{"title":"急性阑尾炎患者延迟阑尾切除术与手术部位感染(SSI)发生率的关系:一篇叙述性综述","authors":"Wahyuning Ati Ashari, E. Suswati, Erfan Efendi","doi":"10.22435/mpk.v31i3.4775","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Acute appendicitis is one of the most common causes of surgery worldwide. Appendectomy is a skeptical surgical intervention associated with the risk of Surgical Site Infection (SSI). The purpose of this analysis was to describe the relationship between delayed appendectomy in acute appendicitis and the incidence of SSI. Reviewers selected articles containing data on the incidence of SSI due to appendectomy delays for 3 to 48 hours from seven databases, namely Pubmed, Nature, SpringerLink, Science Direct, ProQuest, Oxford Open Access Journal, and Cochrane Library. The data source was secondary data from international articles published in 2011 to 2020 based on the PICO criteria. The data obtained were then grouped and synthesized without meta-analysis/Synthesis Without Metaanalysis (SWiM) descriptively. A total of 2,778 articles were collected, of which 24 studies met the inclusion criteria. A total of 4 articles showed an association between appendectomy delay and SSI while the other 20 articles did not show a relationship between the two. There was no relationship between appendectomy delays for less than 48 hours since hospital admission to surgery with the incidence of SSI, however a delayed for more than 48 hours showed a significant value. The results showed there was no relationship between delayed appendectomy for less than 48 hours since the time the patientwas admitted to the hospital until the surgery took place, but a delayed appendectomy delay for more than 48 hours showed a significant relationship with the incidence of SSI. This narrative review supports early surgical intervention of acute appendicitis cases by considering the severity of the patient to avoid other surgical complications. \nAbstrak \nApendisitis akut menjadi salah satu penyebab pembedahan yang paling sering ditemukan di seluruh dunia. Apendektomi merupakan intervensi bedah skeptis yang berhubungan dengan risiko terjadinya Surgical Site Infection (SSI). Tujuan analisis ini untuk mendapatkan gambaran hubungan antara penundaan apendektomi pada apendisitis akut dengan kejadian SSI. Reviewer memilih artikel yang memuat data kejadian SSI akibat penundaan apendektomi selama 3 sampai 48 jam dari tujuh basis data yaitu Pubmed, Nature, SpringerLink, Science Direct, ProQuest, Oxford Open Access Journal, dan Cochrane Library. Sumber data berupa data sekunder dari artikel internasional yang diterbitkan pada tahun 2011 hingga 2020 berdasarkan kriteria PICO. Data yang didapatkan kemudian dikelompokkan dan disintesis tanpa meta-analisis/Synthesis Without Meta-analysis (SWiM) secara deskriptif. Total artikel yang dikumpulkan adalah 2.778 artikel, sebanyak 24 studi memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 4 artikel menunjukkan hubungan antara keterlambatan apendektomi dengan SSI sedangkan 20 artikel lainnya tidak menunjukkan hubungan keduanya.Tidak ada hubungan penundaan apendektomi kurang dari 48 jam sejak masuk rumah sakit hingga operasi dengan insidensi SSI namun penundaan lebih dari 48 jam menunjukkan nilai yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan penundaan apendektomi selama kurang dari 48 jam sejak pasien masuk rumah sakit hingga proses pembedahan berlangsung tetapi penundaan apendektomi lebih dari 48 jam menunjukkan adanya hubungan signifikan terhadap kejadian SSI. Tinjauan naratif ini mendukung intervensi bedah yang cepat pada kasus apendisitis akut dengan mempertimbangkan tingkat keparahan pasien dan untuk menghindari komplikasi pembedahan lain.","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"The Relationship of Delayed Appendectomy to the Incidence of Surgical Site Infection (SSI) in Acute Appendicitis Patients: A Narrative Review\",\"authors\":\"Wahyuning Ati Ashari, E. Suswati, Erfan Efendi\",\"doi\":\"10.22435/mpk.v31i3.4775\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Acute appendicitis is one of the most common causes of surgery worldwide. Appendectomy is a skeptical surgical intervention associated with the risk of Surgical Site Infection (SSI). The purpose of this analysis was to describe the relationship between delayed appendectomy in acute appendicitis and the incidence of SSI. Reviewers selected articles containing data on