{"title":"Maksim Kerja Sama Berbahasa Model Grice dalam Peristiwa Tutur Di Pasar Tramo Kabupaten Maros: Kajian Pragmatik","authors":"Irwan Fadli, Kasmawati Kasmawati","doi":"10.46918/IDIOMATIK.V3I2.675","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penutur dan mitra tutur dalam suatu peristiwa tutur tak terlepaskan dari kaidah yang mengatur tindakan penggunaan bahasa agar pertuturan dapat berjalan dengan baik. Salah satu prinsip berbahasa dalam studi pragmatik adalah prinsip kerja sama atau maksim kerja sama Grice yang membagi prinsip-prinsip yang dimaksud yakni, 1) maksim kuantitas (maxim of quantity), 2) maksim kualitas (maxim of quality), 3) maksim relevansi (maxim of relevance), dan 4) maksim pelaksanaan (maxim of manner). Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui penerapan maksim kerja sama berbahasa Grice dalam peristiwa tutur di Pasar Tramo Kabupaten Maros. Populasi penelitian ini dalah seluruh pedagang dan pembeli yang sedang bertransaksi dalam lingkup Pasar Tramo Kabupaten Maros. Sedangkan, penentuan sampel dilakukan dengan teknik random sampling atau penetapan sampel secara acak dengan mengambil sebanyak 10 hingga 15 sampel percakapan dalam transaksi pedagang dan pembeli. Pengumpulan data dilaksakanan dengan teknik sadap atau rekam. Analisis data dilaksanakan dalam tiga tahap yakni, reduksi data, model data, dan penarikan/verifikasi kesimpulan. Diperoleh gambaran tiga dari empat maksim kerjasama berbahasa Grice terpenuhi. simpulan ini ditarik dari hasil olah atauanalisis datayang diperoleh selama penelitian berlangsung. Ketiga maksim yang dipenuhi antara lain da; 1) maksim kuantitas (maxim of quantity), 2) maksim kualitas (maxim of quality), dan 3) maksim pelaksanaan (maxim of manner). Sedangkan maksim yang dilanggar adalah maksim relevansi (maxim of relevance). Salah satu alas an maksim relevansi dilanggar leh pedangang bertujuan untuk pengalihan perhatian. Hal ini bertujuan untuk menawarkan atau memperkealkan barang dagangan lain apabila barang yang dibutuhkan pembeli sedang tidak tersedia atau habis.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46918/IDIOMATIK.V3I2.675","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Maksim Kerja Sama Berbahasa Model Grice dalam Peristiwa Tutur Di Pasar Tramo Kabupaten Maros: Kajian Pragmatik
Penutur dan mitra tutur dalam suatu peristiwa tutur tak terlepaskan dari kaidah yang mengatur tindakan penggunaan bahasa agar pertuturan dapat berjalan dengan baik. Salah satu prinsip berbahasa dalam studi pragmatik adalah prinsip kerja sama atau maksim kerja sama Grice yang membagi prinsip-prinsip yang dimaksud yakni, 1) maksim kuantitas (maxim of quantity), 2) maksim kualitas (maxim of quality), 3) maksim relevansi (maxim of relevance), dan 4) maksim pelaksanaan (maxim of manner). Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui penerapan maksim kerja sama berbahasa Grice dalam peristiwa tutur di Pasar Tramo Kabupaten Maros. Populasi penelitian ini dalah seluruh pedagang dan pembeli yang sedang bertransaksi dalam lingkup Pasar Tramo Kabupaten Maros. Sedangkan, penentuan sampel dilakukan dengan teknik random sampling atau penetapan sampel secara acak dengan mengambil sebanyak 10 hingga 15 sampel percakapan dalam transaksi pedagang dan pembeli. Pengumpulan data dilaksakanan dengan teknik sadap atau rekam. Analisis data dilaksanakan dalam tiga tahap yakni, reduksi data, model data, dan penarikan/verifikasi kesimpulan. Diperoleh gambaran tiga dari empat maksim kerjasama berbahasa Grice terpenuhi. simpulan ini ditarik dari hasil olah atauanalisis datayang diperoleh selama penelitian berlangsung. Ketiga maksim yang dipenuhi antara lain da; 1) maksim kuantitas (maxim of quantity), 2) maksim kualitas (maxim of quality), dan 3) maksim pelaksanaan (maxim of manner). Sedangkan maksim yang dilanggar adalah maksim relevansi (maxim of relevance). Salah satu alas an maksim relevansi dilanggar leh pedangang bertujuan untuk pengalihan perhatian. Hal ini bertujuan untuk menawarkan atau memperkealkan barang dagangan lain apabila barang yang dibutuhkan pembeli sedang tidak tersedia atau habis.