{"title":"古莱什·希哈布对《塔夫西尔·米斯巴》中性别平等的解读","authors":"M. Ichwan, Faizal Amin","doi":"10.30983/humanisme.v6i1.5406","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study explores Quraish Shihab's interpretation of gender equality issues, such as equality in creation, marriage, prophethood, the role of women in the public world, and others. This research uses the library research method, and the first and primary source is Tafsir al-Misbah. Operationally, the researchers readvarious literature written by scholars, both East and West, on the concept of gender from the perspective of feminism. Then, the researchers read the Tafsir al-Misbah on the same theme. Does feminist thought influence Quraish Shihab's interpretation or not? This research finds that according to Quraish Shihab, the issue of gender equality in the Qur'an must be understood proportionally, unlike gender practitioners who interpret the Qur'an excessively and seem to impose their will. Quraish Shihab argues that men and women are naturally different both physically and psychologically. Both also have equality in terms of humanity and rights. Women have advantages that men do not have and vice versa. Both need each other.Kajian ini mengeksplorasi interpretasi Quraish Shihab terhadap isu-isu kesetaraan gender, seperti kesetaraan dalam penciptaan, perkawinan, kenabian, peran perempuan di dunia publik, dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, dan sumber pertama dan utama adalah Tafsir al-Misbah. Secara operasional, peneliti membaca berbagai literatur yang ditulis oleh para sarjana, baik Timur maupun Barat, tentang konsep gender dari perspektif feminisme. Kemudian peneliti membacakan Tafsir al-Misbah dengan tema yang sama. Apakah pemikiran feminis mempengaruhi penafsiran Quraish Shihab atau tidak? Penelitian ini menemukan bahwa menurut Quraish Shihab, persoalan kesetaraan gender dalam Al-Qur'an harus dipahami secara proporsional, tidak seperti praktisi gender yang menafsirkan Al-Qur'an secara berlebihan dan terkesan memaksakan kehendaknya. Quraish Shihab berpendapat bahwa laki-laki dan perempuan secara alamiah berbeda baik secara fisik maupun psikis. Keduanya juga memiliki kesetaraan dalam hal kemanusiaan dan hak. Wanita memiliki kelebihan yang tidak dimiliki pria dan sebaliknya. Keduanya saling membutuhkan.","PeriodicalId":52683,"journal":{"name":"Humanisma Journal of Gender Studies","volume":"112 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Quraish Shihab's Interpretation of Gender Equality In Tafsir Al-Misbah\",\"authors\":\"M. Ichwan, Faizal Amin\",\"doi\":\"10.30983/humanisme.v6i1.5406\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study explores Quraish Shihab's interpretation of gender equality issues, such as equality in creation, marriage, prophethood, the role of women in the public world, and others. This research uses the library research method, and the first and primary source is Tafsir al-Misbah. Operationally, the researchers readvarious literature written by scholars, both East and West, on the concept of gender from the perspective of feminism. Then, the researchers read the Tafsir al-Misbah on the same theme. Does feminist thought influence Quraish Shihab's interpretation or not? This research finds that according to Quraish Shihab, the issue of gender equality in the Qur'an must be understood proportionally, unlike gender practitioners who interpret the Qur'an excessively and seem to impose their will. Quraish Shihab argues that men and women are naturally different both physically and psychologically. Both also have equality in terms of humanity and rights. Women have advantages that men do not have and vice versa. Both need each other.Kajian ini mengeksplorasi interpretasi Quraish Shihab terhadap isu-isu kesetaraan gender, seperti kesetaraan dalam penciptaan, perkawinan, kenabian, peran perempuan di dunia publik, dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, dan sumber pertama dan utama adalah Tafsir al-Misbah. Secara operasional, peneliti membaca berbagai literatur yang ditulis oleh para sarjana, baik Timur maupun Barat, tentang konsep gender dari perspektif feminisme. Kemudian peneliti membacakan Tafsir al-Misbah dengan tema yang sama. Apakah pemikiran feminis mempengaruhi penafsiran Quraish Shihab atau tidak? Penelitian ini menemukan bahwa menurut Quraish Shihab, persoalan kesetaraan gender dalam Al-Qur'an harus dipahami secara proporsional, tidak seperti praktisi gender yang menafsirkan Al-Qur'an secara berlebihan dan terkesan memaksakan kehendaknya. Quraish Shihab berpendapat bahwa laki-laki dan perempuan secara alamiah berbeda baik secara fisik maupun psikis. Keduanya juga memiliki kesetaraan dalam hal kemanusiaan dan hak. Wanita memiliki kelebihan yang tidak dimiliki pria dan sebaliknya. Keduanya saling membutuhkan.