{"title":"Perubahan Kualitas Tanah pada Sistem Pertanian Konvensional dan Organik (Desa Pisak Kecamatan Tujuhbelas Kabupaten Bengkayang)","authors":"Feni Febrianti, R. Nusantara, F. B. Arief","doi":"10.26418/pipt.2021.45","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sistem pertanian organik merupakan cara bertani dengan mengelola tanah sepenuhnya menggunakan bahan-bahan organik. Pupuk organik yang diberikan mampu memperbaiki sifat fisika tanah, kimia tanah, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan kualitas tanah pertanian organik pada pengelolaan lahan sebelumnya, yakni sistem pertanian konvensional di Desa Pisak Kecamatan Tujuhbelas Kabupaten Bengkayang. Berdasarkan waktu periode perubahan lahan sistem pertanian organik sejak Mei 2019 dan Agustus 2018 serta lahan sistem pertanian konvensional sebagai kontrol menggunakan metode minimum data set. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pertanian organik dapat memperbaiki parameter tanah. Hal ini ditunjukkan lahan sistem pertanian organik sejak Mei 2019 dan Agustus 2018 mengalami kenaikan berturut-turut dari 0,43, 0,48 dan 0,53 dengan kriteria sedang. Kenaikan nilai indeks kualitas terjadi karena indikator kunci yang didapat dari Principal Component Analysis (PCA) pada lahan sistem pertanian organik untuk skoring (Si) pengali nilai PCA (Wi) lebih tinggi dari lahan sistem pertanian konvensional. Nilai indeks kualitas tanah tertinggi adalah indikator C-Organik, N-Total, dan kejenuhan basa. Hal ini disebabkan kandungan C-Organik menyatakan kandungan bahan organik yang mempunyai peranan penting untuk penentuan kualitas tanah dalam produksi pertanian dan kelestarian lingkungan melalui pengaruhnya terhadap sifat fisika, kimia dan biologi tanah.","PeriodicalId":42469,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis","volume":"375 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.2000,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26418/pipt.2021.45","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"MARINE & FRESHWATER BIOLOGY","Score":null,"Total":0}
Perubahan Kualitas Tanah pada Sistem Pertanian Konvensional dan Organik (Desa Pisak Kecamatan Tujuhbelas Kabupaten Bengkayang)
Sistem pertanian organik merupakan cara bertani dengan mengelola tanah sepenuhnya menggunakan bahan-bahan organik. Pupuk organik yang diberikan mampu memperbaiki sifat fisika tanah, kimia tanah, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan kualitas tanah pertanian organik pada pengelolaan lahan sebelumnya, yakni sistem pertanian konvensional di Desa Pisak Kecamatan Tujuhbelas Kabupaten Bengkayang. Berdasarkan waktu periode perubahan lahan sistem pertanian organik sejak Mei 2019 dan Agustus 2018 serta lahan sistem pertanian konvensional sebagai kontrol menggunakan metode minimum data set. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pertanian organik dapat memperbaiki parameter tanah. Hal ini ditunjukkan lahan sistem pertanian organik sejak Mei 2019 dan Agustus 2018 mengalami kenaikan berturut-turut dari 0,43, 0,48 dan 0,53 dengan kriteria sedang. Kenaikan nilai indeks kualitas terjadi karena indikator kunci yang didapat dari Principal Component Analysis (PCA) pada lahan sistem pertanian organik untuk skoring (Si) pengali nilai PCA (Wi) lebih tinggi dari lahan sistem pertanian konvensional. Nilai indeks kualitas tanah tertinggi adalah indikator C-Organik, N-Total, dan kejenuhan basa. Hal ini disebabkan kandungan C-Organik menyatakan kandungan bahan organik yang mempunyai peranan penting untuk penentuan kualitas tanah dalam produksi pertanian dan kelestarian lingkungan melalui pengaruhnya terhadap sifat fisika, kimia dan biologi tanah.