{"title":"ANALISA PEMASARAN KOPI ARABIKA (Studi Kasus Desa Sijungkang Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan)","authors":"Syafiruddin Syafiruddin","doi":"10.47662/alulum.v8i1.95","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nKopi bukan komoditi baru di DesaSijungkang karena sejak jaman Belanda (penjajahan) sudah dikenal dan membudidayakannya. Masyarakat DesaSijungkang membudidayakan kopi Robusta dan Excelsaa pada mulanya, karena harganya rendah kebun kopi dibiarkan tanpa pemeliharaan dan perawatan. Munculnya kopi Arabikadenga harga yang cukup tinggi menjadi motivasi masyarakat Desa Sijungkang untuk membudidayakannya. Produk kopi Arabika yang dihasilkan belum berbentuk biji kopi tapi masih dalam bentuk kopi berkulit tanduk. Saluran pemasaran kopi Arabika di DesaSijungkang ada dua, pertama dari petani menjual ke pengumpul kecil dan terakhir ke pengumpul besar dan kedua petani langsung ke pengumpul besar. Diantara kedua saluran ini ternyata memiliki nilai farmer share yang sama 84.61 dan hanya berbeda pada nilai rasio keuntungan dengan biaya. Saluran pemasaran pertama 3.44 dan saluran kedua 2.33.","PeriodicalId":53331,"journal":{"name":"AlUlum","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AlUlum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47662/alulum.v8i1.95","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISA PEMASARAN KOPI ARABIKA (Studi Kasus Desa Sijungkang Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan)
ABSTRAK
Kopi bukan komoditi baru di DesaSijungkang karena sejak jaman Belanda (penjajahan) sudah dikenal dan membudidayakannya. Masyarakat DesaSijungkang membudidayakan kopi Robusta dan Excelsaa pada mulanya, karena harganya rendah kebun kopi dibiarkan tanpa pemeliharaan dan perawatan. Munculnya kopi Arabikadenga harga yang cukup tinggi menjadi motivasi masyarakat Desa Sijungkang untuk membudidayakannya. Produk kopi Arabika yang dihasilkan belum berbentuk biji kopi tapi masih dalam bentuk kopi berkulit tanduk. Saluran pemasaran kopi Arabika di DesaSijungkang ada dua, pertama dari petani menjual ke pengumpul kecil dan terakhir ke pengumpul besar dan kedua petani langsung ke pengumpul besar. Diantara kedua saluran ini ternyata memiliki nilai farmer share yang sama 84.61 dan hanya berbeda pada nilai rasio keuntungan dengan biaya. Saluran pemasaran pertama 3.44 dan saluran kedua 2.33.