{"title":"在科维德大流行期间,喝洛洛作为增强身体免疫力的一种文化","authors":"Putu lakustini Cahyaningrum, N. Sudaryati","doi":"10.32795/widyakesehatan.v3i2.2085","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bali memiliki sebuah warisan budaya yang mencakup pengobatan tradisional Bali yang dikenal dengan nama usada. Usada merupakan jenis pengobatan tradisional Bali dimana salah satunya menggunakan tumbuhan sebagai bahan obat. Tumbuhan obat tersebut diracik dan diramu sedemikian rupa sehingga menjadi minuman tradisional yang di Bali disebut dengan loloh. Masyarakat Bali sudah sejak turun menurun mengkonsumsi lolohuntuk menjaga kesehatan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah budaya minum loloh masih dilakukan sampai saat ini oleh masyarakat dan jenis loloh yang diminum terutama disaat pandemic covid 19 seperti sekarang ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode purpose sampling dan menggunakan pendekatan sosiologi kesehatan melalui teknik wawancara mendalam dan kuisioner terhadap masyarakat yang masih minum loloh. Teori dalam penelitian menggunakan fenomenologi sebagai akibat dari prilaku, keyakinan dan persepsi masyarakat terhadap budaya minum loloh. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa budaya minum loloh masih dilakukan sampai sekarang ini oleh masyarakat Bali disebabkan karena adanya informasi dari media cetak maupun media elektronik, adanya kepercayaan masyarakat terhadap minuman tradisional dan minimnya efek samping. jenis loloh yang dikonsumsi yaitu loloh kunyit asem, loloh don base, loloh jahe merah, loloh cemcem, loloh mengkudu (tibah), loloh sembung, loloh pegagan, loloh daun waru, loloh daun katuk dan loloh temulawak.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":"82 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"BUDAYA MINUM LOLOH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH DIMASA PANDEMI COVID 19\",\"authors\":\"Putu lakustini Cahyaningrum, N. Sudaryati\",\"doi\":\"10.32795/widyakesehatan.v3i2.2085\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Bali memiliki sebuah warisan budaya yang mencakup pengobatan tradisional Bali yang dikenal dengan nama usada. Usada merupakan jenis pengobatan tradisional Bali dimana salah satunya menggunakan tumbuhan sebagai bahan obat. Tumbuhan obat tersebut diracik dan diramu sedemikian rupa sehingga menjadi minuman tradisional yang di Bali disebut dengan loloh. Masyarakat Bali sudah sejak turun menurun mengkonsumsi lolohuntuk menjaga kesehatan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah budaya minum loloh masih dilakukan sampai saat ini oleh masyarakat dan jenis loloh yang diminum terutama disaat pandemic covid 19 seperti sekarang ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode purpose sampling dan menggunakan pendekatan sosiologi kesehatan melalui teknik wawancara mendalam dan kuisioner terhadap masyarakat yang masih minum loloh. Teori dalam penelitian menggunakan fenomenologi sebagai akibat dari prilaku, keyakinan dan persepsi masyarakat terhadap budaya minum loloh. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa budaya minum loloh masih dilakukan sampai sekarang ini oleh masyarakat Bali disebabkan karena adanya informasi dari media cetak maupun media elektronik, adanya kepercayaan masyarakat terhadap minuman tradisional dan minimnya efek samping. jenis loloh yang dikonsumsi yaitu loloh kunyit asem, loloh don base, loloh jahe merah, loloh cemcem, loloh mengkudu (tibah), loloh sembung, loloh pegagan, loloh daun waru, loloh daun katuk dan loloh temulawak.\",\"PeriodicalId\":23825,\"journal\":{\"name\":\"Widya Kesehatan\",\"volume\":\"82 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-10-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Widya Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v3i2.2085\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Widya Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v3i2.2085","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
BUDAYA MINUM LOLOH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH DIMASA PANDEMI COVID 19
Bali memiliki sebuah warisan budaya yang mencakup pengobatan tradisional Bali yang dikenal dengan nama usada. Usada merupakan jenis pengobatan tradisional Bali dimana salah satunya menggunakan tumbuhan sebagai bahan obat. Tumbuhan obat tersebut diracik dan diramu sedemikian rupa sehingga menjadi minuman tradisional yang di Bali disebut dengan loloh. Masyarakat Bali sudah sejak turun menurun mengkonsumsi lolohuntuk menjaga kesehatan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah budaya minum loloh masih dilakukan sampai saat ini oleh masyarakat dan jenis loloh yang diminum terutama disaat pandemic covid 19 seperti sekarang ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode purpose sampling dan menggunakan pendekatan sosiologi kesehatan melalui teknik wawancara mendalam dan kuisioner terhadap masyarakat yang masih minum loloh. Teori dalam penelitian menggunakan fenomenologi sebagai akibat dari prilaku, keyakinan dan persepsi masyarakat terhadap budaya minum loloh. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa budaya minum loloh masih dilakukan sampai sekarang ini oleh masyarakat Bali disebabkan karena adanya informasi dari media cetak maupun media elektronik, adanya kepercayaan masyarakat terhadap minuman tradisional dan minimnya efek samping. jenis loloh yang dikonsumsi yaitu loloh kunyit asem, loloh don base, loloh jahe merah, loloh cemcem, loloh mengkudu (tibah), loloh sembung, loloh pegagan, loloh daun waru, loloh daun katuk dan loloh temulawak.