在马朗市内为内特拉的残疾增加识字能力方面,布莱耶角的服务

Andi Setiawan, R. A. Sembiring, Wulan Six Maria
{"title":"在马朗市内为内特拉的残疾增加识字能力方面,布莱耶角的服务","authors":"Andi Setiawan, R. A. Sembiring, Wulan Six Maria","doi":"10.21776/UB.TRANSFORMATIVE.2019.005.01.5","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Layanan pojok braille di Kota Malang disebabkan karena, belum adanya perpustakaan umum yang memberikan pelayanan ramah disabilitas netra pada 39 perpustakaan umum Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Minimnya jumlah variasi buku Braille. Belum tersedianya layanan perpustakaan bagi disabilitas netra yang berbasis teknologi. Belum adanya layanan perpustakaan inklusi guna menumbuhkan rasa percaya diri bagi disabilitas netra. Perpustakaan Kota Malang membuat suatu layanan baru yaitu Layanan Pojok Braille. Kajian ini menganalisis tentang pelaksanaan inovasi yang hadir untuk memenuhi kebutuhan disabilitas netra dalam bidang literasi. Teori yang digunakan adalah Karakteristik Inovasi Everett M. Rogers. Serta menganalisis faktor pendukung dan penghambat. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan data wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan inovasi Lapobra pertama, relative advantage pioner dan inovator dalam penyediaan layanan perpustakaan umum bagi disabilitas netra. Kedua, compatibility belum sesuai dengan kebutuhan disabilitas netra jaman sekarang yang sudah available menggunakan gadget dan teknologi. Ketiga, complexity tata kelola rumit yaitu belum ada nomor referensi buku, tidak dilengkapi panduan how to use, dan belum ada tanda dominan disepanjang jalur masuk. Keempat, trialability tidak pernah melakukan uji coba dan kurang sosialisasi. Proses sosialisasi dengan cara menghubungi SLB, Panti Rehabilitasi, Yayasan, dan paguyuban disabilitas netra. Kelima, observability inovatif hanya dari segi penyediaan dan perintisan layanan. Jika ditinjau dari keberlanjutan inovasinya masih kurang. Inovasi dalam Layanan Pojok Braille dikaji menggunakan 5 Karakteristik Inovasi Menurut Everett M. Rogers maka hasilnya belum bisa memenuhi indikator compatibility dan trialability. Faktor yang menghambat yaitu budaya risk aversion, ketergantungan berlebihan pada high performer, rencana anggaran jangka panjang,  hambatan administratif. Faktor yang mendukung yaitu sistem pelayanan, kapasitas kelembagaan, kehadiran dan kesinambungan sumber daya. Kata Kunci: Inovasi, Layanan Pojok Braille, dan Disabilitas Netra","PeriodicalId":33193,"journal":{"name":"Jurnal Transformative","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Layanan Pojok Braile Dalam Meningkatkan Literasi Baca Bagi Disabilitas Netra Di Kota Malang\",\"authors\":\"Andi Setiawan, R. A. Sembiring, Wulan Six Maria\",\"doi\":\"10.21776/UB.TRANSFORMATIVE.2019.005.01.5\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak Layanan pojok braille di Kota Malang disebabkan karena, belum adanya perpustakaan umum yang memberikan pelayanan ramah disabilitas netra pada 39 perpustakaan umum Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Minimnya jumlah variasi buku Braille. Belum tersedianya layanan perpustakaan bagi disabilitas netra yang berbasis teknologi. Belum adanya layanan perpustakaan inklusi guna menumbuhkan rasa percaya diri bagi disabilitas netra. Perpustakaan Kota Malang membuat suatu layanan baru yaitu Layanan Pojok Braille. Kajian ini menganalisis tentang pelaksanaan inovasi yang hadir untuk memenuhi kebutuhan disabilitas netra dalam bidang literasi. Teori yang digunakan adalah Karakteristik Inovasi Everett M. Rogers. Serta menganalisis faktor pendukung dan penghambat. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan data wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan inovasi Lapobra pertama, relative advantage pioner dan inovator dalam penyediaan layanan perpustakaan umum bagi disabilitas netra. Kedua, compatibility belum sesuai dengan kebutuhan disabilitas netra jaman sekarang yang sudah available menggunakan gadget dan teknologi. Ketiga, complexity tata kelola rumit yaitu belum ada nomor referensi buku, tidak dilengkapi panduan how to use, dan belum ada tanda dominan disepanjang jalur masuk. Keempat, trialability tidak pernah melakukan uji coba dan kurang sosialisasi. Proses sosialisasi dengan cara menghubungi SLB, Panti