{"title":"优化使用NPK合成的复合肥料15-15-15与洋葱植物(Allium ascolanicum)生物肥料","authors":"Deden Fatchullah, Endeh Masnenah, R. Rahman","doi":"10.15575/BIODJATI.V3I2.3008","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pupuk NPK mempunyai peranan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta hasil umbi bawang merah. Salah satu cara memperbaiki hasil dan kualitas umbi bawang merah, yaitu dengan aplikasi pupuk NPK 15-15-15 dan pupuk hayati Trichoderma. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan kombinasi aplikasi pupuk NPK 15-15-15 dan pupuk hayati Trichoderma sp yang sesuai untuk meningkatkan hasil dan kualitas umbi bawang merah. Penelitian dilakukan di bawah naungan plastik Balai Penelitian Tanaman sayuran, Lembang (1.250 m dpl) dari Juli – Oktober 2012. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Faktor I adalah dosis pupuk NPK 15-15-15 yang terdiri dari 3 taraf yaitu: 0 kg/ha, 250 kg/ha dan 500 kg/ha. Faktor II adalah pupuk hayati yang terdiri dari 3 taraf yaitu: Trichoderma, Trichoderma + Aspergillus dan Trichoderma+ Penicillum, masing-masing dengan dosis 1010. Parameter yang diamati meliputi; tinggi tanaman, luas daun, dan bobot kering tanaman 40 hst, analisis tanaman pada 40 hst (kandungan unsur hara N, P, dan K tanaman), hasil umbi benih saat panen (jumlah umbi anakan, bobot individu umbi, bobot umbi per tanaman dan bobot umbi total), kandungan bahan kering umbi saat dipanen, analisis bobot akar (segar) bobot akar kering setelah umbi dipanen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk NPK 15-15-15 dosis 250 kg/ha yang dikombinasikan dengan pupuk hayati Trichoderma + Aspergillus meningkatkan persentase akar bawang merah dengan bobot kering akar bawang merah tertinggi didapat pada perlakuan aplikasi NPK 15-15-15 dosis 250 kg/ha + pupuk hayati Trichoderma yakni 13,67. Hasil umbi bawang merah nyata meningkat dengan aplikasi pupuk hayati Trichoderma, yaitu bobot individu umbi (8,58 g), bobot umbi per rumpun tanaman (40,97 g/tanaman) dan bobot total umbi (10,24 t/ha).Alfano, Ivey, Cakir & J.I.B, B. (2007). Systemic Modulation of Gene Expression in Tomato by Trichoderma hamatum. Phytopathology, 97(4), 429 - 437.Anderson, S.J. (1988). Mycorrhizae Host Specificity and Recognition. Phytopatho, 78, 375 - 378.Benítez, Rincón, M.A., Limón & Codón, C.A. (2004). Biocontrol Mechanisms of Trichoderma strains. International microbiology, 7(4), 249 - 260.Husnaeni, F. & Setiawati, M.R. (2018). Pengaruh Pupuk Hayati Dan Anorganik Terhadap Populasi Azotobacter, Kandungan N, dan Hasil Pakcoy Pada Sistem Nutrient Film Technique. Jurnal Biodjati, 3(1), 90 - 98.Khan, Mulvaney, R.L., Ellsworth, T.R. & Boast, C.W. (2007). The Myth of Nitrogen Fertilization for Soil Carbon Sequestration. Journal of Environmental Quality, 36(6), 1821 - 1832.Koide, M.Li, Lewis & Lthy, C. (1988). Role of Thricoderma Infection in the Growth and Reproduct Ion of Wild vs. Cultivated oats. Ecol, 77(4), 537 - 543.Koske & Gemma.(1992). Fungal React ion to Plants Prior to Thricoderma Formation In M.F. Allen (ed.). Thricoderma Functioning. Chapman and Hall. New York.3 - 36. Pamlian, Karyono & Setiadi.(1999). Pengaruh Thricoderma terhadap Pertumbuhan dan Serapan P pada Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptanus Poir) di media tailing P.T. Fmepost Indonesia. In Proceeding Nasional Thricoderma 1. Bogor, 1999. Proceeding Nasional Thricoderma 1.Sale.