{"title":"Model Collaborative Governance dalam Pembangunan Pariwisata Alam di Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu","authors":"Herwin Sagita Bela, Alip Susilowati Utama","doi":"10.36982/jpg.v7i4.2461","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini didasari oleh sebuah permasalahan sosial yang terjadi di Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu setelah beroperasinya secara komersial perusahaan BUMN yaitu PT. Pertamina Geotermal Energy (PGE). Oleh karena itu pemerintah desa, karang taruna dan Badan Usaha Milik Desa menjadikan desa mereka menjadi desa wisata dengan menjual keindahan alam dan wisata sungai seperti arung jeram dan river tubing tentunya dengan melibatkan perusahan PGE. Maka rumusan masalah penelitian ini bagaimana model collaborative governance dalam pembangunan pariwisata alam di Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering ulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan penerapan triangulasi data sehingga didapatkan data yang valid. Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa model collaborative Governance dalam pembangunan pariwisata alam di Kecamatan Ulu Ogan menggunakan model gabungan antara model collaborative governance Ansell & Gash dan Ratner. Adapun model collaborative governance ini lebih menekankan pada proses diskusi dalam memetakan hambatan dan peluang untuk terselenggaranya kegiatan kolaborasi. Dengan identifikasi hambatan, akan diketahui langkah-langkah alternatif untuk mengatasi hambatan tersebut dengan demikian akan lebih mudah dalam menyamakan persepsi dari tujuan kolaborasi yang hendak dicapai dan membangun komitmen serta mempertahankan kepercayaan yang sudah ada dan mampu menjadikan kegiatan kolaborasi dilaksanakan secara berkelanjutan.","PeriodicalId":55825,"journal":{"name":"JPPUMA Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA Journal of Governance and Political Social UMA","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPPUMA Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA Journal of Governance and Political Social UMA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36982/jpg.v7i4.2461","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Model Collaborative Governance dalam Pembangunan Pariwisata Alam di Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Penelitian ini didasari oleh sebuah permasalahan sosial yang terjadi di Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu setelah beroperasinya secara komersial perusahaan BUMN yaitu PT. Pertamina Geotermal Energy (PGE). Oleh karena itu pemerintah desa, karang taruna dan Badan Usaha Milik Desa menjadikan desa mereka menjadi desa wisata dengan menjual keindahan alam dan wisata sungai seperti arung jeram dan river tubing tentunya dengan melibatkan perusahan PGE. Maka rumusan masalah penelitian ini bagaimana model collaborative governance dalam pembangunan pariwisata alam di Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering ulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan penerapan triangulasi data sehingga didapatkan data yang valid. Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa model collaborative Governance dalam pembangunan pariwisata alam di Kecamatan Ulu Ogan menggunakan model gabungan antara model collaborative governance Ansell & Gash dan Ratner. Adapun model collaborative governance ini lebih menekankan pada proses diskusi dalam memetakan hambatan dan peluang untuk terselenggaranya kegiatan kolaborasi. Dengan identifikasi hambatan, akan diketahui langkah-langkah alternatif untuk mengatasi hambatan tersebut dengan demikian akan lebih mudah dalam menyamakan persepsi dari tujuan kolaborasi yang hendak dicapai dan membangun komitmen serta mempertahankan kepercayaan yang sudah ada dan mampu menjadikan kegiatan kolaborasi dilaksanakan secara berkelanjutan.