the incidence of SSI due to appendectomy delays for 3 to 48 hours from seven databases, namely Pubmed, Nature, SpringerLink, Science Direct, ProQuest, Oxford Open Access Journal, and Cochrane Library. The data source was secondary data from international articles published in 2011 to 2020 based on the PICO criteria. The data obtained were then grouped and synthesized without meta-analysis/Synthesis Without Metaanalysis (SWiM) descriptively. A total of 2,778 articles were collected, of which 24 studies met the inclusion criteria. A total of 4 articles showed an association between appendectomy delay and SSI while the other 20 articles did not show a relationship between the two. There was no relationship between appendectomy delays for less than 48 hours since hospital admission to surgery with the incidence of SSI, however a delayed for more than 48 hours showed a significant value. The results showed there was no relationship between delayed appendectomy for less than 48 hours since the time the patientwas admitted to the hospital until the surgery took place, but a delayed appendectomy delay for more than 48 hours showed a significant relationship with the incidence of SSI. This narrative review supports early surgical intervention of acute appendicitis cases by considering the severity of the patient to avoid other surgical complications. \\nAbstrak \\nApendisitis akut menjadi salah satu penyebab pembedahan yang paling sering ditemukan di seluruh dunia. Apendektomi merupakan intervensi bedah skeptis yang berhubungan dengan risiko terjadinya Surgical Site Infection (SSI). Tujuan analisis ini untuk mendapatkan gambaran hubungan antara penundaan apendektomi pada apendisitis akut dengan kejadian SSI. Reviewer memilih artikel yang memuat data kejadian SSI akibat penundaan apendektomi selama 3 sampai 48 jam dari tujuh basis data yaitu Pubmed, Nature, SpringerLink, Science Direct, ProQuest, Oxford Open Access Journal, dan Cochrane Library. Sumber data berupa data sekunder dari artikel internasional yang diterbitkan pada tahun 2011 hingga 2020 berdasarkan kriteria PICO. Data yang didapatkan kemudian dikelompokkan dan disintesis tanpa meta-analisis/Synthesis Without Meta-analysis (SWiM) secara deskriptif. Total artikel yang dikumpulkan adalah 2.778 artikel, sebanyak 24 studi memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 4 artikel menunjukkan hubungan antara keterlambatan apendektomi dengan SSI sedangkan 20 artikel lainnya tidak menunjukkan hubungan keduanya.Tidak ada hubungan penundaan apendektomi kurang dari 48 jam sejak masuk rumah sakit hingga operasi dengan insidensi SSI namun penundaan lebih dari 48 jam menunjukkan nilai yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan penundaan apendektomi selama kurang dari 48 jam sejak pasien masuk rumah sakit hingga proses pembedahan berlangsung tetapi penundaan apendektomi lebih dari 48 jam menunjukkan adanya hubungan signifikan terhadap kejadian SSI. Tinjauan naratif ini mendukung intervensi bedah yang cepat pada kasus apendisitis akut dengan mempertimbangkan tingkat keparahan pasien dan untuk menghindari komplikasi pembedahan lain.\",\"PeriodicalId\":18323,\"journal\":{\"name\":\"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2021-12-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/mpk.v31i3.4775\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/mpk.v31i3.4775","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
急性阑尾炎是全世界最常见的手术原因之一。阑尾切除术是一种可疑的手术干预,与手术部位感染(SSI)的风险相关。本分析的目的是描述急性阑尾炎延迟阑尾切除术与SSI发生率之间的关系。评审人员从Pubmed、Nature、SpringerLink、Science Direct、ProQuest、Oxford Open Access Journal和Cochrane Library等7个数据库中选择了包含阑尾切除延迟3 - 48小时导致SSI发生率数据的文章。数据来源为基于PICO标准的2011 - 2020年发表的国际文章的二手数据。然后对获得的数据进行分组和综合,不进行meta分析/不进行meta分析的综合(SWiM)。共收集2778篇文献,其中24篇符合纳入标准。共有4篇文章显示阑尾切除术延迟与SSI之间存在关联,而其他20篇文章没有显示两者之间的关系。入院后阑尾切除术延迟时间小于48小时与SSI发生率没有关系,但延迟时间超过48小时则有显著意义。结果显示,从患者入院时间到手术时间少于48小时的延迟阑尾切除术与SSI的发生率没有关系,但延迟阑尾切除术延迟超过48小时与SSI的发生率有显著关系。本综述支持急性阑尾炎病例的早期手术干预,考虑患者的严重程度,以避免其他手术并发症。【摘要】【摘要】阑尾炎是一种急性阑尾炎,主要表现为阑尾炎、阑尾炎、阑尾炎和阑尾炎。手术部位感染(SSI):手术部位感染(SSI)。Tujuan analysis ini untuk mendapatkan gambaran hubungan antara penundaan apendektomi paden阑尾炎akut dengan kejadian SSI。审稿人论文杨论文数据kejadian SSI akibat penundaan apendektomi selama 3 sampai 48 jam dari tujuh基础数据yitu Pubmed, Nature, SpringerLink, Science Direct, ProQuest, Oxford Open Access Journal, dan Cochrane Library。夏季数据采集:数据采集于达利克国际杨氏数据采集库,2011年夏季数据采集库,2020年夏季数据采集库标准PICO。