(2001). Productivity of Vegetable Crops in Region of High Solar input. II. Carbon Balance of Potato Crops. Aust. Plant Physol, 1, 283 - 296.Sumarni, Rosliani & Suwandi.(2012). Optimalisasi Jarak Tanam dan Dosis Pupuk NPK untuk Produksi Bawang Merah dari Benih Umbi Mini Di Dataran Tinggi. Jurnal Hortikultura, 22(2),147 - 154.Sumiati & Gunawan.(2007). Aplikasi Pupuk Hayati Mikoriza untuk Meningkatkan Serapan Unsur Hara NPK Serta Pengaruhnya Terhadap Hasil dan Kualitas Hasil Bawang Merah. Jurnal Hortikultura,17(1), 34 - 42.Suwandi, Sutarya & Setiawati.(2013). Eksplorasi, Karakterisasi, dan Pemanfaatan Cendawan Berguna untuk Memperbaiki Pertumbuhan Sayuran. Hortikultura,23(2), 143 - 152.Vinale, F., Silvasithamparam, K. & Ghisalberti, E. L., Marra, R., Woo, S. L. & Lorito, M.(2008). Trichoderma-plant-pathogen Interactions. Soil Biology and Biochemistry,40(1) 1 - 10.","PeriodicalId":17683,"journal":{"name":"Jurnal Biodjati","volume":"74 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Optimalisasi Penggunaan Pupuk Majemuk Sintesis NPK 15-15-15 dengan Pupuk Hayati Trichoderma sp. untuk Tanaman Bawang Merah (Allium ascolanicum)\",\"authors\":\"Deden Fatchullah, Endeh Masnenah, R. Rahman\",\"doi\":\"10.15575/BIODJATI.V3I2.3008\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pupuk NPK mempunyai peranan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta hasil umbi bawang merah. Salah satu cara memperbaiki hasil dan kualitas umbi bawang merah, yaitu dengan aplikasi pupuk NPK 15-15-15 dan pupuk hayati Trichoderma. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan kombinasi aplikasi pupuk NPK 15-15-15 dan pupuk hayati Trichoderma sp yang sesuai untuk meningkatkan hasil dan kualitas umbi bawang merah. Penelitian dilakukan di bawah naungan plastik Balai Penelitian Tanaman sayuran, Lembang (1.250 m dpl) dari Juli – Oktober 2012. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Faktor I adalah dosis pupuk NPK 15-15-15 yang terdiri dari 3 taraf yaitu: 0 kg/ha, 250 kg/ha dan 500 kg/ha. Faktor II adalah pupuk hayati yang terdiri dari 3 taraf yaitu: Trichoderma, Trichoderma + Aspergillus dan Trichoderma+ Penicillum, masing-masing dengan dosis 1010. Parameter yang diamati meliputi; tinggi tanaman, luas daun, dan bobot kering tanaman 40 hst, analisis tanaman pada 40 hst (kandungan unsur hara N, P, dan K tanaman), hasil umbi benih saat panen (jumlah umbi anakan, bobot individu umbi, bobot umbi per tanaman dan bobot umbi total), kandungan bahan kering umbi saat dipanen, analisis bobot akar (segar) bobot akar kering setelah umbi dipanen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk NPK 15-15-15 dosis 250 kg/ha yang dikombinasikan dengan pupuk hayati Trichoderma + Aspergillus meningkatkan persentase akar bawang merah dengan bobot kering akar bawang merah tertinggi didapat pada perlakuan aplikasi NPK 15-15-15 dosis 250 kg/ha + pupuk hayati Trichoderma yakni 13,67. Hasil umbi bawang merah nyata meningkat dengan aplikasi pupuk hayati Trichoderma, yaitu bobot individu umbi (8,58 g), bobot umbi per rumpun tanaman (40,97 g/tanaman) dan bobot total umbi (10,24 t/ha).Alfano, Ivey, Cakir & J.I.B, B. (2007). Systemic Modulation of Gene Expression in Tomato by Trichoderma hamatum. Phytopathology, 97(4), 429 - 437.Anderson, S.J. (1988). Mycorrhizae Host Specificity and