{"title":"《古抄本》中巴厘岛人的宽容文化","authors":"I. Purna","doi":"10.24832/JK.V11I1.21","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractSince the earliest time, Indonesian has become a multicultural nation with diverse tribes,traditions, local languages, and religions. Thus, it is necessary to have a local wisdom thatcontains tolerance values and teaches respect towards ethnic diversity. Included in this case islocal wisdom that based on an ancient manuscript. The tolerant lifestyle among religious andethnic differences in Balinese community has been managed in the form of an ancient manuscriptGeguritan Sucita Muah Subudhi. This paper has three objectives: first, to explain the values inthe Geguritan Sucita Muah Subudhi; second, to describe the actualization form of toleranceimplemented by the Balinese; and third, to expose the functions Geguritan Sucita Muah Subudhiin Balinese society. The method used in this study is content analysis. The main process to obtaindata is through ancient manuscripts Geguritan Sucita Muah Subudhi, related researches andother relevant information. The results shows that tolerance in Bali is performed well. It evenabsorbs cultural elements from various religions and ethnicities in the land of Bali. Tolerancelifestyle can be actualized through traditional organizations and social activities, as well asarranged through the concepts of local wisdom.Keywords: tolerance, religion, multiculture, brotherhood.AbstrakSejak zaman dahulu bangsa Indonesia sudah menjadi bangsa multikultur dengan beragamsuku, tradisi, bahasa daerah dan agama yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan kearifanlokal yang mengandung nilai-nilai toleransi dan saling menghargai atas keberagaman etnis.Termasuk dalam hal ini kearifan lokal yang bersumber dari naskah kuno. Pengelolaan polahidup toleran antara penganut yang berbeda agama maupun etnis pada masyarakat Bali sudahdituangkan dalam bentuk naskah kuno Geguritan Sucita Muah Subudhi. Tulisan ini mempunyaitiga tujuan: Pertama, memaparkan nilai-nilai dalam lontar Geguritan Sucita Muah Subudhi;kedua, memaparkan tentang bentuk aktualisasi toleransi yang dilaksanakan oleh Orang Bali;ketiga, memaparkan fungsi Geguritan Sucita Muah Subudhi dalam masyarakat Bali. Metodeyang digunakan adalah analisis isi (content analysis). Proses pengambilan data yang utamamelalui naskah kuno Geguritan Sucita Muah Subudhi dan hasil penelitian serta informasi yangrelevan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toleransi di Bali berjalan baik. Bahkansaling menyerap unsur budaya yang dibawa dari berbagai agama dan etnik yang ada di tanahBali. Hidup toleransi dapat diaktualisasikan pembuktianya melalui organisasi tradisional, dankegiatan sosial, serta ditata melalui konsep-konsep kearifan lokal.Kata Kunci: toleransi, agama, multikultural, nyama","PeriodicalId":31479,"journal":{"name":"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"BUDAYA TOLERANSI ORANG BALI DALAM NASKAH KUNO GEGURITAN SUCITA MUAH SUBUDHI\",\"authors\":\"I. Purna\",\"doi\":\"10.24832/JK.V11I1.21\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractSince the earliest time, Indonesian has become a multicultural nation with diverse tribes,traditions, local languages, and religions. Thus, it is necessary to have a local wisdom thatcontains tolerance values and teaches respect towards ethnic diversity. Included in this case islocal wisdom that based on an ancient manuscript. The tolerant lifestyle among religious andethnic differences in Balinese community has been managed in the form of an ancient manuscriptGeguritan Sucita Muah Subudhi. This paper has three objectives: first, to explain the values inthe Geguritan Sucita Muah Subudhi; second, to describe the actualization form of toleranceimplemented by the Balinese; and third, to expose the functions Geguritan Sucita Muah Subudhiin Balinese society. The method used in this study is content analysis. The main process to obtaindata is through ancient manuscripts Geguritan Sucita Muah Subudhi, related researches andother relevant information. The results shows that tolerance in Bali is performed well. It evenabsorbs cultural elements from various religions and ethnicities in the land of Bali. Tolerancelifestyle can be actualized through traditional organizations and social activities, as well asarranged through the concepts of local wisdom.Keywords: tolerance, religion, multiculture, brotherhood.AbstrakSejak zaman dahulu bangsa Indonesia sudah menjadi bangsa multikultur dengan beragamsuku, tradisi, bahasa daerah dan agama yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan kearifanlokal yang mengandung nilai-nilai toleransi dan saling menghargai atas keberagaman etnis.Termasuk dalam hal ini kearifan lokal yang bersumber dari naskah kuno. Pengelolaan polahidup toleran antara penganut yang berbeda agama maupun etnis pada masyarakat Bali sudahdituangkan dalam bentuk naskah kuno Geguritan Sucita Muah Subudhi. Tulisan ini mempunyaitiga tujuan: Pertama, memaparkan nilai-nilai dalam lontar Geguritan Sucita Muah Subudhi;kedua, memaparkan tentang