Telly Purnamasari Agus, Made Ayu Lely Suratri, Tetra Fajarwati
{"title":"Studi Kasus di Indonesia: Kepatuhan Pengisian Clinical Pathway Stroke Iskemik dan STEMI di Beberapa Rumah Sakit Tahun 2019","authors":"Telly Purnamasari Agus, Made Ayu Lely Suratri, Tetra Fajarwati","doi":"10.22435/mpk.v31i4.4955","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"A clinical pathway (CP) is a flow of clinical service provided to patients from entering to leaving the hospital. Clinical pathways are needed as an effort to improve the quality and control the cost of services in hospitals. Some hospitals that have developed CP have not fully implemented it to patients. On the other hand, hospitals that have implemented CP, still encounter general problems, such is low compliance with CP. The purpose of this study was to obtain an overview of compliance with filling out the clinical pathway (CP) form for ischemic stroke and ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI) cases in several hospitals in Indonesia. The research was conducted in public and private hospitals class A and B which have implemented CP for ischemic stroke and STEMI in 2019. Data collection was carried out in 20 hospitals spread across 11 provinces in 5 regions. The research is a case study using a mix method design. Quantitative data collection was carried out by observing/checking the CP form document for ischemic stroke and STEMI, to determine compliance in filling out of ischemic stroke and STEMI CP forms. Compliance is measured in five care services, namely medical care, nursing, support, pharmacy and nutrition. It is stated as compliant if the percentage of filling in the CP is ≥80%. The total number of 1094 CPs consisted of 681 ischemic ischemic stroke CPs and 413 STEMI CPs. The results showed that: 1). Compliance with implementing ischemic stroke CP is very low, only 32 out of 681 (5%) CP filled ≥80% in five care services, 2). Compliance with implementing STEMI CP is also very low, only 81 out of 413 (20%) CP filled ≥80% in five care services.The conclusion of the study showed that compliance with filling CP ischemic stroke and CP STEMI was very low, as measured by 5 types of care services (medical care, nursing care, supporting care, pharmaceutical care, and nutritional care). \nAbstrak \nClinical pathway (CP) merupakan suatu alur pelayanan klinik yang diberikan pada pasien sejak masuk hingga keluar rumah sakit. Clinical pathway diperlukan dalam upaya meningkatkan mutu dan pengendalian biaya pelayanan di rumah sakit. Beberapa rumah sakit yang telah mengembangkan CP belum seluruhnya mengimplementasikan pada pasien. Di sisi lain rumah sakit yang telah mengimplementasikan CP, masih menemui kendala umum yaitu rendahnya kepatuhan terhadap CP. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran kepatuhan pengisian formulir clinical pathway (CP) kasus stroke iskemik dan ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI) di beberapa rumah sakit di Indonesia. Penelitian dilakukan di rumah sakit pemerintah dan swasta kelas A dan B yang telah mengimplementasikan CP kasus stroke iskemik dan STEMI pada tahun 2019. Pengumpulan data dilakukan di 20 rumah sakit yang tersebar di 11 provinsi dalam 5 regional. Penelitian berupa studi kasus menggunakan desain mix method. Pengumpulan data kuantitatif dengan cara melakukan observasi/ cek dokumen formulir CP stroke iskemik dan STEMI, untuk mengetahui