Recognition. Phytopatho, 78, 375 - 378.Benítez, Rincón, M.A., Limón & Codón, C.A. (2004). Biocontrol Mechanisms of Trichoderma strains. International microbiology, 7(4), 249 - 260.Husnaeni, F. & Setiawati, M.R. (2018). Pengaruh Pupuk Hayati Dan Anorganik Terhadap Populasi Azotobacter, Kandungan N, dan Hasil Pakcoy Pada Sistem Nutrient Film Technique. Jurnal Biodjati, 3(1), 90 - 98.Khan, Mulvaney, R.L., Ellsworth, T.R. & Boast, C.W. (2007). The Myth of Nitrogen Fertilization for Soil Carbon Sequestration. Journal of Environmental Quality, 36(6), 1821 - 1832.Koide, M.Li, Lewis & Lthy, C. (1988). Role of Thricoderma Infection in the Growth and Reproduct Ion of Wild vs. Cultivated oats. Ecol, 77(4), 537 - 543.Koske & Gemma.(1992). Fungal React ion to Plants Prior to Thricoderma Formation In M.F. Allen (ed.). Thricoderma Functioning. Chapman and Hall. New York.3 - 36. Pamlian, Karyono & Setiadi.(1999). Pengaruh Thricoderma terhadap Pertumbuhan dan Serapan P pada Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptanus Poir) di media tailing P.T. Fmepost Indonesia. In Proceeding Nasional Thricoderma 1. Bogor, 1999. Proceeding Nasional Thricoderma 1.Sale.(2001). Productivity of Vegetable Crops in Region of High Solar input. II. Carbon Balance of Potato Crops. Aust. Plant Physol, 1, 283 - 296.Sumarni, Rosliani & Suwandi.(2012). Optimalisasi Jarak Tanam dan Dosis Pupuk NPK untuk Produksi Bawang Merah dari Benih Umbi Mini Di Dataran Tinggi. Jurnal Hortikultura, 22(2),147 - 154.Sumiati & Gunawan.(2007). Aplikasi Pupuk Hayati Mikoriza untuk Meningkatkan Serapan Unsur Hara NPK Serta Pengaruhnya Terhadap Hasil dan Kualitas Hasil Bawang Merah. Jurnal Hortikultura,17(1), 34 - 42.Suwandi, Sutarya & Setiawati.(2013). Eksplorasi, Karakterisasi, dan Pemanfaatan Cendawan Berguna untuk Memperbaiki Pertumbuhan Sayuran. Hortikultura,23(2), 143 - 152.Vinale, F., Silvasithamparam, K. & Ghisalberti, E. L., Marra, R., Woo, S. L. & Lorito, M.(2008). Trichoderma-plant-pathogen Interactions. Soil Biology and Biochemistry,40(1) 1 - 10.\",\"PeriodicalId\":17683,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Biodjati\",\"volume\":\"74 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-11-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Biodjati\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15575/BIODJATI.V3I2.3008\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Biodjati","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/BIODJATI.V3I2.3008","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Optimalisasi Penggunaan Pupuk Majemuk Sintesis NPK 15-15-15 dengan Pupuk Hayati Trichoderma sp. untuk Tanaman Bawang Merah (Allium ascolanicum)
Pupuk NPK mempunyai peranan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta hasil umbi bawang merah. Salah satu cara memperbaiki hasil dan kualitas umbi bawang merah, yaitu dengan aplikasi pupuk NPK 15-15-15 dan pupuk hayati Trichoderma. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan kombinasi aplikasi pupuk NPK 15-15-15 dan pupuk hayati Trichoderma sp yang sesuai untuk meningkatkan hasil dan kualitas umbi bawang merah. Penelitian dilakukan di bawah naungan plastik Balai Penelitian Tanaman sayuran, Lembang (1.250 m dpl) dari Juli – Oktober 2012. