Tarbawi Pub Date : 2018-07-02 DOI:10.36781/tarbawi.v2i1.2953
Abdussyukur Abdussyukur
{"title":"PENDIDIKAN DINIYAH PASCA PP NOMOR 55 TAHUN 2007 (STUDI ANALISIS PP NO.55 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN AGAMA DAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN)","authors":"Abdussyukur Abdussyukur","doi":"10.36781/tarbawi.v2i1.2953","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Munculnya PP nomor 55 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan yang mengharuskan lembaga pendidikan diniyah yang dalam sejarahnya senantiasa independen dan telah banyak berkontribusi terhadap bangsa dan negara untuk memasukkan kontens mata pelajaran umum dalam sistem pendidikannya. Kekhawatiran bahwa madrasah diniyah akan kehilangan kekhasan dan jati dirinya setelah berlakunya peraturan pemerintah tersebut hendaknya dijawab dengan menyambut baik niat pemerintah tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan madrasah yang masih terkesan statis dan apa adanya. PP tersebut hendaknya dijadikan sebagai pemicu untuk meningkatkan daya saing pendidikan pesantren dan pendidikan diniyah, setara dengan pendidikan lainnya dalam membina putra-putri bangsa, tentu pembacaan terhadap peraturan pemerintah tersebut tidak lantas menghilangkan kekhasan dari kedua lembaga pendidikan tersebut. Dengan terbitnya PP No. 55, setidaknya ada tiga keuntungan yang akan diperoleh madrasah diniyah di pesantren jika sudah terstandar. Pertama, dengan adanya pendidikan diniyah yang terakreditasi, energy pesantren yang mengelola pendidikan formal lebih terfokus sehingga outputnya pun diharapkan bisa lebih berkualitas dari sebelumnya yang lebih menguras energi dan bahkan mungkin dana. Kedua, dalam rangka juga untuk mengakomodasi kepentingan santri pada masa mendatang, suatu saat para santri membutuhkan ijazah formal. Sehingga standarisasi madrasah diniyah menjadi sebuah keniscayaan, sehingga nanti alumninya bisa diterima di dunia kerja. Ketiga, sebagai upaya untuk mengembalikan pesantren ke fungsi semula, di masa lalu pesantren lebih banyak mengajarkan ilmu pengetahuan agama dibandingkan pengetahuan umum.","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarbawi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36781/tarbawi.v2i1.2953","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

摘要

PP 55是关于宗教教育和宗教教育的,该教育要求企业教育机构在其历史上一直是独立的,为国家和国家在教育体系中引入共同主题作出了很大贡献。担心印度国立伊斯兰学校的政策实施后,将失去其独特性和身份,应得到良好的回应,以改善目前被视为静态和真实的伊斯兰学校教育的质量。PP应该被认为是促进寄宿学校教育和企业教育能力的催化剂,与建立国家儿女的其他教育一样,当然,阅读政府法规并没有消除这两种教育制度的独特性。以升为第55号,如果学校达到标准,这将在公立学校获得至少三种优势。首先,通过认证的企业教育,管理正规教育的能源寄宿学校的重点更加集中,预计它的出勤率将比以往任何时候都高,这可能会消耗更多的能源,甚至是资金。第二,为了满足santri在未来的利益,santri有时需要大学文凭。这样伊斯兰学校的标准化就成为了必经之路,这样他的校友就可以在工作中被接受。第三,为了使寄宿学校恢复原来的功能,在过去,宗教科学的教学比公共知识多得多。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PENDIDIKAN DINIYAH PASCA PP NOMOR 55 TAHUN 2007 (STUDI ANALISIS PP NO.55 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN AGAMA DAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN)
Munculnya PP nomor 55 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan yang mengharuskan lembaga pendidikan diniyah yang dalam sejarahnya senantiasa independen dan telah banyak berkontribusi terhadap bangsa dan negara untuk memasukkan kontens mata pelajaran umum dalam sistem pendidikannya. Kekhawatiran bahwa madrasah diniyah akan kehilangan kekhasan dan jati dirinya setelah berlakunya peraturan pemerintah tersebut hendaknya dijawab dengan menyambut baik niat pemerintah tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan madrasah yang masih terkesan statis dan apa adanya. PP tersebut hendaknya dijadikan sebagai pemicu untuk meningkatkan daya saing pendidikan pesantren dan pendidikan diniyah, setara dengan pendidikan lainnya dalam membina putra-putri bangsa, tentu pembacaan terhadap peraturan pemerintah tersebut tidak lantas menghilangkan kekhasan dari kedua lembaga pendidikan tersebut. Dengan terbitnya PP No. 55, setidaknya ada tiga keuntungan yang akan diperoleh madrasah diniyah di pesantren jika sudah terstandar. Pertama, dengan adanya pendidikan diniyah yang terakreditasi, energy pesantren yang mengelola pendidikan formal lebih terfokus sehingga outputnya pun diharapkan bisa lebih berkualitas dari sebelumnya yang lebih menguras energi dan bahkan mungkin dana. Kedua, dalam rangka juga untuk mengakomodasi kepentingan santri pada masa mendatang, suatu saat para santri membutuhkan ijazah formal. Sehingga standarisasi madrasah diniyah menjadi sebuah keniscayaan, sehingga nanti alumninya bisa diterima di dunia kerja. Ketiga, sebagai upaya untuk mengembalikan pesantren ke fungsi semula, di masa lalu pesantren lebih banyak mengajarkan ilmu pengetahuan agama dibandingkan pengetahuan umum.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
1
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信