kepatuhan dalam mengisi formulir CP stroke iskemik dan STEMI. Kepatuhan diukur pada lima asuhan pelayanan yaitu asuhan medis, keperawatan, penunjang, farmasi dan nutrisi.. Dikatakan patuh jika persentase pengisian CPterisi ≥80%. Jumlah total 1094 CP terdiri dari 681 CP stroke iskemik dan 413 CP STEMI. Diketahui dari hasil penelitian bahwa: 1). Kepatuhan melaksanakan CP stroke iskemik sangat rendah, hanya 32 dari 681 (5%) CP terisi≥80% pada lima asuhan pelayanan 2). Kepatuhan melaksanakan CP STEMI juga sangat rendah, yaitu 81 dari 413 (20%) CP terisi ≥80% pada lima asuhan pelayanan. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan pengisian CP stroke iskemik dan CP STEMI sangat rendah, yang diukur dari 5 jenis asuhan pelayanan (asuhan medis, asuhan keperawatan, asuhan penunjang, asuhan farmasi, dan asuhan nutrisi).","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/mpk.v31i4.4955","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
临床路径(CP)是向患者提供从进入医院到离开医院的临床服务的流程。临床路径是提高医院服务质量和控制服务成本的一项努力。一些开发了CP的医院并没有对患者完全实施CP。另一方面,实施CP的医院仍然存在普遍的问题,如CP的依从性较低。本研究的目的是了解印度尼西亚几家医院缺血性卒中和st段抬高型心肌梗死(STEMI)病例填写临床路径(CP)表的依从性概况。本研究在2019年实施缺血性脑卒中CP和STEMI的公立和私立A、B类医院进行。在5个地区11个省的20家医院进行了数据收集。本研究是采用混合方法设计的案例研究。通过观察/检查缺血性卒中和STEMI CP表格文件进行定量数据收集,以确定缺血性卒中和STEMI CP表格填写的依从性。遵守情况以五项护理服务衡量,即医疗、护理、支助、药房和营养。CP中填充率≥80%为合格。1094例CPs中,缺血性脑卒中CPs 681例,STEMI CPs 413例。结果表明:1)缺血性卒中患者执行CP的依从性很低,681例(5%)CP填写≥80%;2)STEMI患者执行CP的依从性也很低,413例(20%)CP填写≥80%。研究结论表明,通过5种护理服务(医疗、护理、支持、药学和营养护理)衡量,填充CP缺血性卒中和CP STEMI的依从性很低。【摘要】临床途径(CP)是治疗糖尿病的一种有效途径,是治疗糖尿病的一种有效途径。临床途径:临床途径、临床途径、临床途径、临床途径、临床途径。Beberapa rumah sakit yang telah mengembangkan CP belum seluruhnya mengimplementaskan pada pasen。图juan penelitian untuk memperoleh gambaran kepatuhan pengisian处方临床通路(CP) kasus卒中iskemik dan st段升高型心肌梗死(STEMI) Di beberapa rumah sakit Di印度尼西亚。2019年12月29日,中国人民解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军解放军。彭普兰的数据为:dilakukan di 20, rumah sakit yang tersebar di 11个省,dalam 5个地区。Penelitian berupa研究kasus menggunakan设计混合方法。彭普兰数据定量分析:邓根根、卡拉库拉坎观察/ cekma配方CP卒中风险与STEMI, untuk mengetahui kepatuhan dalam mengisi配方CP卒中风险与STEMI。Kepatuhan diukur pada lima asuhan pelayanan yitu asuhan mediis, keperawatan, penunjang, farmasi dan nutrisi..Dikatakan patuh jika代表彭氏蕨≥80%。Jumlah共1094 CP terdiri dari 681 CP卒中iskemik dan 413 CP STEMI。Diketahui dari hasil penelitian bahwa: 1). Kepatuhan melaksanakan CP stroke iskemik sangat rendah, hanya 32 dari 681 (5%) . CP terisi≥80% pada lima asuhan pelayanan 2). Kepatuhan melaksanakan CP STEMI juga sangat rendah, yitu 81 dari 413 (20%) . CP terisi≥80% pada lima asuhan pelayanan。kespulpan penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan pengisian CP stroke iskemik dan CP STEMI sangat rendah, yang diukur dari 5 jenis asuhan pelayanan (asuhan mediis, asuhan keperawatan, asuhan penunjang, asuhan farmasi, dan asuhan nutrisi)。
Studi Kasus di Indonesia: Kepatuhan Pengisian Clinical Pathway Stroke Iskemik dan STEMI di Beberapa Rumah Sakit Tahun 2019
