{"title":"巴布亚民族主义的培养:挑战、社会生物学的反映、动态和现代性的转变","authors":"Nyoman Sudira","doi":"10.14203/jmi.v48i1.1183","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Terdapat dua faktor penyebab terjadinya kontestasi nasionalisme Papua dengan Indonesia, pertama orang Papua mulai benar-benar menyadari akan identitasnya, kesadaran ini disebabkan oleh adanya serangan dari kelompok lain atau bisa juga karena seruan pemimpin mereka. Kedua, orang Papua merasa marah mengenai ketidak setaraan status mereka pada saat mereka membandingkan kelompoknya dengan kelompok yang lain. Konsep dan teori yang dirasa penting terkait kedua faktor disebut diatas menjadi fokus pembahasan dalam tulisan ini. Segitiga Kontestasi menjadi dasar penjelasan mengenai tingkatan kontestasi, sedangkan penguatan nasionalisme Papua dijelaskan melalui pandangan primordialisme, instrumentalisme, dan modernisasi.","PeriodicalId":20616,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kontestasi Nasionalisme Papua: Tantangan, Refleksi Sosiobiologis, Dinamika, dan Transisi Modernitas\",\"authors\":\"Nyoman Sudira\",\"doi\":\"10.14203/jmi.v48i1.1183\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Terdapat dua faktor penyebab terjadinya kontestasi nasionalisme Papua dengan Indonesia, pertama orang Papua mulai benar-benar menyadari akan identitasnya, kesadaran ini disebabkan oleh adanya serangan dari kelompok lain atau bisa juga karena seruan pemimpin mereka. Kedua, orang Papua merasa marah mengenai ketidak setaraan status mereka pada saat mereka membandingkan kelompoknya dengan kelompok yang lain. Konsep dan teori yang dirasa penting terkait kedua faktor disebut diatas menjadi fokus pembahasan dalam tulisan ini. Segitiga Kontestasi menjadi dasar penjelasan mengenai tingkatan kontestasi, sedangkan penguatan nasionalisme Papua dijelaskan melalui pandangan primordialisme, instrumentalisme, dan modernisasi.\",\"PeriodicalId\":20616,\"journal\":{\"name\":\"Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14203/jmi.v48i1.1183\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14203/jmi.v48i1.1183","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kontestasi Nasionalisme Papua: Tantangan, Refleksi Sosiobiologis, Dinamika, dan Transisi Modernitas
Terdapat dua faktor penyebab terjadinya kontestasi nasionalisme Papua dengan Indonesia, pertama orang Papua mulai benar-benar menyadari akan identitasnya, kesadaran ini disebabkan oleh adanya serangan dari kelompok lain atau bisa juga karena seruan pemimpin mereka. Kedua, orang Papua merasa marah mengenai ketidak setaraan status mereka pada saat mereka membandingkan kelompoknya dengan kelompok yang lain. Konsep dan teori yang dirasa penting terkait kedua faktor disebut diatas menjadi fokus pembahasan dalam tulisan ini. Segitiga Kontestasi menjadi dasar penjelasan mengenai tingkatan kontestasi, sedangkan penguatan nasionalisme Papua dijelaskan melalui pandangan primordialisme, instrumentalisme, dan modernisasi.