{"title":"EDITORIAL DAN DAFTAR ISI, JURNAL KEBUDAYAAN, VOL. 15, NO. 1 TAHUN 2020","authors":"Jurnal Kebudayaan","doi":"10.24832/jk.v15i1.380","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sebagai informasi, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia, Nomor 85/M/KPT/2020 tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode I tahun 2020, tanggal 1 April 2020, Jurnal Kebudayaan saat ini ditetapkan sebagai Jurnal Ilmiah Terakreditasi Peringkat 4. Capaian akreditasi ini menjadi titik awal untuk meningkatkan kualitas Jurnal Kebudayaan pada periode yang akan datang, baik dari segi konten artikel maupun tampilan. \nSebagaimana terbitan sebelumnya, Jurnal Kebudayaan Volume 15, Nomor 1, tahun 2020 ini menampilkan topik-topik yang bervariasi, mulai dari permuseuman, sejarah, benda budaya sebagai media pembelajaran, pengembangan media digital, filsafat, hingga pariwisata budaya. Herman Hendrik menyoroti tentang rendahnya minat sebagian masyarakat untuk berkunjung ke museum dengan alasan tidak memiliki waktu dan jarak ke museum yang jauh. Adapun Budiana Setiawan menyampaikan pendapat bahwa karakteristik bentang alam yang melatarbelakangi pelabuhan-pelabuhan kuno turut memengaruhi ramai tidaknya pelabuhan kuno tersebut disinggahi pedagang-pedagang asing pada masa lampau. Sementara itu, Exsaris Januar mengkaji bagaimana carano (semacam wadah tradisional yang digunakan untuk upacara adat pada masyarakat Minang) dapat digunakan sebagai media pembelajaran atau literasi budaya terhadap peserta didik. \nSelanjutnya, Defri Elias Simatupang menunjukkan bahwa pengembangan media partispasi publik elektronik atau E-Consultation dapat digunakan untuk membantu pemerintah daerah dalam membuat kebijakan yang terkait dengan pengelolaan Situs Bukit Karang Kawal Darat di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Pada artikel lainnya, Fellyanus Habaora dan kawan-kawan menyampaikan bahwa cara pandang falsafah sains dari Fritjof Capra dapat digunakan untuk melihat dan menganalisis realitas ekologis secara ontologis dan holistik. Terakhir, Bambang H. Suta Purwana menyoroti tentang ketidakberhasilan komodifikasi budaya tradisional di Kampung Pitu, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. \nSemua artikel tersebut diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan daya kritis para pembaca terhadap khazanah kebudayaan Indonesia. Akhir kata, Dewan Redaksi Jurnal Kebudayaan mengucapkan selamat membaca dan semoga mendapatkan manfaat dari artikel-artikel yang disajikan.","PeriodicalId":31479,"journal":{"name":"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/jk.v15i1.380","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
如需更多信息,根据印度尼西亚共和国国家研究与技术与创新局(national research and technology and agency)的裁决,有关2020年1月1日至4月1日该期科学期刊认证排名85/M/KPT/2020,目前的文化期刊被列为第四认证科学期刊。从文章和视图的内容来看,这一认证为今后一段时间提高文化期刊质量的起点。像上一期一样,《文化杂志》第15卷第1卷,2020年以文化为基础,从基层、历史、文化对象作为学习媒介、数字媒体发展、哲学到文化旅游,呈现出各种各样的主题。赫尔曼·亨德里克(Herman Hendrik)指出,有些人因为没有时间和距离参观博物馆而对参观博物馆的兴趣不大。至于布迪安娜·塞德万(Budiana Setiawan)则认为,古代港口的通气特点有助于古代外国商人在过去的繁忙旅程中所作的贡献。与此同时,Exsaris Januar回顾了如何将carano(一种传统的用于民朗社区习俗仪式的容器)用于学习者的学习或文化识字媒介。接下来,Defri Elias Simatupang指出,电子或e - consulpan公共媒体的发展可以用来帮助地方政府在廖内省的Bintan区制定与地面控制山体站点有关的政策。在另一篇文章中,Habaora和他的同事们提出,Capra Fritjof的科学哲学观点可以用来观察和分析本体论和整体主义的生态现实。最后,Bambang H. Suta Purwana突出,他指出了日惹省区hipitu mountain Kidul区的传统文化成果不佳。所有这些文章都将丰富读者对印尼文化khazanah的批判性知识和影响。最后,《文化杂志》的编辑委员会祝贺读者,并希望从发表的文章中受益。
EDITORIAL DAN DAFTAR ISI, JURNAL KEBUDAYAAN, VOL. 15, NO. 1 TAHUN 2020
Sebagai informasi, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia, Nomor 85/M/KPT/2020 tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode I tahun 2020, tanggal 1 April 2020, Jurnal Kebudayaan saat ini ditetapkan sebagai Jurnal Ilmiah Terakreditasi Peringkat 4. Capaian akreditasi ini menjadi titik awal untuk meningkatkan kualitas Jurnal Kebudayaan pada periode yang akan datang, baik dari segi konten artikel maupun tampilan.
Sebagaimana terbitan sebelumnya, Jurnal Kebudayaan Volume 15, Nomor 1, tahun 2020 ini menampilkan topik-topik yang bervariasi, mulai dari permuseuman, sejarah, benda budaya sebagai media pembelajaran, pengembangan media digital, filsafat, hingga pariwisata budaya. Herman Hendrik menyoroti tentang rendahnya minat sebagian masyarakat untuk berkunjung ke museum dengan alasan tidak memiliki waktu dan jarak ke museum yang jauh. Adapun Budiana Setiawan menyampaikan pendapat bahwa karakteristik bentang alam yang melatarbelakangi pelabuhan-pelabuhan kuno turut memengaruhi ramai tidaknya pelabuhan kuno tersebut disinggahi pedagang-pedagang asing pada masa lampau. Sementara itu, Exsaris Januar mengkaji bagaimana carano (semacam wadah tradisional yang digunakan untuk upacara adat pada masyarakat Minang) dapat digunakan sebagai media pembelajaran atau literasi budaya terhadap peserta didik.
Selanjutnya, Defri Elias Simatupang menunjukkan bahwa pengembangan media partispasi publik elektronik atau E-Consultation dapat digunakan untuk membantu pemerintah daerah dalam membuat kebijakan yang terkait dengan pengelolaan Situs Bukit Karang Kawal Darat di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Pada artikel lainnya, Fellyanus Habaora dan kawan-kawan menyampaikan bahwa cara pandang falsafah sains dari Fritjof Capra dapat digunakan untuk melihat dan menganalisis realitas ekologis secara ontologis dan holistik. Terakhir, Bambang H. Suta Purwana menyoroti tentang ketidakberhasilan komodifikasi budaya tradisional di Kampung Pitu, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Semua artikel tersebut diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan daya kritis para pembaca terhadap khazanah kebudayaan Indonesia. Akhir kata, Dewan Redaksi Jurnal Kebudayaan mengucapkan selamat membaca dan semoga mendapatkan manfaat dari artikel-artikel yang disajikan.