A clinical pathway (CP) is a flow of clinical service provided to patients from entering to leaving the hospital. Clinical pathways are needed as an effort to improve the quality and control the cost of services in hospitals. Some hospitals that have developed CP have not fully implemented it to patients. On the other hand, hospitals that have implemented CP, still encounter general problems, such is low compliance with CP. The purpose of this study was to obtain an overview of compliance with filling out the clinical pathway (CP) form for ischemic stroke and ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI) cases in several hospitals in Indonesia. The research was conducted in public and private hospitals class A and B which have implemented CP for ischemic stroke and STEMI in 2019. Data collection was carried out in 20 hospitals spread across 11 provinces in 5 regions. The research is a case study using a mix method design. Quantitative data collection was carried out by observing/checking the CP form document for ischemic stroke and STEMI, to determine compliance in filling out of ischemic stroke and STEMI CP forms. Compliance is measured in five care services, namely medical care, nursing, support, pharmacy and nutrition. It is stated as compliant if the percentage of filling in the CP is ≥80%. The total number of 1094 CPs consisted of 681 ischemic ischemic stroke CPs and 413 STEMI CPs. The results showed that: 1). Compliance with implementing ischemic stroke CP is very low, only 32 out of 681 (5%) CP filled ≥80% in five care services, 2). Compliance with implementing STEMI CP is also very low, only 81 out of 413 (20%) CP filled ≥80% in five care services.The conclusion of the study showed that compliance with filling CP ischemic stroke and CP STEMI was very low, as measured by 5 types of care services (medical care, nursing care, supporting care, pharmaceutical care, and nutritional care).
Abstrak
Clinical pathway (CP) merupakan suatu alur pelayanan klinik yang diberikan pada pasien sejak masuk hingga keluar rumah sakit. Clinical pathway diperlukan dalam upaya meningkatkan mutu dan pengendalian biaya pelayanan di rumah sakit. Beberapa rumah sakit yang telah mengembangkan CP belum seluruhnya mengimplementasikan pada pasien. Di sisi lain rumah sakit yang telah mengimplementasikan CP, masih menemui kendala umum yaitu rendahnya kepatuhan terhadap CP. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran kepatuhan pengisian formulir clinical pathway (CP) kasus stroke iskemik dan ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI) di beberapa rumah sakit di Indonesia. Penelitian dilakukan di rumah sakit pemerintah dan swasta kelas A dan B yang telah mengimplementasikan CP kasus stroke iskemik dan STEMI pada tahun 2019. Pengumpulan data dilakukan di 20 rumah sakit yang tersebar di 11 provinsi dalam 5 regional. Penelitian berupa studi kasus menggunakan desain mix method. Pengumpulan data kuantitatif dengan cara melakukan observasi/ cek dokumen formulir CP stroke iskemik dan STEMI, untuk mengetahui kepatuhan dalam mengisi formulir CP stroke iskemik dan STEMI. Kepatuhan diukur pada lima asuhan pelayanan yaitu asuhan medis, keperawatan, penunjang, farmasi dan nutrisi.. Dikatakan patuh jika persentase pengisian CPterisi ≥80%. Jumlah total 1094 CP terdiri dari 681 CP stroke iskemik dan 413 CP STEMI. Diketahui dari hasil penelitian bahwa: 1). Kepatuhan melaksanakan CP stroke iskemik sangat rendah, hanya 32 dari 681 (5%) CP terisi≥80% pada lima asuhan pelayanan 2). Kepatuhan melaksanakan CP STEMI juga sangat rendah, yaitu 81 dari 413 (20%) CP terisi ≥80% pada lima asuhan pelayanan. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan pengisian CP stroke iskemik dan CP STEMI sangat rendah, yang diukur dari 5 jenis asuhan pelayanan (asuhan medis, asuhan keperawatan, asuhan penunjang, asuhan farmasi, dan asuhan nutrisi).