数字村及人事部金融识字率:亚齐市个案研究

Fitriansyah Fitriansyah, Chaikal Nuryakin
{"title":"数字村及人事部金融识字率:亚齐市个案研究","authors":"Fitriansyah Fitriansyah, Chaikal Nuryakin","doi":"10.21002/jepi.v21i2.1076","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Since 2014, to reach the poor for increasing financial inclusion, the government of Indonesia has been digitizing social benefits. Recently, local government has also been pushed to build a “Digital Village.” We argue that for such a program to succeed, a good level of financial and digital literacy of the village officials is necessary. We surveyed the village officials in 60 out of 215 Aceh Tamiang to examine their financial, digital, and DFS literacy. We find that the literacy of the village officials, on average, is low. The factors contributing to low financial literacy are age, level of education, and accessibility to financial and digital services. --------------------------------- Sejak tahun 2014, Pemerintah mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat berpendapatan rendah melalui digitalisasi bantuan sosial. Perkembangan terbaru, pemerintah daerah juga didorong untuk membangun “Desa Digital”. Keberhasilan program ini menurut penulis, membutuhkan literasi keuangan dan literasi digital aparatur desa. Studi ini melakukan survei mengenai literasi keuangan, digital, dan keuangan digital dari aparatur desa di 60 desa dari 213 desa di Kabupaten Aceh Tamiang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata tingkat literasi masih rendah, bahkan cenderung kurang. Penelitian ini menemukan bahwa faktor usia, tingkat pendidikan, dan akses terhadap keuangan digital memengaruhi tingkat literasi keuangan aparatur desa.","PeriodicalId":32634,"journal":{"name":"JEPI Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia","volume":"506 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Desa Digital dan Tingkat Literasi Keuangan Aparatur Desa: Studi Kasus Kabupaten Aceh Tamiang\",\"authors\":\"Fitriansyah Fitriansyah, Chaikal Nuryakin\",\"doi\":\"10.21002/jepi.v21i2.1076\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Since 2014, to reach the poor for increasing financial inclusion, the government of Indonesia has been digitizing social benefits. Recently, local government has also been pushed to build a “Digital Village.” We argue that for such a program to succeed, a good level of financial and digital literacy of the village officials is necessary. We surveyed the village officials in 60 out of 215 Aceh Tamiang to examine their financial, digital, and DFS literacy. We find that the literacy of the village officials, on average, is low. The factors contributing to low financial literacy are age, level of education, and accessibility to financial and digital services. --------------------------------- Sejak tahun 2014, Pemerintah mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat berpendapatan rendah melalui digitalisasi bantuan sosial. Perkembangan terbaru, pemerintah daerah juga didorong untuk membangun “Desa Digital”. Keberhasilan program ini menurut penulis, membutuhkan literasi keuangan dan literasi digital aparatur desa. Studi ini melakukan survei mengenai literasi keuangan, digital, dan keuangan digital dari aparatur desa di 60 desa dari 213 desa di Kabupaten Aceh Tamiang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata tingkat literasi masih rendah, bahkan cenderung kurang. Penelitian ini menemukan bahwa faktor usia, tingkat pendidikan, dan akses terhadap keuangan digital memengaruhi tingkat literasi keuangan aparatur desa.\",\"PeriodicalId\":32634,\"journal\":{\"name\":\"JEPI Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia\",\"volume\":\"506 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JEPI Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21002/jepi.v21i2.1076\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JEPI Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21002/jepi.v21i2.1076","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

自2014年以来,为了帮助穷人增加金融包容性,印度尼西亚政府一直在将社会福利数字化。最近,当地政府也在推动建设“数字村”。我们认为,要使这一项目取得成功,村干部必须具备良好的财务和数字素养。我们对亚齐省215个村落中的60个村落官员进行了调查,考察他们的金融、数字和DFS素养。我们发现,村官的平均识字率很低。造成低金融知识水平的因素是年龄、教育水平以及金融和数字服务的可及性。--------------------------------- Sejak tahun 2014, Pemerintah mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat berpendapatan rendah melalui digitalisasi bantuan社会。Perkembangan terbaru, peremerintah daerah juga didorong untuk成员“Desa Digital”。Keberhasilan程序ini menuut penulis, membutuhkan literas keuangan and literas digital aparatur desis。研究:melakukan调查mengenai literaskeangan, digital, dankeangan digital, aparatur desa di 60 desa dari 213 desa di Kabupaten Aceh Tamiang。Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata tingkat literasi masih rendah, bakan cenderung kurang。Penelitian ini menemukan bahwa faktor usia, tingkat pendidikan, and akses, the hahads keangan digital memengaruhi tingkat literasi keangan aparatur desa。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Desa Digital dan Tingkat Literasi Keuangan Aparatur Desa: Studi Kasus Kabupaten Aceh Tamiang
Since 2014, to reach the poor for increasing financial inclusion, the government of Indonesia has been digitizing social benefits. Recently, local government has also been pushed to build a “Digital Village.” We argue that for such a program to succeed, a good level of financial and digital literacy of the village officials is necessary. We surveyed the village officials in 60 out of 215 Aceh Tamiang to examine their financial, digital, and DFS literacy. We find that the literacy of the village officials, on average, is low. The factors contributing to low financial literacy are age, level of education, and accessibility to financial and digital services. --------------------------------- Sejak tahun 2014, Pemerintah mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat berpendapatan rendah melalui digitalisasi bantuan sosial. Perkembangan terbaru, pemerintah daerah juga didorong untuk membangun “Desa Digital”. Keberhasilan program ini menurut penulis, membutuhkan literasi keuangan dan literasi digital aparatur desa. Studi ini melakukan survei mengenai literasi keuangan, digital, dan keuangan digital dari aparatur desa di 60 desa dari 213 desa di Kabupaten Aceh Tamiang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata tingkat literasi masih rendah, bahkan cenderung kurang. Penelitian ini menemukan bahwa faktor usia, tingkat pendidikan, dan akses terhadap keuangan digital memengaruhi tingkat literasi keuangan aparatur desa.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信