bentuk aktualisasi toleransi yang dilaksanakan oleh Orang Bali;ketiga, memaparkan fungsi Geguritan Sucita Muah Subudhi dalam masyarakat Bali. Metodeyang digunakan adalah analisis isi (content analysis). Proses pengambilan data yang utamamelalui naskah kuno Geguritan Sucita Muah Subudhi dan hasil penelitian serta informasi yangrelevan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toleransi di Bali berjalan baik. Bahkansaling menyerap unsur budaya yang dibawa dari berbagai agama dan etnik yang ada di tanahBali. Hidup toleransi dapat diaktualisasikan pembuktianya melalui organisasi tradisional, dankegiatan sosial, serta ditata melalui konsep-konsep kearifan lokal.Kata Kunci: toleransi, agama, multikultural, nyama\",\"PeriodicalId\":31479,\"journal\":{\"name\":\"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam\",\"volume\":\"34 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-10-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24832/JK.V11I1.21\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/JK.V11I1.21","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
【摘要】印尼自古以来就是一个多元文化的国家,拥有不同的部落、传统、地方语言和宗教。因此,有必要有一种包含宽容价值观和教导尊重种族多样性的地方智慧。在这种情况下,包括基于古代手稿的当地智慧。巴厘岛社区中宗教和种族差异之间的宽容生活方式以古抄本《geguritan suita Muah Subudhi》的形式进行管理。本文有三个目的:第一,解释《格鲁吉亚人》的价值观;第二,描述巴厘人实行宽容的实现形式;第三,揭露Geguritan suita Muah Subudhiin在巴厘社会的功能。本研究采用的方法是内容分析法。获取资料的主要过程是通过古抄本Geguritan suita Muah Subudhi、相关研究等相关资料。结果表明,巴厘岛的耐受性较好。它甚至吸收了巴厘岛土地上各种宗教和种族的文化元素。宽容的生活方式可以通过传统的组织和社会活动来实现,也可以通过地方智慧的概念来安排。关键词:宽容,宗教,多元文化,兄弟情谊。【摘要】印尼多元文化、文化、文化、文化、文化、文化、文化。Untuk itu diperlukan kearifan local yang mengandung nilai-nilai耐药、耐药、耐药、耐药、耐药、耐药。Termasuk dalam hal ini kearifan当地的yang消费者dari naskah kuno。Pengelolaan polahidup允许antara penganut yang berbeda agama maupun etnis pada masyarakat Bali sudahduangkan dalam bentuk naskah kuno Geguritan suita Muah Subudhi。在巴厘岛上,在巴厘岛上,在印度尼西亚,在印度尼西亚,在印度尼西亚,在印度尼西亚,在印度尼西亚,在印度尼西亚,在印度尼西亚,在印度尼西亚。Metodeyang digunakan adalah analysis isi(内容分析)。处理pengambilan数据yang utamamelalui naskah kuno Geguritan suita Muah Subudhi dan hasil penelitian serta informasi yang relevantan nnya。Hasil penelitian menunjukkan bahwa toleransi di Bali berjalan baik。巴哈萨林的menyerap unsur budaya yang dibawa dari berbagai agama dannik yang ada di tanahBali。传统的、社会的、社会的、社会的、社会的、社会的、社会的、社会的、社会的、社会的、社会的、社会的、社会的。爱的Kunci:宽容,无爱,多元文化,无爱
BUDAYA TOLERANSI ORANG BALI DALAM NASKAH KUNO GEGURITAN SUCITA MUAH SUBUDHI
AbstractSince the earliest time, Indonesian has become a multicultural nation with diverse tribes,traditions, local languages, and religions. Thus, it is necessary to have a local wisdom thatcontains tolerance values and teaches respect towards ethnic diversity. Included in this case islocal wisdom that based on an ancient manuscript. The tolerant lifestyle among religious andethnic differences in Balinese community has been managed in the form of an ancient manuscriptGeguritan Sucita Muah Subudhi. This paper has three objectives: first, to explain the values inthe Geguritan Sucita Muah Subudhi; second, to describe the actualization form of toleranceimplemented by the Balinese; and third, to expose the functions Geguritan Sucita Muah Subudhiin Balinese society. The method used in this study is content analysis. The main process to obtaindata is through ancient manuscripts Geguritan Sucita Muah Subudhi, related researches andother relevant information. The results shows that tolerance in Bali is performed well. It evenabsorbs cultural elements from various religions and ethnicities in the land of Bali. Tolerancelifestyle can be actualized through traditional organizations and social activities, as well asarranged through the concepts of local wisdom.Keywords: tolerance, religion, multiculture, brotherhood.AbstrakSejak zaman dahulu bangsa Indonesia sudah menjadi bangsa multikultur dengan beragamsuku, tradisi, bahasa daerah dan agama yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan kearifanlokal yang mengandung nilai-nilai toleransi dan saling menghargai atas keberagaman etnis.Termasuk dalam hal ini kearifan lokal yang bersumber dari naskah kuno. Pengelolaan polahidup toleran antara penganut yang berbeda agama maupun etnis pada masyarakat Bali sudahdituangkan dalam bentuk naskah kuno Geguritan Sucita Muah Subudhi. Tulisan ini mempunyaitiga tujuan: Pertama, memaparkan nilai-nilai dalam lontar Geguritan Sucita Muah Subudhi;kedua, memaparkan tentang bentuk aktualisasi toleransi yang dilaksanakan oleh Orang Bali;ketiga, memaparkan fungsi Geguritan Sucita Muah Subudhi dalam masyarakat Bali. Metodeyang digunakan adalah analisis isi (content analysis). Proses pengambilan data yang utamamelalui naskah kuno Geguritan Sucita Muah Subudhi dan hasil penelitian serta informasi yangrelevan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toleransi di Bali berjalan baik. Bahkansaling menyerap unsur budaya yang dibawa dari berbagai agama dan etnik yang ada di tanahBali. Hidup toleransi dapat diaktualisasikan pembuktianya melalui organisasi tradisional, dankegiatan sosial, serta ditata melalui konsep-konsep kearifan lokal.Kata Kunci: toleransi, agama, multikultural, nyama