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Faktor I adalah dosis pupuk NPK 15-15-15 yang terdiri dari 3 taraf yaitu: 0 kg/ha, 250 kg/ha dan 500 kg/ha. Faktor II adalah pupuk hayati yang terdiri dari 3 taraf yaitu: Trichoderma, Trichoderma + Aspergillus dan Trichoderma+ Penicillum, masing-masing dengan dosis 1010. Parameter yang diamati meliputi; tinggi tanaman, luas daun, dan bobot kering tanaman 40 hst, analisis tanaman pada 40 hst (kandungan unsur hara N, P, dan K tanaman), hasil umbi benih saat panen (jumlah umbi anakan, bobot individu umbi, bobot umbi per tanaman dan bobot umbi total), kandungan bahan kering umbi saat dipanen, analisis bobot akar (segar) bobot akar kering setelah umbi dipanen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk NPK 15-15-15 dosis 250 kg/ha yang dikombinasikan dengan pupuk hayati Trichoderma + Aspergillus meningkatkan persentase akar bawang merah dengan bobot kering akar bawang merah tertinggi didapat pada perlakuan aplikasi NPK 15-15-15 dosis 250 kg/ha + pupuk hayati Trichoderma yakni 13,67. Hasil umbi bawang merah nyata meningkat dengan aplikasi pupuk hayati Trichoderma, yaitu bobot individu umbi (8,58 g), bobot umbi per rumpun tanaman (40,97 g/tanaman) dan bobot total umbi (10,24 t/ha).Alfano, Ivey, Cakir & J.I.B, B. (2007). Systemic Modulation of Gene Expression in Tomato by Trichoderma hamatum. Phytopathology, 97(4), 429 - 437.Anderson, S.J. (1988). Mycorrhizae Host Specificity and Recognition. Phytopatho, 78, 375 - 378.Benítez, Rincón, M.A., Limón & Codón, C.A. (2004). Biocontrol Mechanisms of Trichoderma strains. International microbiology, 7(4), 249 - 260.Husnaeni, F. & Setiawati, M.R. (2018). Pengaruh Pupuk Hayati Dan Anorganik Terhadap Populasi Azotobacter, Kandungan N, dan Hasil Pakcoy Pada Sistem Nutrient Film Technique. Jurnal Biodjati, 3(1), 90 - 98.Khan, Mulvaney, R.L., Ellsworth, T.R. & Boast, C.W. (2007). The Myth of Nitrogen Fertilization for Soil Carbon Sequestration. Journal of Environmental Quality, 36(6), 1821 - 1832.Koide, M.Li, Lewis & Lthy, C. (1988). Role of Thricoderma Infection in the Growth and Reproduct Ion of Wild vs. Cultivated oats. Ecol, 77(4), 537 - 543.Koske & Gemma.(1992). Fungal React ion to Plants Prior to Thricoderma Formation In M.F. Allen (ed.). Thricoderma Functioning. Chapman and Hall. New York.3 - 36. Pamlian, Karyono & Setiadi.(1999). Pengaruh Thricoderma terhadap Pertumbuhan dan Serapan P pada Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptanus Poir) di media tailing P.T. Fmepost Indonesia. In Proceeding Nasional Thricoderma 1. Bogor, 1999. Proceeding Nasional Thricoderma 1.Sale.(2001). Productivity of Vegetable Crops in Region of High Solar input. II. Carbon Balance of Potato Crops. Aust. Plant Physol, 1, 283 - 296.Sumarni, Rosliani & Suwandi.(2012). Optimalisasi Jarak Tanam dan Dosis Pupuk NPK untuk Produksi Bawang Merah dari Benih Umbi Mini Di Dataran Tinggi. Jurnal Hortikultura, 22(2),147 - 154.Sumiati & Gunawan.(2007). Aplikasi Pupuk Hayati Mikoriza untuk Meningkatkan Serapan Unsur Hara NPK Serta Pengaruhnya Terhadap Hasil dan Kualitas Hasil Bawang Merah. Jurnal Hortikultura,17(1), 34 - 42.Suwandi, Sutarya & Setiawati.(2013). Eksplorasi, Karakterisasi, dan Pemanfaatan Cendawan Berguna untuk Memperbaiki Pertumbuhan Sayuran. Hortikultura,23(2), 143 - 152.Vinale, F., Silvasithamparam, K. & Ghisalberti, E. L., Marra, R., Woo, S. L. & Lorito, M.(2008). Trichoderma-plant-pathogen Interactions. Soil Biology and Biochemistry,40(1) 1 - 10.