah makna religiusitas pada puisi Penyatuan dibangun atas wacana, “aku lirik”, manusia sebagai pejalan spiritual yang pada dasarnya adalah makhluk religi. Kesadaran trasendental sebagai seorang pejalan spiritual harus memiliki nilai-nilai religiusitas sebagai wujud pengabdiannya kepada ilahi melalui tugas yang harus dijalani seorang hamba. \n  \nKata Kunci: Religiusitas, Puisi, Metafora, Simbol, Hermeneutika Paul Ricoeur.","PeriodicalId":55749,"journal":{"name":"Komunika","volume":"35 1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Religiusitas Puisi Penyatuan Karya Abdullah Wong\",\"authors\":\"E. Prasetyo, Tantan Hermansah\",\"doi\":\"10.22236/komunika.v10i1.10079\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAK \\nPenelitian ini ditulis karena untuk menjawab pertanyaan, bagaimana makna religiusitas yang terkandung dalam puisi Penyatuan karya Abdullah Wong jika diteliti dengan perspektif metafora dan simbol hermeneutika Paul Ricoeur? Metafora seperti apa yang terkandung dalam puisi Penyatuan karya Abdullah Wong? Simbol religiusitas apa saja yang terkandung dalam puisi tersebut? Dan sejauh mana hermeneutika Paul Ricoeur dapat membongkar makna religiusitas dalam puisi Penyatuan karya Abdullah Wong? Artikel ini tergolong dalam penelitian kualitatif deskriptif. Fokus penelitian ini pada metafora dan simbol dengan menggunakan perspektif teori hermeneutika Paul Ricoeur (Ricoeur, 1991: 75) pada puisi Penyatuan karya Abdullah Wong. Puisi Penyatuan, karya Abdullah Wong adalah puisi yang bernuansa religi. Puisi tersebut terdapat dalam sebuah novel dengan berjudul “Mada: Sebuah Nama yang Terbalik”. Puisi memiliki perbedaan dengan pusi-puisi lainnya. Selain terdapat dalam sebuah novel, puisi ini juga dijadikan sebuah lagu (kidung) yang bernuansakan etnik jawa. Selain itu, puisi ini menjadi embrio, ide cerita pertunjukan teater oleh salah satu komunitas teater di Jakarta, yaitu Lab Teater Ciputat, dengan judul “Mada”. Hasil penelitian yang didapat adalah makna religiusitas pada puisi Penyatuan dibangun atas wacana, “aku lirik”, manusia sebagai pejalan spiritual yang pada dasarnya adalah makhluk religi. Kesadaran trasendental sebagai seorang pejalan spiritual harus memiliki nilai-nilai religiusitas sebagai wujud pengabdiannya kepada ilahi melalui tugas yang harus dijalani seorang hamba. \\n  \\nKata Kunci: Religiusitas, Puisi, Metafora, Simbol, Hermeneutika Paul Ricoeur.\",\"PeriodicalId\":55749,\"journal\":{\"name\":\"Komunika\",\"volume\":\"35 1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Komunika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22236/komunika.v10i1.10079\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Komunika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22236/komunika.v10i1.10079","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

本研究的摘要是为了回答这个问题,阿卜杜拉·王(Abdullah Wong)的《统一诗歌》中宗教的意义是如何体现的?阿卜杜拉·王的统一诗歌中有什么隐喻?这首诗中有什么宗教符号?解释学保罗·里科在多大程度上揭露了阿卜杜拉·王诗歌的宗教意义?本文属于描述性质的研究。这项研究的重点是隐喻和符号,它借鉴了阿卜杜拉·王(Abdullah Wong)的《统一诗歌》(Ricoeur, 1991: 75)理论的观点。阿卜杜拉·王的《统一诗歌》是一首宗教诗歌。这首诗出现在一本小说中,名为《土地:一个颠倒的名字》。诗歌和其他诗歌有区别。除了在小说中发现的诗歌外,它还被制成一首以爪哇民族为基础的歌曲。此外,这首诗已经变成了首胚胎,由雅加达的一个社区剧院,Ciputat剧院实验室,标题为“Mada”。研究得出的结论是,统一诗歌的宗教意义建立在“我是抒情”这句话上,人类作为一种精神漫步者,本质上是一种宗教生物。作为一个精神行者,传统的宗教观念必须有宗教价值,作为一种对神的奉献,通过仆人的职责。关键词:宗教、诗歌、隐喻、符号、解释学、保罗·里科。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Religiusitas Puisi Penyatuan Karya Abdullah Wong
ABSTRAK Penelitian ini ditulis karena untuk menjawab pertanyaan, bagaimana makna religiusitas yang terkandung dalam puisi Penyatuan karya Abdullah Wong jika diteliti dengan perspektif metafora dan simbol hermeneutika Paul Ricoeur? Metafora seperti apa yang terkandung dalam puisi Penyatuan karya Abdullah Wong? Simbol religiusitas apa saja yang terkandung dalam puisi tersebut? Dan sejauh mana hermeneutika Paul Ricoeur dapat membongkar makna religiusitas dalam puisi Penyatuan karya Abdullah Wong? Artikel ini tergolong dalam penelitian kualitatif deskriptif. Fokus penelitian ini pada metafora dan simbol dengan menggunakan perspektif teori hermeneutika Paul Ricoeur (Ricoeur, 1991: 75) pada puisi Penyatuan karya Abdullah Wong. Puisi Penyatuan, karya Abdullah Wong adalah puisi yang bernuansa religi. Puisi tersebut terdapat dalam sebuah novel dengan berjudul “Mada: Sebuah Nama yang Terbalik”. Puisi memiliki perbedaan dengan pusi-puisi lainnya. Selain terdapat dalam sebuah novel, puisi ini juga dijadikan sebuah lagu (kidung) yang bernuansakan etnik jawa. Selain itu, puisi ini menjadi embrio, ide cerita pertunjukan teater oleh salah satu komunitas teater di Jakarta, yaitu Lab Teater Ciputat, dengan judul “Mada”. Hasil penelitian yang didapat adalah makna religiusitas pada puisi Penyatuan dibangun atas wacana, “aku lirik”, manusia sebagai pejalan spiritual yang pada dasarnya adalah makhluk religi. Kesadaran trasendental sebagai seorang pejalan spiritual harus memiliki nilai-nilai religiusitas sebagai wujud pengabdiannya kepada ilahi melalui tugas yang harus dijalani seorang hamba.   Kata Kunci: Religiusitas, Puisi, Metafora, Simbol, Hermeneutika Paul Ricoeur.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
4
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信