Dheska Arthyka Palifiana, N. Fatmawati, Yesvi Zulfiana, Nihria Maemanah
{"title":"母乳喂养(MP)母乳对幼儿发育不良的影响","authors":"Dheska Arthyka Palifiana, N. Fatmawati, Yesvi Zulfiana, Nihria Maemanah","doi":"10.57267/fundus.v2i2.246","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kementerian Kesehatan tahun 2018 Stunting merupakan suatu keadaan dimana anak balita mempunyai panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Keadaan ini diukur menggunakan satuan panjang atau tinggi badan yang lebih dari -2 SD median atau standar pertumbuhan anak dari WHO. Stunting merupakan kondisi kronis terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Prevalensi stunting di Indonesia cukup tinggi yaitu 37,2%. Prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Myanmar (35%), Vietnam (23%), dan Thailand (16%). Hasil analisis lanjut data Riskesdas 2013 pada kelompok usia 2-3 tahun menemukan prevalensi sebesar 42,38 persen. Indonesia menduduki peringkat ke lima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor pemberian MP ASI terhadap kejadian stunting. Metode dalam penelitian adalah lieratur review, yaitu mencoba untuk menggali bagaimana faktor pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 6 artikel yang telah di review menunjukkan terdapat pengaruh faktor pemberian MP ASI terhadap kejadian stunting pada balita.","PeriodicalId":10103,"journal":{"name":"中华眼底病杂志","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pemberian Makanan Pendamping (MP) ASI Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita\",\"authors\":\"Dheska Arthyka Palifiana, N. Fatmawati, Yesvi Zulfiana, Nihria Maemanah\",\"doi\":\"10.57267/fundus.v2i2.246\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kementerian Kesehatan tahun 2018 Stunting merupakan suatu keadaan dimana anak balita mempunyai panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Keadaan ini diukur menggunakan satuan panjang atau tinggi badan yang lebih dari -2 SD median atau standar pertumbuhan anak dari WHO. Stunting merupakan kondisi kronis terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Prevalensi stunting di Indonesia cukup tinggi yaitu 37,2%. Prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Myanmar (35%), Vietnam (23%), dan Thailand (16%). Hasil analisis lanjut data Riskesdas 2013 pada kelompok usia 2-3 tahun menemukan prevalensi sebesar 42,38 persen. Indonesia menduduki peringkat ke lima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor pemberian MP ASI terhadap kejadian stunting. Metode dalam penelitian adalah lieratur review, yaitu mencoba untuk menggali bagaimana faktor pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 6 artikel yang telah di review menunjukkan terdapat pengaruh faktor pemberian MP ASI terhadap kejadian stunting pada balita.\",\"PeriodicalId\":10103,\"journal\":{\"name\":\"中华眼底病杂志\",\"volume\":\"55 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"中华眼底病杂志\",\"FirstCategoryId\":\"3\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.57267/fundus.v2i2.246\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q4\",\"JCRName\":\"Medicine\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"中华眼底病杂志","FirstCategoryId":"3","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57267/fundus.v2i2.246","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"Medicine","Score":null,"Total":0}
Pemberian Makanan Pendamping (MP) ASI Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita
Kementerian Kesehatan tahun 2018 Stunting merupakan suatu keadaan dimana anak balita mempunyai panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Keadaan ini diukur menggunakan satuan panjang atau tinggi badan yang lebih dari -2 SD median atau standar pertumbuhan anak dari WHO. Stunting merupakan kondisi kronis terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Prevalensi stunting di Indonesia cukup tinggi yaitu 37,2%. Prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Myanmar (35%), Vietnam (23%), dan Thailand (16%). Hasil analisis lanjut data Riskesdas 2013 pada kelompok usia 2-3 tahun menemukan prevalensi sebesar 42,38 persen. Indonesia menduduki peringkat ke lima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor pemberian MP ASI terhadap kejadian stunting. Metode dalam penelitian adalah lieratur review, yaitu mencoba untuk menggali bagaimana faktor pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 6 artikel yang telah di review menunjukkan terdapat pengaruh faktor pemberian MP ASI terhadap kejadian stunting pada balita.
期刊介绍:
Chinese Journal of Ocular Fundus Diseases is the only scientific journal in my country that focuses on reporting fundus diseases. Its purpose is to combine clinical and basic research, and to give equal importance to improvement and popularization. It comprehensively reflects the leading clinical and basic research results of fundus disease disciplines in my country; cultivates professional talents in fundus disease, promotes the development of fundus disease disciplines in my country; and promotes academic exchanges on fundus disease at home and abroad. The coverage includes clinical and basic research results of posterior segment diseases such as retina, uveal tract, vitreous body, visual pathway, and internal eye diseases related to systemic diseases. The readers are medical workers and researchers related to clinical and basic research of fundus diseases. According to the journal retrieval report of the Chinese Institute of Scientific and Technological Information, the comprehensive ranking impact factor and total citation frequency of the Chinese Journal of Ocular Fundus Diseases have been among the best in the disciplines of ophthalmology, otolaryngology, and ophthalmology in my country for many years. The papers published have been included in many important databases at home and abroad, such as Scopus, Peking University Core, and China Science Citation Database (CSCD).