\",\"PeriodicalId\":52683,\"journal\":{\"name\":\"Humanisma Journal of Gender Studies\",\"volume\":\"112 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Humanisma Journal of Gender Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30983/humanisme.v6i1.5406\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Humanisma Journal of Gender Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30983/humanisme.v6i1.5406","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究探讨了Quraish Shihab对性别平等问题的解释,如创造、婚姻、先知身份、女性在公共世界中的角色等方面的平等。本研究采用图书馆研究方法,主要资料来源为Tafsir al-Misbah。在操作上,研究人员从女性主义的角度阅读了东西方学者关于性别概念的各种文献。然后,研究人员阅读了同样主题的Tafsir al-Misbah。女权主义思想是否影响了古莱什·希哈卜的诠释?本研究发现,根据古莱什什叶派,古兰经中的性别平等问题必须按比例理解,不像性别实践者过度解释古兰经,似乎强加自己的意志。Quraish Shihab认为男人和女人在生理和心理上都是天生不同的。两者在人性和权利上也是平等的。女人有男人没有的优势,反之亦然。双方都需要对方。Kajian ini mengeksplorasi interpretasi quuraish Shihab terhadap isu-isu kesetaraan gender, seperti kesetaraan dalam penciptaan, perkawinan, kenabian, peran perempuan di duunia publick, dan lain-lain。Penelitian ini menggunakan mede Penelitian kepustakaan, dan number pertama dan utama adalah Tafsir al-Misbah。Secara operation, peneliti membaca berbagai literature, yang ditulis oleh para sarjana, baik Timur maupun Barat, tentang konsep性别透视女性主义。Kemudian peneliti成员Tafsir al-Misbah dengan tema yang sama。Apakah pemikiran女性,mempengaruhi penafsiran Quraish Shihab atau tidak?Penelitian ini menemukan bahwa menurut Quraish Shihab, personalankeetaraan gender dalam al -古兰经harus dipahami secara proporsional, tidak perti praktisi gender yang menafsirkan al -古兰经secara berlebihan和terkesan memaksakan kehendaknya。Quraish Shihab berpendapat bahwa laki-laki dan perempuan secara alamiah berbeda baik secara fisik maupun psikis。Keduanya juga memiliki kesetaraan dalam hal kemanusiaan dan hak。万妮塔·梅利利奇·凯勒比汉·扬达克·迪米利奇·普里亚·丹·塞巴利尼亚。Keduanya saling membutuhkan。
Quraish Shihab's Interpretation of Gender Equality In Tafsir Al-Misbah
This study explores Quraish Shihab's interpretation of gender equality issues, such as equality in creation, marriage, prophethood, the role of women in the public world, and others. This research uses the library research method, and the first and primary source is Tafsir al-Misbah. Operationally, the researchers readvarious literature written by scholars, both East and West, on the concept of gender from the perspective of feminism. Then, the researchers read the Tafsir al-Misbah on the same theme. Does feminist thought influence Quraish Shihab's interpretation or not? This research finds that according to Quraish Shihab, the issue of gender equality in the Qur'an must be understood proportionally, unlike gender practitioners who interpret the Qur'an excessively and seem to impose their will. Quraish Shihab argues that men and women are naturally different both physically and psychologically. Both also have equality in terms of humanity and rights. Women have advantages that men do not have and vice versa. Both need each other.Kajian ini mengeksplorasi interpretasi Quraish Shihab terhadap isu-isu kesetaraan gender, seperti kesetaraan dalam penciptaan, perkawinan, kenabian, peran perempuan di dunia publik, dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, dan sumber pertama dan utama adalah Tafsir al-Misbah. Secara operasional, peneliti membaca berbagai literatur yang ditulis oleh para sarjana, baik Timur maupun Barat, tentang konsep gender dari perspektif feminisme. Kemudian peneliti membacakan Tafsir al-Misbah dengan tema yang sama. Apakah pemikiran feminis mempengaruhi penafsiran Quraish Shihab atau tidak? Penelitian ini menemukan bahwa menurut Quraish Shihab, persoalan kesetaraan gender dalam Al-Qur'an harus dipahami secara proporsional, tidak seperti praktisi gender yang menafsirkan Al-Qur'an secara berlebihan dan terkesan memaksakan kehendaknya. Quraish Shihab berpendapat bahwa laki-laki dan perempuan secara alamiah berbeda baik secara fisik maupun psikis. Keduanya juga memiliki kesetaraan dalam hal kemanusiaan dan hak. Wanita memiliki kelebihan yang tidak dimiliki pria dan sebaliknya. Keduanya saling membutuhkan.