Dyan Agung Marwan, Eko Haryono, A. Pitoyo, Tjahyo Nugroho Adji, Gifari Shadad Ramadhan
{"title":"冈吉丁区Sumurup河的质量和质量状况分析","authors":"Dyan Agung Marwan, Eko Haryono, A. Pitoyo, Tjahyo Nugroho Adji, Gifari Shadad Ramadhan","doi":"10.55981/jtl.2023.989","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nGunung Kidul Regency is an area that has a karst ecosystem known as Karst Gunungsewu. The landscape caused this land to struggle with water scarcity due to its barren surface. One of the water recharge areas here is known as the Sumurup River. The river is called the allogenic recharge of Karst Gunungsewu. This river that passes through the settlement area and the city’s center has a bigger contamination potential due to its lack of filtration process by soil and rock, unlike non-karst areas. This research was conducted by taking samples in the field and then measuring its quality, followed by comparing the result to the Special Region of Yogyakarta Government Regulation No. 20 Year 2008, then scoring it with Storage and Retrieval (STORET) method. The result is that there has been pollution in Sumurup River by a concentration of phosphate parameters at 2.58 mg/l at location A-2. The highest sulfate parameter was 27 mg/l at A-4 location. The highest nitrate parameter was 18.4 mg/l at location A-2. The highest chloride parameter was 32.4 mg/l at monitoring point A-1. The highest count for total coliform was 16×109 MPN/100 ml at location A-2. In addition, The STORET score indicates that the quality status of all points is moderately polluted.\nABSTRAK\nKabupaten Gunung Kidul merupakan kawasan yang memiliki ekosistem karst yang dikenal sebagai Karst Gunungsewu. Kondisi geografis yang demikian menyebabkan kawasan ini sering dilanda kekurangan air karena kondisi permukaannya yang tandus. Salah satu imbuhan air pada kawasan ini adalah Sungai Sumurup. Sungai Sumurup yang merupakan imbuhan alogenik karst Gunungsewu. Letak sungai yang melewati pemukiman dan pusat Kota Wonosari ini memiliki potensi tercemar lebih besar akibat tidak adanya proses penyaringan (filtrasi) oleh tanah dan rongga batuan sebagaimana yang terjadi pada kawasan non-karst. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel pada Sungai Sumurup untuk kemudian diuji kualitas airnya lalu dibandingkan dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 20 tahun 2008 dan dilakukan penilaian menggunakan metode STORET. Hasil dari penelitian ini adalah telah terjadi pencemaran Sungai Sumurup dilihat dari konsentrasi parameter fosfat sebesar 2,58 mg/l pada lokasi A-2. Parameter tertinggi sulfat sebesar 27 mg/l pada lokasi A-4. Parameter tertinggi nitrat sebesar 18,4 mg/l pada lokasi A-2 . Parameter tertinggi klorida sebesar 32,4 mg/l pada lokasi A-1. Parameter tertinggi total coliform sebesar 16×109 MPN/100 ml pada titik sampling A-2. Selain itu, dari penilaian menggunakan metode STORET, status mutu pada semua titik yaitu cemar sedang.","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Kualitas dan Status Mutu Air di Sungai Sumurup, Kabupaten Gunungkidul\",\"authors\":\"Dyan Agung Marwan, Eko Haryono, A. Pitoyo, Tjahyo Nugroho Adji, Gifari Shadad Ramadhan\",\"doi\":\"10.55981/jtl.2023.989\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT \\nGunung Kidul Regency is an area that has a karst ecosystem known as Karst Gunungsewu. The landscape caused this land to struggle with water scarcity due to its barren surface. One of the water recharge areas here is known as the Sumurup River. The river is called the allogenic recharge of Karst Gunungsewu. This river that passes through the settlement area and the city’s center has a bigger contamination potential due to its lack of filtration process by soil and rock, unlike non-karst areas. This research was conducted by taking samples in the field and then measuring its quality, followed by comparing the result to the Special Region of Yogyakarta Government Regulation No. 20 Year 2008, then scoring it with Storage and Retrieval (STORET) method. The result is that there has been pollution in Sumurup River by a concentration of phosphate parameters at 2.58 mg/l at location A-2. The highest sulfate parameter was 27 mg/l at A-4 location. The highest nitrate parameter was 18.4 mg/l at location A-2. The highest chloride parameter was 32.4 mg/l at monitoring point A-1. The highest count for total coliform was 16×109 MPN/100 ml at location A-2. In addition, The STORET score indicates that the quality status of all points is moderately polluted.\\nABSTRAK\\nKabupaten Gunung Kidul merupakan kawasan yang memiliki ekosistem karst yang dikenal sebagai Karst Gunungsewu. Kondisi geografis yang demikian menyebabkan kawasan ini sering dilanda kekurangan air karena kondisi permukaannya yang tandus. Salah satu imbuhan air pada kawasan ini adalah Sungai Sumurup. Sungai Sumurup yang merupakan imbuhan alogenik karst Gunungsewu. Letak sungai yang melewati pemukiman dan pusat Kota Wonosari ini memiliki potensi tercemar lebih besar akibat tidak adanya proses penyaringan (filtrasi) oleh tanah dan rongga batuan sebagaimana yang terjadi pada kawasan non-karst. