{"title":"Hubungan Antara Curah Hujan dan Temperatur dengan Malaria di Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tenggara Timur - Indonesia","authors":"Fridolina Mau","doi":"10.22435/BPK.V46I2.309","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract The occurrence of malaria is closely related to enviromental and climatic conditions naturally. The aim of the study was to assess relationship between malaria and rainfall and temperature that can be used in strategy of a suitable malaria control in the area, towards the elimination of malaria in 2030. The study was a descriptive research using secondary data of rainfall and temperature from Meteorology and Geophysics Board of Tambolaka airport, and data of malaria cases periode 2014-2016 from District Health Office of Southwest Sumba. Monthly data of malaria cases, rainfall and temperature variables was analysed using SPSS 17v. Pearson correlation analysis was used to determine the strength of the relationship between weather and temperature with malaria cases (P. falciparum, P. vivax, and mixed infection). The results showed that there was no significantly correlation between malaria cases with rainfall and temperature (P> 0,05). The statistic analysis between P. falciparum infection and rainfall was significant (P <0,05) however no significant correlation between P.vivax infection with rainfall (P> 0,05). Conclusions, there was a significant relationship between P. falciparum infection and rainfall, While P. vivax infection and mixed infection were not significantly related to rainfall or temperature. P.falciparum infection and mixed infections are high in the late and early rainy seasons.Keywords : malaria, rainfall, temperature, Southwest Sumba, East Nusa Tenggara \nAbstrak Terjadinya penyakit malaria umumnya sangat erat kaitannya secara alami dengan lingkungan dan kondisi iklim. Tujuan analisis data ini untuk memberikan informasi hubungan kejadian malaria dengan curah hujan dan temperatur untuk strategi pengendalian malaria yang tepat sasaran di daerah ini menuju eliminasi malaria tahun 2030. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data sekunder berupa data curah hujan dan temperatur dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandar Udara Tambolaka, serta data kasus malaria tahun 2014-2016 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya. Data kasus malaria bulanan dan variabel curah hujan dianalisis menggunakan SPSS 17v. Uji korelasi Pearson dilakukan untuk menguji kekuatan hubungan antara variabel cuaca dengan kasus malaria (P. falciparum, P. vivax dan infeksi campur). Hasil uji statistik menunjukkan, tidak ada hubungan yang signifikan antara kasus malaria dengan curah hujan dan temperatur (P>0,05). Uji statistik antara infeksi Plasmodium falciparum dan curah hujan menunjukkan hubungan yang signifikan (P<0,05) namun antara infeksi P.vivax dengan curah hujan tidak ada hubungan yang signifikan (P>0,05). Disimpulkan, terdapat hubungan yang signifikan antara infeksi P.falciparum dengan curah hujan, sedangkan infeksi P.vivax dan infeksi campur tidak ada hubungan yang signifikan dengan curah hujan maupun temperatur. Infeksi P.falciparum dan infeksi campur berangsur tinggi pada akhir dan awal musim hujan. Kata kunci : malaria, curah hujan, temperatur, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur","PeriodicalId":41475,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Kesehatan","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2018-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/BPK.V46I2.309","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
