{"title":"INSTAGRAM SEBAGAI MEDIUM PERLAWANAN PETANI DI ERA DIGITAL","authors":"Aprilia Pratiwi, Cikal Dara Pangestu","doi":"10.52423/jikuho.v7i2.24277","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Telah terjadi pergeseran cara dalam melakukan perlawanan petani. Dahulu, aktivis petani hanya mengandalkan cara konvensional seperti demonstrasi ke lapangan untuk menuntut hak mereka. Saat ini cara lama itu didukung pemanfaatan digitalisasi, yaitu dengan menggunakan media sosial. Salah satu media sosial yang digunakan sebagai medium perlawanan petani adalah Instagram. Instagram digunakan oleh Akmisosial, sebuah organisasi politik independen, sebagai medium bagi perlawanan petani Telukjambe, Karawang, Jawa Barat yang lahannya telah dirampas oleh pihak swasta secara semena-mena. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan Instagram sebagai medium perlawanan petani di era digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan Analisis Media Siber (AMS) dengan metode etnografi virtual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlawanan petani yang dilakukan melalui media sosial tidak hanya sebatas jari saja, namun juga dapat menjadi aksi nyata, baik dalam bentuk materi seperti penggalangan dana bagi petani yang sedang berada di pengungsian atau aksi nyata dengan ikut langsung ke lapangan. Hal tersebut dapat ditemukan pada respon-respon yang diberikan oleh followers. Instagram sebagai media sosial yang mengandalkan aspek visual, dengan unggahan berupa foto dan video, mampu menggugah atensi para followers untuk berpartisipasi. Diharapkan kepada aktivis-aktivis perlawanan petani lain agar dapat memanfaatkan media sosial dalam melakukan aksi perlawanan supaya partisipan yang lebih luas dapat terjangkau.Kata-kata Kunci: Analisis Media Siber; era digital; etnografi virtual; Instagram; perlawanan petani","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Expose","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i2.24277","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
INSTAGRAM SEBAGAI MEDIUM PERLAWANAN PETANI DI ERA DIGITAL
Telah terjadi pergeseran cara dalam melakukan perlawanan petani. Dahulu, aktivis petani hanya mengandalkan cara konvensional seperti demonstrasi ke lapangan untuk menuntut hak mereka. Saat ini cara lama itu didukung pemanfaatan digitalisasi, yaitu dengan menggunakan media sosial. Salah satu media sosial yang digunakan sebagai medium perlawanan petani adalah Instagram. Instagram digunakan oleh Akmisosial, sebuah organisasi politik independen, sebagai medium bagi perlawanan petani Telukjambe, Karawang, Jawa Barat yang lahannya telah dirampas oleh pihak swasta secara semena-mena. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan Instagram sebagai medium perlawanan petani di era digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan Analisis Media Siber (AMS) dengan metode etnografi virtual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlawanan petani yang dilakukan melalui media sosial tidak hanya sebatas jari saja, namun juga dapat menjadi aksi nyata, baik dalam bentuk materi seperti penggalangan dana bagi petani yang sedang berada di pengungsian atau aksi nyata dengan ikut langsung ke lapangan. Hal tersebut dapat ditemukan pada respon-respon yang diberikan oleh followers. Instagram sebagai media sosial yang mengandalkan aspek visual, dengan unggahan berupa foto dan video, mampu menggugah atensi para followers untuk berpartisipasi. Diharapkan kepada aktivis-aktivis perlawanan petani lain agar dapat memanfaatkan media sosial dalam melakukan aksi perlawanan supaya partisipan yang lebih luas dapat terjangkau.Kata-kata Kunci: Analisis Media Siber; era digital; etnografi virtual; Instagram; perlawanan petani