{"title":"Analisis Kandungan Merkuri Pada Tanah Dan Umbi Tanaman Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz) Di Daerah Pertambangan Desa Soyowan, Minahasa Tenggara","authors":"Ifanayanti Ali, S. Rondonuwu, Farha N. J. Dapas","doi":"10.35799/jmuo.8.3.2019.26208","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Merkuri merupakan salah satu logam berat berbahaya diantara logam berat lainya seperti Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr) dan Nikel (Ni). Merkuri memiliki sifat beracun yang sangat kuat diketahui dapat terakumulasi dan tetap berada di dalam tubuh mahluk hidup dalam jangka waktu yang lama sebagai racun yang terakumukasi. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui kandungan merkuri pada tanah dan Umbi tanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) di daerah pertambangan Desa Soyowan Minahasa Tenggara. Dengan menggunakan Metode Purposive Random Sampling. Pengambilan sampel terbagi atas tiga stasiun dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan merkuri dalam tanah tidak terdeteksi oleh alat AAS (Atomic ansorption Spectrometry) karena kandungan merkuri pada tanah terlampau kecil, sedangkan pada sampel umbi tanaman ubi kayu memiliki kandungan merkuri yaitu 0,1414 ppm. Konsentrasi merkuri (Hg) melebihi ambang batas sehingga tanaman pada Stasiun II tidak layak lagi untuk dikonsumsiMercury is one of the heavy metals containing other heavy metals such as Lead (Pb), Arsenic (As), Cadmium (Cd), Chromium (Cr) and Nickel (Ni). Mercury has very strong and accountable characteristics and remains in living things for a long time as an educated conversation. Manihot esculenta Crantz in the Mining Area of Soyowan Village, Southeast Minahasa. By using the Purposive Random Sampling method, sampling was divided into three stations with three replications. The results showed that the mercury content in the soil could not be found by the AAS tool because the mercury content in the soil was too small, whereas the tuber samples of cassava plants had a mercury content of 0.1414 ppm. excessive mercury (Hg) concentration threshold so plants at Station II are no longer suitable for consumption","PeriodicalId":53333,"journal":{"name":"Jurnal MIPA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal MIPA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35799/jmuo.8.3.2019.26208","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Kandungan Merkuri Pada Tanah Dan Umbi Tanaman Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz) Di Daerah Pertambangan Desa Soyowan, Minahasa Tenggara
Merkuri merupakan salah satu logam berat berbahaya diantara logam berat lainya seperti Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr) dan Nikel (Ni). Merkuri memiliki sifat beracun yang sangat kuat diketahui dapat terakumulasi dan tetap berada di dalam tubuh mahluk hidup dalam jangka waktu yang lama sebagai racun yang terakumukasi. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui kandungan merkuri pada tanah dan Umbi tanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) di daerah pertambangan Desa Soyowan Minahasa Tenggara. Dengan menggunakan Metode Purposive Random Sampling. Pengambilan sampel terbagi atas tiga stasiun dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan merkuri dalam tanah tidak terdeteksi oleh alat AAS (Atomic ansorption Spectrometry) karena kandungan merkuri pada tanah terlampau kecil, sedangkan pada sampel umbi tanaman ubi kayu memiliki kandungan merkuri yaitu 0,1414 ppm. Konsentrasi merkuri (Hg) melebihi ambang batas sehingga tanaman pada Stasiun II tidak layak lagi untuk dikonsumsiMercury is one of the heavy metals containing other heavy metals such as Lead (Pb), Arsenic (As), Cadmium (Cd), Chromium (Cr) and Nickel (Ni). Mercury has very strong and accountable characteristics and remains in living things for a long time as an educated conversation. Manihot esculenta Crantz in the Mining Area of Soyowan Village, Southeast Minahasa. By using the Purposive Random Sampling method, sampling was divided into three stations with three replications. The results showed that the mercury content in the soil could not be found by the AAS tool because the mercury content in the soil was too small, whereas the tuber samples of cassava plants had a mercury content of 0.1414 ppm. excessive mercury (Hg) concentration threshold so plants at Station II are no longer suitable for consumption