疟疾的发生自然与环境和气候条件密切相关。这项研究的目的是评估疟疾与降雨和温度之间的关系,这些关系可以用于该地区适当的疟疾控制战略,以期在2030年消除疟疾。该研究是一项描述性研究,使用了坦博拉卡机场气象和地球物理委员会的降雨和温度二手数据,以及松巴西南部地区卫生办事处2014-2016年的疟疾病例数据。采用SPSS 17v软件对疟疾病例、降雨和温度变量的月度数据进行分析。Pearson相关分析用于确定天气和温度与疟疾病例(恶性疟原虫、间日疟原虫和混合感染)之间的关系强度。结果显示,疟疾病例与降雨量、气温无显著相关性(P> 0.05)。恶性疟原虫感染与降雨之间的差异有统计学意义(P < 0.05)。结论恶性疟原虫感染与降雨量有显著相关性,间日疟原虫感染和混合感染与降雨量和气温无显著相关性。恶性疟原虫感染和混合感染在雨季后期和早期较高。关键词:疟疾,降雨,温度,西南松巴,东努沙登加拉abstract: Terjadinya penyakit疟疾umumnya sangat erat kaitannya secara alami dengan lingkungan dan kondisi iklim图集分析数据ini untuk成员信息,hubungan kejdian疟疾,dengan curan, hujan dan温度,untuk战略,pengendalian疟疾,yang, tepat, sasaran, didierah, menuji,消除疟疾,到2030年。不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹。数据来源:bulanan danvariable cura hujan dianalicmenggunakan SPSS 17v。乌吉·科雷拉斯,迪拉库坎,孟古吉,克库塔,胡邦根,安塔,变异的登革热,登革热,疟疾(恶性疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫)。哈苏吉统计menunjukkan, tidak ada hubungan yang,意义重大,antara kasus疟疾,dengan curan hujan dan温度(P> 0.05)。乌济统计:恶性疟原虫与恶性疟原虫的关系有统计学意义(p < 0.05)。间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫,间日疟原虫。恶性疟原虫的来源:印度,印度,印度,印度和印度。Kata kunci:疟疾,curah hujan,温度,Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur
Hubungan Antara Curah Hujan dan Temperatur dengan Malaria di Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tenggara Timur - Indonesia
Abstract The occurrence of malaria is closely related to enviromental and climatic conditions naturally. The aim of the study was to assess relationship between malaria and rainfall and temperature that can be used in strategy of a suitable malaria control in the area, towards the elimination of malaria in 2030. The study was a descriptive research using secondary data of rainfall and temperature from Meteorology and Geophysics Board of Tambolaka airport, and data of malaria cases periode 2014-2016 from District Health Office of Southwest Sumba. Monthly data of malaria cases, rainfall and temperature variables was analysed using SPSS 17v. Pearson correlation analysis was used to determine the strength of the relationship between weather and temperature with malaria cases (P. falciparum, P. vivax, and mixed infection). The results showed that there was no significantly correlation between malaria cases with rainfall and temperature (P> 0,05). The statistic analysis between P. falciparum infection and rainfall was significant (P <0,05) however no significant correlation between P.vivax infection with rainfall (P> 0,05). Conclusions, there was a significant relationship between P. falciparum infection and rainfall, While P. vivax infection and mixed infection were not significantly related to rainfall or temperature. P.falciparum infection and mixed infections are high in the late and early rainy seasons.Keywords : malaria, rainfall, temperature, Southwest Sumba, East Nusa Tenggara
Abstrak Terjadinya penyakit malaria umumnya sangat erat kaitannya secara alami dengan lingkungan dan kondisi iklim. Tujuan analisis data ini untuk memberikan informasi hubungan kejadian malaria dengan curah hujan dan temperatur untuk strategi pengendalian malaria yang tepat sasaran di daerah ini menuju eliminasi malaria tahun 2030. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data sekunder berupa data curah hujan dan temperatur dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandar Udara Tambolaka, serta data kasus malaria tahun 2014-2016 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya. Data kasus malaria bulanan dan variabel curah hujan dianalisis menggunakan SPSS 17v. Uji korelasi Pearson dilakukan untuk menguji kekuatan hubungan antara variabel cuaca dengan kasus malaria (P. falciparum, P. vivax dan infeksi campur). Hasil uji statistik menunjukkan, tidak ada hubungan yang signifikan antara kasus malaria dengan curah hujan dan temperatur (P>0,05). Uji statistik antara infeksi Plasmodium falciparum dan curah hujan menunjukkan hubungan yang signifikan (P<0,05) namun antara infeksi P.vivax dengan curah hujan tidak ada hubungan yang signifikan (P>0,05). Disimpulkan, terdapat hubungan yang signifikan antara infeksi P.falciparum dengan curah hujan, sedangkan infeksi P.vivax dan infeksi campur tidak ada hubungan yang signifikan dengan curah hujan maupun temperatur. Infeksi P.falciparum dan infeksi campur berangsur tinggi pada akhir dan awal musim hujan. Kata kunci : malaria, curah hujan, temperatur, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur