{"title":"建设包容性教育:土著社区教育","authors":"Sugih Biantoro, B. Setiawan","doi":"10.24832/jk.v16i2.360","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang menaungi kebutuhan anak tanpa memandang kondisi fisik, sosial, dan budaya. Salah satu di antaranya adalah pendidikan inklusif bagi anak-anak masyarakat adat, yang mayoritas dari mereka hidup di daerah yang sulit diakses. Selama ini, beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) telah terlibat dalam keberlangsungan pendidikan bagi masyarakat adat, begitu juga dengan kehadiran pemerintah, walau masih terbatas. Tujuan dari kajian ini adalah untuk melihat potret model pendidikan masyarakat adat yang berlangsung di Indonesia dan keterlibatan aktor-aktor LSM dalam menjalankan pendidikan masyarakat adat tersebut. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, di mana pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, wawancara, dan observasi di lapangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat empat model pendidikan pada masyarakat adat di Indonesia, yakni: konservatif, transformasi, integrasi, dan komplemen. Dalam hal ini para sukarelawan LSM berperan penting untuk mengarahkan paradigma pendidikan yang dibangun sesuai dengan karakteristik geografis, sosial, dan budaya di daerah masing-masing. Untuk itu, pendidikan masyarakat adat sudah seharusnya diperlakukan secara kontekstual dengan mempertimbangkan karakteristik-karakteristik tersebut.","PeriodicalId":31479,"journal":{"name":"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"MEMBANGUN PENDIDIKAN INKLUSIF: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL MASYARAKAT ADAT DI INDONESIA\",\"authors\":\"Sugih Biantoro, B. Setiawan\",\"doi\":\"10.24832/jk.v16i2.360\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang menaungi kebutuhan anak tanpa memandang kondisi fisik, sosial, dan budaya. Salah satu di antaranya adalah pendidikan inklusif bagi anak-anak masyarakat adat, yang mayoritas dari mereka hidup di daerah yang sulit diakses. Selama ini, beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) telah terlibat dalam keberlangsungan pendidikan bagi masyarakat adat, begitu juga dengan kehadiran pemerintah, walau masih terbatas. Tujuan dari kajian ini adalah untuk melihat potret model pendidikan masyarakat adat yang berlangsung di Indonesia dan keterlibatan aktor-aktor LSM dalam menjalankan pendidikan masyarakat adat tersebut. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, di mana pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, wawancara, dan observasi di lapangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat empat model pendidikan pada masyarakat adat di Indonesia, yakni: konservatif, transformasi, integrasi, dan komplemen. Dalam hal ini para sukarelawan LSM berperan penting untuk mengarahkan paradigma pendidikan yang dibangun sesuai dengan karakteristik geografis, sosial, dan budaya di daerah masing-masing. Untuk itu, pendidikan masyarakat adat sudah seharusnya diperlakukan secara kontekstual dengan mempertimbangkan karakteristik-karakteristik tersebut.\",\"PeriodicalId\":31479,\"journal\":{\"name\":\"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam\",\"volume\":\"49 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24832/jk.v16i2.360\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/jk.v16i2.360","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MEMBANGUN PENDIDIKAN INKLUSIF: PENDIDIKAN KONTEKSTUAL MASYARAKAT ADAT DI INDONESIA
Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang menaungi kebutuhan anak tanpa memandang kondisi fisik, sosial, dan budaya. Salah satu di antaranya adalah pendidikan inklusif bagi anak-anak masyarakat adat, yang mayoritas dari mereka hidup di daerah yang sulit diakses. Selama ini, beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) telah terlibat dalam keberlangsungan pendidikan bagi masyarakat adat, begitu juga dengan kehadiran pemerintah, walau masih terbatas. Tujuan dari kajian ini adalah untuk melihat potret model pendidikan masyarakat adat yang berlangsung di Indonesia dan keterlibatan aktor-aktor LSM dalam menjalankan pendidikan masyarakat adat tersebut. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, di mana pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, wawancara, dan observasi di lapangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat empat model pendidikan pada masyarakat adat di Indonesia, yakni: konservatif, transformasi, integrasi, dan komplemen. Dalam hal ini para sukarelawan LSM berperan penting untuk mengarahkan paradigma pendidikan yang dibangun sesuai dengan karakteristik geografis, sosial, dan budaya di daerah masing-masing. Untuk itu, pendidikan masyarakat adat sudah seharusnya diperlakukan secara kontekstual dengan mempertimbangkan karakteristik-karakteristik tersebut.