Rehabilitasi, Yayasan, dan paguyuban disabilitas netra. Kelima, observability inovatif hanya dari segi penyediaan dan perintisan layanan. Jika ditinjau dari keberlanjutan inovasinya masih kurang. Inovasi dalam Layanan Pojok Braille dikaji menggunakan 5 Karakteristik Inovasi Menurut Everett M. Rogers maka hasilnya belum bisa memenuhi indikator compatibility dan trialability. Faktor yang menghambat yaitu budaya risk aversion, ketergantungan berlebihan pada high performer, rencana anggaran jangka panjang,  hambatan administratif. Faktor yang mendukung yaitu sistem pelayanan, kapasitas kelembagaan, kehadiran dan kesinambungan sumber daya. Kata Kunci: Inovasi, Layanan Pojok Braille, dan Disabilitas Netra\",\"PeriodicalId\":33193,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Transformative\",\"volume\":\"55 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-05-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Transformative\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21776/UB.TRANSFORMATIVE.2019.005.01.5\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Transformative","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/UB.TRANSFORMATIVE.2019.005.01.5","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

马朗市盲文角落的抽象服务之所以成为原因,是因为在东爪哇的39个地区城市的市政图书馆中,还没有为netra提供友好服务的公共图书馆。缺乏盲文书的种类。以技术为基础的内特拉残疾图书馆尚未提供服务。目前还没有包容图书馆服务来培养对内特拉残疾的信心。马朗市图书馆正在制作一种新的服务——盲文角落的服务。本研究分析了现有创新实施,以满足netra在识字方面的残疾需求。理论是埃弗雷特·M·罗杰斯创新的特征。分析阻滞剂和抑制因子。本研究采用描述性定性法,采用访谈、观察和文献研究的方法。研究表明,Lapobra的第一个创新,相对先进的pipenner和创新者为netra的残疾提供公共图书馆服务。其次,兼容性并不符合如今可以使用小工具和技术的netra残疾的需求。第三,复杂的管理比较因素是没有参考编号的书,没有完整的使用指南,也没有主导的入口标记。第四,试验从不进行,社交也不太好。通过联系SLB、康复中心、基金会和残疾机构的社会化进程。第五,创新观察仅在提供和服务分配方面。缺乏创新的可行性。根据埃弗雷特·M·罗杰斯(Everett M. Rogers)的研究,盲文角落服务的创新使用了5个特点,其结果还不符合兼容性和trialability的指标。阻碍的因素包括风险支持文化、对高绩效的过度依赖、长期预算计划、行政障碍。支持的因素包括服务系统、制度能力、资源的存在和持续性。关键词:创新、盲文角落服务和Netra残疾
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Layanan Pojok Braile Dalam Meningkatkan Literasi Baca Bagi Disabilitas Netra Di Kota Malang
Abstrak Layanan pojok braille di Kota Malang disebabkan karena, belum adanya perpustakaan umum yang memberikan pelayanan ramah disabilitas netra pada 39 perpustakaan umum Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Minimnya jumlah variasi buku Braille. Belum tersedianya layanan perpustakaan bagi disabilitas netra yang berbasis teknologi. Belum adanya layanan perpustakaan inklusi guna menumbuhkan rasa percaya diri bagi disabilitas netra. Perpustakaan Kota Malang membuat suatu layanan baru yaitu Layanan Pojok Braille. Kajian ini menganalisis tentang pelaksanaan inovasi yang hadir untuk memenuhi kebutuhan disabilitas netra dalam bidang literasi. Teori yang digunakan adalah Karakteristik Inovasi Everett M. Rogers. Serta menganalisis faktor pendukung dan penghambat. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan data wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan inovasi Lapobra pertama, relative advantage pioner dan inovator dalam penyediaan layanan perpustakaan umum bagi disabilitas netra. Kedua, compatibility belum sesuai dengan kebutuhan disabilitas netra jaman sekarang yang sudah available menggunakan gadget dan teknologi. Ketiga, complexity tata kelola rumit yaitu belum ada nomor referensi buku, tidak dilengkapi panduan how to use, dan belum ada tanda dominan disepanjang jalur masuk. Keempat, trialability tidak pernah melakukan uji coba dan kurang sosialisasi. Proses sosialisasi dengan cara menghubungi SLB, Panti Rehabilitasi, Yayasan, dan paguyuban disabilitas netra. Kelima, observability inovatif hanya dari segi penyediaan dan perintisan layanan. Jika ditinjau dari keberlanjutan inovasinya masih kurang. Inovasi dalam Layanan Pojok Braille dikaji menggunakan 5 Karakteristik Inovasi Menurut Everett M. Rogers maka hasilnya belum bisa memenuhi indikator compatibility dan trialability. Faktor yang menghambat yaitu budaya risk aversion, ketergantungan berlebihan pada high performer, rencana anggaran jangka panjang,  hambatan administratif. Faktor yang mendukung yaitu sistem pelayanan, kapasitas kelembagaan, kehadiran dan kesinambungan sumber daya. Kata Kunci: Inovasi, Layanan Pojok Braille, dan Disabilitas Netra
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
14
审稿时长
15 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信