数据yang didapatkan kemudian dikelompokkan dan disintesis tanpa Meta-analysis /Synthesis Without Meta-analysis (SWiM)总论文杨迪昆普尔坎达拉2778篇,论文塞巴尼亚克24项研究纪念性标准。Sebanyak 4 artikel menunjukkan hubungan antara keterlambatan apendektomi dengan SSI sedangkan 20 artikel lainnya tiak menunjukkan hubungan keduanya。Tidak ada hubungan penundaan apendektomi kurang dari 48 jam sejak masuk rumah sakit ingga operasi dengan insidensi SSI namun penundaan lebih dari 48 jam menunjukkan nilai yang signfikan。Berdasarkan hasil分析,dispulpulkan bahwa tidak terdapat hubungan, apendektomi selama kurang dari 48 jam sejak pasien masuk rumah sakit hinga prose penpendahan berlangsung apendektomi lebih dari 48 jam menunjukkan adanya hubungan signfikan terhadap kejadian SSI。天津文理学院文理学院文理学院文理学院文理学院文理学院文理学院文理学院文理学院
The Relationship of Delayed Appendectomy to the Incidence of Surgical Site Infection (SSI) in Acute Appendicitis Patients: A Narrative Review
Acute appendicitis is one of the most common causes of surgery worldwide. Appendectomy is a skeptical surgical intervention associated with the risk of Surgical Site Infection (SSI). The purpose of this analysis was to describe the relationship between delayed appendectomy in acute appendicitis and the incidence of SSI. Reviewers selected articles containing data on the incidence of SSI due to appendectomy delays for 3 to 48 hours from seven databases, namely Pubmed, Nature, SpringerLink, Science Direct, ProQuest, Oxford Open Access Journal, and Cochrane Library. The data source was secondary data from international articles published in 2011 to 2020 based on the PICO criteria. The data obtained were then grouped and synthesized without meta-analysis/Synthesis Without Metaanalysis (SWiM) descriptively. A total of 2,778 articles were collected, of which 24 studies met the inclusion criteria. A total of 4 articles showed an association between appendectomy delay and SSI while the other 20 articles did not show a relationship between the two. There was no relationship between appendectomy delays for less than 48 hours since hospital admission to surgery with the incidence of SSI, however a delayed for more than 48 hours showed a significant value. The results showed there was no relationship between delayed appendectomy for less than 48 hours since the time the patientwas admitted to the hospital until the surgery took place, but a delayed appendectomy delay for more than 48 hours showed a significant relationship with the incidence of SSI. This narrative review supports early surgical intervention of acute appendicitis cases by considering the severity of the patient to avoid other surgical complications.
Abstrak
Apendisitis akut menjadi salah satu penyebab pembedahan yang paling sering ditemukan di seluruh dunia. Apendektomi merupakan intervensi bedah skeptis yang berhubungan dengan risiko terjadinya Surgical Site Infection (SSI). Tujuan analisis ini untuk mendapatkan gambaran hubungan antara penundaan apendektomi pada apendisitis akut dengan kejadian SSI. Reviewer memilih artikel yang memuat data kejadian SSI akibat penundaan apendektomi selama 3 sampai 48 jam dari tujuh basis data yaitu Pubmed, Nature, SpringerLink, Science Direct, ProQuest, Oxford Open Access Journal, dan Cochrane Library. Sumber data berupa data sekunder dari artikel internasional yang diterbitkan pada tahun 2011 hingga 2020 berdasarkan kriteria PICO. Data yang didapatkan kemudian dikelompokkan dan disintesis tanpa meta-analisis/Synthesis Without Meta-analysis (SWiM) secara deskriptif. Total artikel yang dikumpulkan adalah 2.778 artikel, sebanyak 24 studi memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 4 artikel menunjukkan hubungan antara keterlambatan apendektomi dengan SSI sedangkan 20 artikel lainnya tidak menunjukkan hubungan keduanya.Tidak ada hubungan penundaan apendektomi kurang dari 48 jam sejak masuk rumah sakit hingga operasi dengan insidensi SSI namun penundaan lebih dari 48 jam menunjukkan nilai yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan penundaan apendektomi selama kurang dari 48 jam sejak pasien masuk rumah sakit hingga proses pembedahan berlangsung tetapi penundaan apendektomi lebih dari 48 jam menunjukkan adanya hubungan signifikan terhadap kejadian SSI. Tinjauan naratif ini mendukung intervensi bedah yang cepat pada kasus apendisitis akut dengan mempertimbangkan tingkat keparahan pasien dan untuk menghindari komplikasi pembedahan lain.