Desiani Rizki Purwaningtyas, D. Anggriani, Y. Setyowati
{"title":"咖啡的摄入习惯和血压为21 - 40岁工人在Tangerang区农村农村农村的营养状况","authors":"Desiani Rizki Purwaningtyas, D. Anggriani, Y. Setyowati","doi":"10.35842/ilgi.v5i2.327","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang biasa disebut silence killer. Prevalensi hipertensi pada umur ≥18 tahun berdasarkan pengukuran mengalami kenaikan dari 25,8% pada 2013 menjadi 34,1% pada 2018. Komplikasi penyakit lain seperti gagal ginjal, penyakit jantung koroner, dan stroke dapat terjadi jika peningkatan tekanan darah terjadi secara konstan dan dalam waktu lama. Beberapa studi memaparkan bahwa konsumsi kopi, natrium, status gizi, usia, konsumsi fast food, juga aktifitas fisik akan menyebabkan perubahan pada tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi kopi dan status gizi menurut indeks massa tubuh (IMT) dengan tekanan darah pada pekerja usia 21–40 tahun di Kelurahan Kutabumi, Kabupaten Tangerang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, melibatkan 92 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, analisis data menggunakan uji Spearman. Penelitian ini telah memperoleh ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada – RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Hasil: Status gizi menurut IMT berhubungan dengan tekanan darah sistolik maupun diastolik (masing-masing p=0,007 dan p=0,000; serta r= 0,281 dan r=0,394). Frekuensi konsumsi kopi berhubungan nyata dengan tekanan darah baik dengan tekanan sistolik (p=0,009 dan r=0,270) maupun diastolik (p=0,033 dan r=0,222). Kesimpulan: Konsumsi kopi dan status gizi menurut IMT memiliki hubungan yang signifikan dengan tekanan darah. ","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kebiasaan konsumsi kopi dan status gizi dengan tekanan darah pada pekerja usia 21–40 tahun di Kelurahan Kutabumi, Kabupaten Tangerang\",\"authors\":\"Desiani Rizki Purwaningtyas, D. Anggriani, Y. Setyowati\",\"doi\":\"10.35842/ilgi.v5i2.327\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang biasa disebut silence killer. Prevalensi hipertensi pada umur ≥18 tahun berdasarkan pengukuran mengalami kenaikan dari 25,8% pada 2013 menjadi 34,1% pada 2018. Komplikasi penyakit lain seperti gagal ginjal, penyakit jantung koroner, dan stroke dapat terjadi jika peningkatan tekanan darah terjadi secara konstan dan dalam waktu lama. Beberapa studi memaparkan bahwa konsumsi kopi, natrium, status gizi, usia, konsumsi fast food, juga aktifitas fisik akan menyebabkan perubahan pada tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi kopi dan status gizi menurut indeks massa tubuh (IMT) dengan tekanan darah pada pekerja usia 21–40 tahun di Kelurahan Kutabumi, Kabupaten Tangerang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, melibatkan 92 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, analisis data menggunakan uji Spearman. Penelitian ini telah memperoleh ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada – RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Hasil: Status gizi menurut IMT berhubungan dengan tekanan darah sistolik maupun diastolik (masing-masing p=0,007 dan p=0,000; serta r= 0,281 dan r=0,394). Frekuensi konsumsi kopi berhubungan nyata dengan tekanan darah baik dengan tekanan sistolik (p=0,009 dan r=0,270) maupun diastolik (p=0,033 dan r=0,222). Kesimpulan: Konsumsi kopi dan status gizi menurut IMT memiliki hubungan yang signifikan dengan tekanan darah. \",\"PeriodicalId\":13397,\"journal\":{\"name\":\"Ilmu Gizi Indonesia\",\"volume\":\"32 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-02-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Ilmu Gizi Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35842/ilgi.v5i2.327\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ilmu Gizi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v5i2.327","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
背景:高血压是一种被称为沉默杀手的非传染性疾病。高血压的患病率增加的基于测量≥18岁时经历25,8% 2013年成为2018年34,1%。如果血压持续和长期升高,诸如肾衰竭、冠状动脉疾病和中风等其他疾病可能会出现并发症。一些研究表明,咖啡的摄入、钠、营养状况、年龄、快餐的摄入量以及身体活动都会导致血压的变化。目的:这项研究的目的是根据唐郎区21 - 40岁员工的血压指数(IMT),了解咖啡消费与营养状况的关系。方法:该研究采用分段法,包括92名被选中的受访者使用采样技术,使用Spearman测试进行数据分析。这项研究已经从Gadjah Mada医疗、公共卫生和护理学院(doctors and health research committee)获得了ethical clearance——Sardjito yogarta博士的RSUP。结果:IMT的营养状况与收缩压和舒张压(分别为p= 0.004和p= 0000;以及r= 0,281和r=0,394)。咖啡摄入量的频率与收缩压(p= 0.009, r= 0.270)和舒张压(p= 0.033和r= 0.222)都有明显的关系。结论:咖啡的摄入和营养不良的状态与血压有显著关系。
Kebiasaan konsumsi kopi dan status gizi dengan tekanan darah pada pekerja usia 21–40 tahun di Kelurahan Kutabumi, Kabupaten Tangerang
Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang biasa disebut silence killer. Prevalensi hipertensi pada umur ≥18 tahun berdasarkan pengukuran mengalami kenaikan dari 25,8% pada 2013 menjadi 34,1% pada 2018. Komplikasi penyakit lain seperti gagal ginjal, penyakit jantung koroner, dan stroke dapat terjadi jika peningkatan tekanan darah terjadi secara konstan dan dalam waktu lama. Beberapa studi memaparkan bahwa konsumsi kopi, natrium, status gizi, usia, konsumsi fast food, juga aktifitas fisik akan menyebabkan perubahan pada tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi kopi dan status gizi menurut indeks massa tubuh (IMT) dengan tekanan darah pada pekerja usia 21–40 tahun di Kelurahan Kutabumi, Kabupaten Tangerang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, melibatkan 92 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, analisis data menggunakan uji Spearman. Penelitian ini telah memperoleh ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada – RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Hasil: Status gizi menurut IMT berhubungan dengan tekanan darah sistolik maupun diastolik (masing-masing p=0,007 dan p=0,000; serta r= 0,281 dan r=0,394). Frekuensi konsumsi kopi berhubungan nyata dengan tekanan darah baik dengan tekanan sistolik (p=0,009 dan r=0,270) maupun diastolik (p=0,033 dan r=0,222). Kesimpulan: Konsumsi kopi dan status gizi menurut IMT memiliki hubungan yang signifikan dengan tekanan darah.