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel pada Sungai Sumurup untuk kemudian diuji kualitas airnya lalu dibandingkan dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 20 tahun 2008 dan dilakukan penilaian menggunakan metode STORET. Hasil dari penelitian ini adalah telah terjadi pencemaran Sungai Sumurup dilihat dari konsentrasi parameter fosfat sebesar 2,58 mg/l pada lokasi A-2. Parameter tertinggi sulfat sebesar 27 mg/l pada lokasi A-4. Parameter tertinggi nitrat sebesar 18,4 mg/l pada lokasi A-2 . Parameter tertinggi klorida sebesar 32,4 mg/l pada lokasi A-1. Parameter tertinggi total coliform sebesar 16×109 MPN/100 ml pada titik sampling A-2. Selain itu, dari penilaian menggunakan metode STORET, status mutu pada semua titik yaitu cemar sedang.\",\"PeriodicalId\":31853,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan\",\"volume\":\"9 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.989\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.989","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
古农基都县是一个具有喀斯特生态系统的地区,被称为喀斯特古农世武。这片土地由于其贫瘠的表面而与缺水作斗争。这里的一个水源补给区被称为Sumurup河。这条河被称为喀斯特Gunungsewu异体补给河。与非喀斯特地区不同,这条河流穿过定居区和城市中心,由于缺乏土壤和岩石的过滤过程,因此污染的可能性更大。本研究通过实地取样,然后测量其质量,然后将结果与日惹特区政府2008年第20号条例进行比较,然后使用存储和检索(STORET)方法进行评分。结果是,在a -2位置,苏木鲁普河的磷酸盐浓度参数为2.58毫克/升。A-4位置的最高硫酸盐参数为27 mg/l。A-2处硝酸盐参数最高,为18.4 mg/l。监测点A-1氯化物参数最高为32.4 mg/l。总大肠菌群在A-2位置的最高计数为16×109 MPN/100 ml。此外,STORET得分表明各点的质量状态为中度污染。摘要:kabupaten Gunung Kidul merupakan kawasan yang memiliki ekosystem岩溶yang dikenal sebagai岩溶Gunungsewu。Kondisi geografis yang demikian menyebabkan kawasan ini services dilanda kekurangan air karena Kondisi permukaannya yang tandus。Salah satu imbuhan air pada kawasan ini adalah Sungai Sumurup。Sungai Sumurup yang merupakan imbuhan alogenik karst Gunungsewu。Letak sungai yang melewati pemukiman dan pusat Kota Wonosari ini memiliki potenar tercemar lebih besar akibat tidak adanya propropenyaringan (filtrasi) oleh tanah dan rongga batuan sebagaimana yang terjadi pada kawasan non-karst。Penelitian dilakukan dengan mengambian样品,pada Sungai Sumurup untuk kemudian diuji kualitas airnya lalu dibandingkan dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa日惹20月20日,2008年,丹dilakukan penaian menggunakan方法。Hasil dari penelitian ini adalah telah terjadi pencemaran Sungai Sumurup dilihat dari konsentrasi参数fosfat sebesar 2,58 mg/l paada lokasi A-2。参数:磺胺脂含量:27mg /l。参数:硝酸油脂18,4 mg/l paada -2。参数tertinggi klorida sebesar 32,4 mg/l pada lokasi A-1。参数tertinggi总大肠菌群油脂16×109 MPN/100 ml帕提克样品A-2。Selain itu, dari penaian menggunakan方法STORET,状态mutu pata semua titik yitu cemar sedang。
Analisis Kualitas dan Status Mutu Air di Sungai Sumurup, Kabupaten Gunungkidul
ABSTRACT
Gunung Kidul Regency is an area that has a karst ecosystem known as Karst Gunungsewu. The landscape caused this land to struggle with water scarcity due to its barren surface. One of the water recharge areas here is known as the Sumurup River. The river is called the allogenic recharge of Karst Gunungsewu. This river that passes through the settlement area and the city’s center has a bigger contamination potential due to its lack of filtration process by soil and rock, unlike non-karst areas. This research was conducted by taking samples in the field and then measuring its quality, followed by comparing the result to the Special Region of Yogyakarta Government Regulation No. 20 Year 2008, then scoring it with Storage and Retrieval (STORET) method. The result is that there has been pollution in Sumurup River by a concentration of phosphate parameters at 2.58 mg/l at location A-2. The highest sulfate parameter was 27 mg/l at A-4 location. The highest nitrate parameter was 18.4 mg/l at location A-2. The highest chloride parameter was 32.4 mg/l at monitoring point A-1. The highest count for total coliform was 16×109 MPN/100 ml at location A-2. In addition, The STORET score indicates that the quality status of all points is moderately polluted.
ABSTRAK
Kabupaten Gunung Kidul merupakan kawasan yang memiliki ekosistem karst yang dikenal sebagai Karst Gunungsewu. Kondisi geografis yang demikian menyebabkan kawasan ini sering dilanda kekurangan air karena kondisi permukaannya yang tandus. Salah satu imbuhan air pada kawasan ini adalah Sungai Sumurup. Sungai Sumurup yang merupakan imbuhan alogenik karst Gunungsewu. Letak sungai yang melewati pemukiman dan pusat Kota Wonosari ini memiliki potensi tercemar lebih besar akibat tidak adanya proses penyaringan (filtrasi) oleh tanah dan rongga batuan sebagaimana yang terjadi pada kawasan non-karst. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel pada Sungai Sumurup untuk kemudian diuji kualitas airnya lalu dibandingkan dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 20 tahun 2008 dan dilakukan penilaian menggunakan metode STORET. Hasil dari penelitian ini adalah telah terjadi pencemaran Sungai Sumurup dilihat dari konsentrasi parameter fosfat sebesar 2,58 mg/l pada lokasi A-2. Parameter tertinggi sulfat sebesar 27 mg/l pada lokasi A-4. Parameter tertinggi nitrat sebesar 18,4 mg/l pada lokasi A-2 . Parameter tertinggi klorida sebesar 32,4 mg/l pada lokasi A-1. Parameter tertinggi total coliform sebesar 16×109 MPN/100 ml pada titik sampling A-2. Selain itu, dari penilaian menggunakan metode STORET, status mutu pada semua titik yaitu cemar sedang.