{"title":"FAKTOR-FAKTOR PRENATAL YANG MEMPENGARUHI STUNTING PADA ANAK USIA 0-2 TAHUN DI WILAYAH ASIA TENGGARA: LITERATURE REVIEW","authors":"Riri Syabania, Pravita Ayu Yuniar, Ilmia Fahmi","doi":"10.14710/jnc.v11i3.32285","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar Belakang: Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang diukur dengan indikator TB/U. Anak usia 0-2 tahun termasuk stunting jika memiliki nilai z-score TB/U ≤ -3,0 SD. Pertumbuhan dan perkembangan anak stunting mengalami gangguan karena gizi buruk, infeksi, serta kondisi psikososial yang kurang memadai. Masa prenatal adalah faktor risiko stunting yang berada pada fase awal.Tujuan: Tujuan kajian literatur ini yaitu menganalisis faktor-faktor prenatal yang menyebabkan stuntingMetode: Metode penulisan artikel ini menggunakan literature review. Sumber data yang digunakan merupakan penelitian yang berasal dari wilayah Asia Tenggara dengan subjek anak usia 0-2 tahun. Penelusuran artikel menggunakan database Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct. Didapatkan 8 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi.Hasil: Faktor prenatal yang menyebabkan stunting pada anak usia 0-2 tahun adalah tinggi badan ibu, Ibu dengan tinggi badan <145 cm memiliki HAZ yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang memiliki Ibu dengan tinggi badan >145 cm. Anemia selama kehamilan meningkatkan risiko 3,23 kali lebih besar anak terkena stunting, keberagaman makanan saat prenatal yang merupakan komponen penting dalam menentukan status gizi anak, maternal depression melipatgandakan resiko memiliki anak stunting, kunjungan ke fasilitas kesehatan selama kehamilan juga menjadi faktor penyebab stunting. Fasilitas sanitasi di rumah yang tidak memadai memiliki risiko 40% lebih tinggi terhadap kejadian stunting.Simpulan: Faktor prenatal yang mempengaruhi stunting terdiri dari tinggi badan Ibu, anemia selama kehamilan, keberagamanan makanan saat masa kehamilan, maternal depression, kunjungan health care, dan fasilias sanitasi ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Nutrition College","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i3.32285","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
FAKTOR-FAKTOR PRENATAL YANG MEMPENGARUHI STUNTING PADA ANAK USIA 0-2 TAHUN DI WILAYAH ASIA TENGGARA: LITERATURE REVIEW
ABSTRAKLatar Belakang: Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang diukur dengan indikator TB/U. Anak usia 0-2 tahun termasuk stunting jika memiliki nilai z-score TB/U ≤ -3,0 SD. Pertumbuhan dan perkembangan anak stunting mengalami gangguan karena gizi buruk, infeksi, serta kondisi psikososial yang kurang memadai. Masa prenatal adalah faktor risiko stunting yang berada pada fase awal.Tujuan: Tujuan kajian literatur ini yaitu menganalisis faktor-faktor prenatal yang menyebabkan stuntingMetode: Metode penulisan artikel ini menggunakan literature review. Sumber data yang digunakan merupakan penelitian yang berasal dari wilayah Asia Tenggara dengan subjek anak usia 0-2 tahun. Penelusuran artikel menggunakan database Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct. Didapatkan 8 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi.Hasil: Faktor prenatal yang menyebabkan stunting pada anak usia 0-2 tahun adalah tinggi badan ibu, Ibu dengan tinggi badan <145 cm memiliki HAZ yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang memiliki Ibu dengan tinggi badan >145 cm. Anemia selama kehamilan meningkatkan risiko 3,23 kali lebih besar anak terkena stunting, keberagaman makanan saat prenatal yang merupakan komponen penting dalam menentukan status gizi anak, maternal depression melipatgandakan resiko memiliki anak stunting, kunjungan ke fasilitas kesehatan selama kehamilan juga menjadi faktor penyebab stunting. Fasilitas sanitasi di rumah yang tidak memadai memiliki risiko 40% lebih tinggi terhadap kejadian stunting.Simpulan: Faktor prenatal yang mempengaruhi stunting terdiri dari tinggi badan Ibu, anemia selama kehamilan, keberagamanan makanan saat masa kehamilan, maternal depression, kunjungan health care, dan fasilias sanitasi